Share

4. Dipesta ulang tahun Denny.

"Tangkap..." Lina mengejutkan ku dengan melemparkan jaket basah yang terletak di lantai ke arahku, yang sedang santai berjalan menuju kamar mandi untuk mencuci muka.

"Wih..." Aku sedikit kesal karena jaket yang Lina lempar mengenai muka ku.

"Nggak ada apa tempat lain selain di lantai Kau letak jaketmu yang jelek itu.

"Emmm..." Jawabku sambil melemparkan jaketku ke tempat pakaian kotor dan langsung masuk ke kamar mandi.

 Setelah siap mencuci muka, aku keluar dari kamar mandi, Aku melihat Lina sedang berdiri dengan memegang gelasnya sambil melihat beberapa tulisan ku yang berserak di atas meja.

"Nggak mau cuci muka dulu?'' Tanyaku ke Lina yang sedang fokus membaca tulisan ku.

"Eh... nggak." Jawab Lina sedikit kaget.

"gimana tulisan ku, manis kan?."

"Nggak tahu, Belum ada aku jilat." Canda Lina

"Ini semua tulisanmu?" Tanya Lina pada ku yang sedang sibuk menyiapkan musik yang akan aku mainkan nanti malam.

"Iya, Kau suka?"

"Nggak, tulisan tanganmu jelek, susah bacanya." Jawab Lina yang gengsi mengakui kalau dia suka tulisanku.

"Kenapa kau nulis di buku, kenapa nggak di laptop atau ponselmu itu, Sekarangkan zaman sudah canggih?" Tanya Lina

"Ada juga kok di laptop ku, tapi aku memang lebih suka nulis di buku. Saat aku nulis di buku, licinnya pena lebih menantang ku untuk menulis dengan benar."

"Alah... banyak gaya, itu aja banyak coretannya." Lina meledek coretanku di tulisan yang salah, sambil berjalan menuju tasnya yang terletak di atas bangku, untuk mengambil ponselnya yang berbunyi.

"Waalaikumsalam, ini lagi di rumah teman mak, iya bentar lagi Lina pulang, ya udah ya mak, assalamualaikum." Perbincangan Lina di telpon.

"Anak mamak rupanya." Ledek ku ke Lina.

"Iya lah, kan nggak mungkin anak pohon kayu." Jawab Lina sedikit kesal.

"Hehe... maaf bercanda, gitu aja marah?"

" Nggak kok, nggak marah, ya udah aku pulang ya." Jawab Lina sambil melemparkan kunci sepeda motornya ke arah ku, untuk meminta bantuan ku mengeluarkan sepeda motornya.

 Setelah aku mengeluarkan sepeda motor Lina, Lina pun langsung pamit pulang, dan belum hilang Lina dari pandangan ku, Alex datang dengan motor vespa kesayangannya.

“Way Dimas luar biasa… baru kenal tadi pagi udah main bawa itu orang ke kosan aja ya, Hehe… itu cewek yang di angkot tadi pagi kan Way?”

“Iya Lex. Oh iya Lex, nanti malam kau kemana Lex?” Tanya ku ke Alex sambil meninggalkannya di luar.

“Dengaren kau sebut namaku Way? Ada apa ini? Mau pinjam motor? Atau mau pinjam uang? Hehe…” Jawab Alex sambil mengikuti aku masuk ke kamar kosan ku.

“Sialan kau Lex. Nanti malam temani Aku ke Jalan Kelambir lima yok.”

“Ngapain Way?”

“Ke Rumah kawan ku kerja, dia ulang tahun, dia minta aku jadi DJ di acara ulang tahunnya Way.”

“Oh ya udah Way, jam berapa kita perginya?”

“Jam delapan acaranya Way, jam-jam tujuh lah kita berangkat nanti.”

“Oh ya udah Way.”

“Ya udah pulang lah sana way, siap-siap dah jam lima ni.”

“Ih… kau usir aku ni Way?”

“Haha…”

“Aku pakai baju, celana, sepatumu aja Way. malas kali aku pulang-pulang lagi.”

“Nggak, nggak ada Way, baju sama celana ku bulan lalu yang kau pinjam, belum pulang ke lemari ku way.”

“Haha… tenang Way, baju sama celana mu aman kok, dan nyaman dia di dalam lemari ku.” Jawab Alex sambil membongkar lemari baju ku.

“Oh… bisa betah baju, dan celana ku di dalam lemari mu Lex ya.”

“Haha… ini baju keren Way, pakai ini aja lah aku nanti malam.” Alex menunjukan baju yang dia dapat dari hasil membongkar lemari baju ku.

“Suka mu lah Way, aku dulu apa kau ni luan mandi, dah jam enam ni.”

“kau aja dulu Way, aku cari baju sama celana dulu.”

“Ya udah jangan kau acak-acak baju-baju ku ya Way." Jawabku sambil berjalan menuju ke kamar mandi dengan membawa handuk dan celana pendek yang akan aku ganti usai mandi.

“Aman Way.” Jawab Alex.

 Tidak lama aku pun siap mandi, dan bergantian dengan Alex, aku lihat baju, dan celana yang dipilih Alex ada di tempat tidur ku, aku pun langsung memakainya.

 Selang beberapa waktu Alex pun siap mandi

“Brengsek kau Way…” Teriak Alex karena melihat baju dan celana yang dia pilih aku pakai.

