Share

Bab 11

Penulis: Vivy Yu
last update Terakhir Diperbarui: 2025-05-21 20:18:09

Tiara mengangguk pelan mendengar penjelasan dokter. Wajahnya penuh kekhawatiran, sementara Naura, yang terbaring lemah di ranjang pemeriksaan, hanya menatap dengan mata setengah terpejam. Suhu tubuh Naura masih tinggi, dan dokter mengatakan kondisinya tidak bisa dianggap enteng.

"Demamnya sudah terlalu lama tanpa perubahan signifikan," kata dokter, mencatat sesuatu di kertas formulir. "Kami perlu melakukan beberapa tes lebih lanjut dan memastikan ia mendapatkan pengawasan medis yang cukup. Saya sarankan Naura dirawat inap malam ini."

Tiara mengangguk lagi, kali ini lebih tegas. "Baik, Dok. Kami setuju."

Arya, yang berdiri di sudut ruangan dengan wajah lelah, mendengus pelan. "Ini bakal butuh biaya, Tiara. Kamu yakin kita sanggup?"

Tiara memalingkan wajah, menatap kakaknya dengan sorot mata tegas. "Aku tidak peduli soal biaya, Kak. Kesehatan Naura lebih penting dari segalanya."

Arya mendecakkan lidah, tapi tidak berkata apa-apa lagi. Ia tahu betapa keras kepala adiknya dalam hal melind
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Terperangkap Pernikahan Kontrak   Bab 33

    Malam tahun baru terasa tenang di luar, masih jauh dari riuhnya pesta kembang api yang akan menyala saat tengah malam. Adrian duduk di tepi tempat tidurnya, bersandar pada bantal empuk dengan ponsel di tangannya. Ia tampak santai, sesekali tersenyum kecil sambil menonton video lucu yang berseliweran di media sosial, tawa kecilnya terdengar sesekali memenuhi kamar yang sepi.Jam di ponselnya menunjukkan pukul delapan malam. Malam masih muda, dan suasana perayaan belum benar-benar terasa. Ia melirik ke arah pintu kamar, menunggu Clarisa yang belum juga muncul. Ia sudah merencanakan sesuatu yang sederhana namun spesial, ia ingin mengajak istrinya keluar untuk jalan-jalan santai, menikmati suasana malam, dan menyaksikan kembang api yang akan menghiasi langit nanti. Ia ingin malam ini bisa menjadi momen berharga bagi mereka berdua, menghabiskan waktu bersama di akhir tahun.Tak lama kemudian, ponsel Adrian bergetar, menampilkan nama Clarisa di layar. Ia segera mengangkatnya, senyum tipis m

  • Terperangkap Pernikahan Kontrak   Bab 32

    Malam itu, Tiara duduk di sudut perpustakaan, dikelilingi rak-rak penuh buku yang berjajar rapi. Cahaya bulan yang masuk melalui jendela besar membuat suasana terasa hangat dan nyaman. Ia sedang asyik dengan ponselnya, melakukan video call dengan Rendra."Jadi, kamu di perpustakaan umum sekarang?" tanya Rendra dari layar ponselnya. Ia terlihat santai, duduk di kamar dengan pakaian kerja yang masih rapi."Iya," jawab Tiara, tersenyum lebar sambil sedikit menggeser kamera untuk menunjukkan sekelilingnya. "Aku baru selesai membaca beberapa buku yang menarik."Rendra mengangguk, seolah menerima jawaban itu. "Aku baru pulang kerja. Hari ini capek banget, tapi ya sudahlah, namanya juga kerja," katanya sambil meregangkan tubuhnya."Semangat, ya," kata Tiara dengan nada lembut. "Aku senang kita bisa video call meski sama-sama capek."Rendra tersenyum kecil, namun dalam hatinya ada sedikit keraguan. Ia memperhatikan suasana di belakang Tiara, tampak terlalu mewah untuk sebuah perpustakaan umum

