“Silakan, Mbak!” Alex membuka pintu depan mobil, lalu mempersilakan kakak iparnya masuk. “Makasih ya,” ucap Naura. “Enggak usah terima kasih. Mbak kan kakak iparku, jadi sudah lumrah jika aku membantu saat Mas Azka tak bisa,” sahut Alex. Naura tersenyum lega. Meski lahir dari rahim yang sama, sikap Azka dan Alex bagai bumi dan langit. Satunya lembut dan penuh perhatian, sedangkan satunya lagi temperamental dan suka merendahkan orang. Setelah Naura masuk, Alex lekas menutup pintu dan memutar. Dia hendak masuk melalui pintu sebelah, tapi masih sempat menoleh ke arah Azka. Azka terus menatap dengan jantung berdetak cepat. Niatnya ingin membiarkan Naura pulang sendiri, tapi karena Alex bersedia mengantar, rencananya jadi berantakan. “Tunggu!” teriak Azka sebelum Alex masuk ke mobil. Alex menoleh sambil tersenyum. Rencananya untuk membuat Azka cemburu sudah berhasil. Dia yakin Azka pasti tak mengizinkan perempuannya pergi dengan lelaki lain, meski itu adiknya sendiri. “Ada apa lagi
Last Updated : 2025-09-26 Read more