“Haha… udah kau pilih baju lain aja kan masih banyak tu.” Jawabku sambil menyiapkan alat DJ ke dalam tas, sebab jam sudah jam tujuh.

 Siap aku menyusun barang-barang bawaan ku, Alex pun sudah siap berpakaian. Kami langsung berangkat ke rumah Denny untuk berpesta. Tepat jam delapan kami sampai di rumah Denny. Tamu-tamu Denny sudah ramai berkumpul.

“Gara-gara kau ini Lex lama kali mandi, ntah ngapain aja kau di kamar mandi ku tadi.”

“Hehe… tenang lah Way, di acara ini kita yang paling ditunggu, kita berdua pemeran utamanya hehe...” jawab alex sambil memarkirkan motor vespanya.

“Kalau kau lah Way.” Jawabku sambil menunggu Denny mengangkat telponku.

“Halo Way, aku sudah di depan rumahmu, tuntun lah kami buat nyusun alat.”

“Ok, ok Way, aku kesitu.” Jawab Denny di telpon

 Tidak berapa lama Denny datang menghampiri ku. Kami langsung menyusun alat DJ. Tidak butuh waktu lama untuk menyusun alat, usai menyusun alat, dan beberapa konsep acara ulang tahun selesai, seperti potong kue, dan suap-suapan kue. Aku langsung memainkan musik, semua tamu senang, dan menari mengikuti musik yang aku mainkan. Setelah beberapa lagu yang aku mainkan, ponsel ku yang aku letak di samping alat DJ bersinar lama, tanda ada telpon masuk. Aku ambil ponselku ternyata Lina yang menelpon ku, dan aku langsung mengangkat telpon dari Lina.

“Halo, halo.” 

Tidak ada jawaban dari Lina, aku lihat ternyata telpon sudah terputus. Tidak berapa lama pesan WA Lina masuk.

“Kau dimana? Bising kali, aku lupa kembali kan KTP mu ni, aku sudah di kosan kau ni.” Tanya Lina dalam pesan WA.

“Aku kirim video singkat di acara itu, dan menulis pesan, aku lagi ngisi acara di rumah kawan ku, udah pulang aja, besok aku libur kerja, kamu ke kosan ku.

“Sepertinya disana seru, aku ke sana aja ya?” Balas Lina

“Ngapain, disini banyak orang mabuk alkohol loh.”

“Kenapa rupanya, kan nggak apa-apa?”

“nggak apa-apa sih, tapi kau yakin nggak takut sama orang mabuk, atau kau juga pemabuk ya?”

“Enak aja, aku nggak pernah ya minum-minuman alkohol, cium aja sudah buat aku pusing, apalagi minumnya.”

“Ya udah nggak usah kesini, disini hampir semuanya mabuk loh.”

“nggak apa-apa kan ada kau, udah sherlock tempatnya, akupun lagi suntuk malam minggu nggak kemana-mana."

“Ya udah, tapi kau janji jangan minum ya!” Aku kirim lokasinya ke Lina

“Iya loh…”

 Tidak berapa lama Lina pun sampai dengan penampilan yang sangat cantik, dan langsung menuju ke tempat ku.

“Cantik kali ini malam nyonya.” Pujiku ke Lina sebab dia benar-benar sangat cantik malam itu.

“Gombalan lawas.” Jawab Lina

 Tidak berapa lama ada gadis cantik menuju ke arah panggung. Aku sangka dia mau request lagu, ternyata dia teman Lina. mereka berpelukan, dan berbicara, entah apa yang mereka bicarakan, aku tidak mendengarnya. Sebab pembicaraan mereka tertutup oleh musik yang kumainkan.

“Dimas kenali ini teman ku.” Lina bicara di sebelah telinga ku memperkenal kan temannya.

  “Marta.” Teman Lina bicara di telinga ku sambil menggenggam tangan ku.

“Oh… Dimas.”

“Aku duduk tempat teman-teman Marta ya?” Lina meminta izin pada ku.”

“Ok.” Jawabku.

 Tidak berapa lama Alex datang, dan berbicara sambil menunjuk ke arah Lina.

“Way itu kan cewek yang tadi pagi di dalam angkot kan? Lihat sepertinya dia di paksa minum tu sama teman laki-lakinya.”

Aku langsung melihat dengan kaget. Lina sudah mabuk berat, tapi Johan masih saja menyodorkan minuman ke Lina dengan sedikit memaksa.

“Brengsek itu laki-laki”

“Apa Way, jangan Way dia pemuda setempat sini Way. Alex memperingati ku

“Alah… nggak ada itu Way.” Jawabku menghiraukan perkataan Alex.

 Aku langsung berjalan melewati orang-orang yang sedang berjoget menikmati lagu, untuk menuju meja tempat Johan duduk. Dimeja pertama aku mengambil satu botol minuman. Aku terus berjalan sampai di meja Johan duduk bersama teman-temannya. Sampai di tempat Johan duduk aku langsung memukul kepala Johan dengan botol yang aku pegang, hingga kepala Johan berdarah.

“Apa ini…?”

“Woi…!”

“Brengsek…!” Johan dan teman-temannya berkata dengan emosi karena aku menyerang Johan secara tiba-tiba.

BERSAMBUNG DI HALAMAN SELANJUTNYA...

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA TULISAN KU.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status