  • Terperangkap Pernikahan Kontrak   Bab 31

    Tiara turun dari mobil dengan hati-hati, kemudian tersenyum hangat ke arah Pak Didin yang masih duduk di balik kemudi. "Terima kasih banyak, Pak, sudah mengantar saya ke sini," ucapnya dengan tulus.Pak Didin membalas senyumnya, "Sama-sama, Neng Tiara. Kalau nanti sudah selesai, kabari saja, biar saya jemput lagi."Tiara mengangguk, "Baik, Pak. Sekali lagi, terima kasih."Hari itu adalah Hari Ibu, dan seperti tahun-tahun sebelumnya, Tiara hadir di acara sekolah Naura untuk menggantikan sosok ibu yang tak ada dalam kehidupan keponakannya itu. Ia merasa bertanggung jawab dan berusaha memberikan yang terbaik untuk Naura, meski hanya sebagai figur pengganti.Melangkah masuk ke halaman sekolah, Tiara merasakan sedikit kegugupan. Ini adalah pertama kalinya ia keluar dari rumah Adrian sejak tinggal di sana. Pagi tadi, ia sudah meminta izin kepada pria itu untuk menghadiri acara ini, dan beruntung, Adrian mengizinkannya tanpa banyak tanya. Tiara merasa lega sekaligus bersyukur atas kelonggara

  • Terperangkap Pernikahan Kontrak   Bab 30

    Cahaya matahari pagi yang lembut menyusup melalui celah-celah tirai, menerangi kamar dengan kehangatan yang menenangkan. Adrian masih terlelap, lengannya melingkari tubuh Tiara dengan lembut. Wanita itu terbangun lebih dulu, merasakan pelukan hangat dari Adrian. Namun, ada rasa tidak nyaman di perutnya yang membuatnya sadar sepenuhnya. Perutnya terasa mulas, dan ia merasakan sesuatu yang basah di celana dalamnya.Perlahan, Tiara mengangkat tangan Adrian dari tubuhnya, berhati-hati agar tidak membangunkannya. Setelah berhasil melepaskan diri, ia bangkit dari tempat tidur dan berjalan pelan menuju kamar mandi. Setibanya di sana, ia memeriksa dan mendapati bahwa ia datang bulan. Perasaan lega segera menguasainya. Ia tahu bahwa dirinya belum siap untuk hamil, meskipun itu adalah harapan besar Adrian dan Clarisa.Namun, di balik rasa lega itu, ia khawatir. Tiara tahu bahwa pasangan itu telah menaruh harapan besar padanya, kemungkinan akan merasa kecewa dengan berita ini. Clarisa sangat men

  • Terperangkap Pernikahan Kontrak   Bab 29

    Sore yang tenang menyelimuti rumah megah itu. Tiara sedang duduk nyaman di sudut perpustakaan, tangannya memegang buku berjudul Sapiens: A Brief History of Humankind karya Yuval Noah Harari. Ruangan itu penuh dengan rak-rak tinggi berisi buku dari berbagai genre, memberikan atmosfer yang tenang sekaligus mewah. Clarisa sendiri yang telah mengizinkannya menggunakan ruangan tersebut, dan meski sempat merasa canggung pada awalnya, kini Tiara mulai menikmati waktu di sana. Baginya, membaca buku adalah salah satu cara untuk mengusir kebosanan dari rutinitas monoton yang ia jalani.Saat sedang asyik membaca, pintu perpustakaan tiba-tiba terbuka. Tiara mendongak dan melihat Adrian melangkah masuk. Ekspresi pria itu menunjukkan sedikit keheranan saat melihat Tiara di sana.“Tiara?” sapanya sambil berjalan mendekat. “Kamu di sini?”Tiara menutup bukunya pelan, tersenyum sopan. “Iya, sedang baca buku. Ada apa Mas, ada yang perlu saya bantu?”Adrian menggeleng sambil tersenyum. “Nggak kok, aku

  • Terperangkap Pernikahan Kontrak   Bab 28

    Sore itu, Tiara duduk di tepi kolam ikan kecil yang terletak di sudut halaman belakang rumah. Matahari mulai condong ke barat, memancarkan warna keemasan yang memantul di permukaan air kolam. Beberapa ikan koi berenang dengan tenang, menciptakan riak-riak kecil di air. Tiara memandangi mereka sambil menopang dagunya dengan tangan, mencoba mengusir rasa jenuh yang belakangan semakin sering ia rasakan.Hari-harinya terasa berjalan begitu lambat, berbeda jauh dari kehidupan sibuknya saat masih bekerja di restoran. Dulu, ia harus selalu bergerak, melayani pelanggan, mengatur meja, bahkan sesekali membantu di dapur jika keadaan mendesak. Kini, rutinitasnya terasa monoton. Setiap hari hanya dihabiskan di dalam rumah besar ini, tanpa banyak hal yang bisa ia lakukan.Kadang-kadang, Tiara mencoba membantu para asisten rumah tangga memasak makan malam. Itu pun sering kali ditolak dengan alasan bahwa ia tidak perlu repot. Pada akhirnya, ia merasa tidak punya tempat untuk menyalurkan energi dan p

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status