Share

6. Kondisi ku

Author: Bobby
last update Last Updated: 2021-07-02 18:54:41

Tidak butuh waktu lama aku pun sampai di kosan ku.

"Alex, Lex, Lex, buka Lex pintunya!" panggil ku sambil mengetuk pintu.

"Iya bentar" Sautan Alex dari balik pintu kosan ku.

"Temani aku berobat yok Lex!" Pinta ku ke Alex usai membuka pintu kos ku.

"Lah... tapi jagoan, kok berobat?" Ledek Alex

"Orang itu beraninya keroyokan Lex, coba satu lawan satu, pasti menang aku" Jawabku.

"Iya Way, Way Dimas kan jagoan, pasti lah menang, menang...gung kekalahan maksudnya hehehe..." Ledek Alex lagi.

"Ya udah yuk berobat." Ajak Alex sambil menutup pintu kost ku.

 Kami pun langsung menuju rumah sakit. Sampai di rumah sakit, kata Dokter yang memeriksa ku, tulang hidungku patah, pantas sakit di bagian hidung ku tidak hilang-hilang. Dokter pun memberikan aku obat, dan bila obat habis, sakit yang aku rasa tidak kunjung sembuh, kata Dokter harus dilakukan tindakan operasi.

 Setelah aku menerima obat yang diberikan, dan membayarnya, aku langsung keluar dari ruang pemeriksaan.

"Gimana Way." Sambut Alex yang menunggu ku di luar.

"Aman Lex, ya udah ayo pulang" Jawabku.

Sampai di kosan, aku langsung minum obat dari Dokter itu, entah obat apa yang diberikan dokter itu, sehingga aku merasa ngantuk berat, dan tertidur sampai terbangun di pagi hari. 

Ntah aku yang kelelahan, ntah obat itu yang buat aku tidur selama itu, untung nya bangun pagi, pas dimana aku harus berangkat kerja.

 Seperti biasa, disaat aku mau berangkat kerja, aku harus menunggu angkot kuning kesayangan ku. tidak berapa lama aku menunggu, aku melihat Lina dari kejauhan.

"Lina..." sapaan ku ke Lina, tapi dia hanya melintas begitu saja, seakan dia tidak mengenalku.

" kenapa dia ya? apa dia marah sama ku karena di hotel itu?" Batin ku.

 Angkot kuning kesayangan ku pun melintas, aku langsung menyetop angkot itu. Kali ini sarapan pagi ku lagu-lagu Batak yang ada di angkot kuning yang sangat aku sayangi.

Sampai di plaza millenium aku langsung menemui Lina.

"Kenapa Lin, tadi kok sombong gitu?" tanya ku.

"kenapa emang? kau mau numpang kan sama aku, maaf aku bukan ojek, lagian kalau teman-teman ku lihat nanti mereka mengira kau pacar ku pula."

"Lah... memangnya kau tidak mau apa punya pacar setampan, dan Semanis aku ini." Jawabku sambil bergaya model jaman dulu.

Lina tidak menjawab, dia hanya menaikan alis sebelah saja. Tanda dia malas menanggapi aku.

"Oh iya Lin, KTP ku mana?" tanya ku.

"Oh iya lupa aku, ada di rumah ketinggalan. Ya sudah nanti malam ke restoran 76." Jawab Lina.

"Ok siap nyonya, jemput aja aku nanti malam, aku pastikan nyonya tidak bakalan kecewa makan malam bersama ku."

"Lah... siapa yang ngajak kau makan malam, aku nyuruh kau datang ke restoran itu buat ambil KTP mu, karena aku tidak ada waktu buat mengantar ke kosan mu.

"Oh gitu..." Jawab aku kalah malu.

"Iya, ya udah mau ngapain lagi? sana masuk kerja!" kata Lina mengusir ku.

"Oh iya, yaudah sampai jumpa nanti malam ya." Salam pamit ku ke Lina untuk pergi ke gudang tempat aku kerja.

Sampai di gedung tempat aku kerja, aku langsung temui Denny dan jumpa.

"Way Denny." sapa ku pada Denny yang lagi mengisi absen.

"Eh... Way gimana kau, nggak apa-apa kan?" Tanya Denny tentang kabarku atas kejadian di ulang tahun nya.

"Nggak apa-apa Way, aman, malah aku ni mau minta maaf, karena aku acara ulang tahun mu berantakan." Jawabku

"Nggak apa-apa Way, aman. Yang penting kau baik-baik aja. Sebab aku lihat parah kali kau di hantam mereka."

"Ya udah lah Way sana kerja, susun barang-barang yang mana yang harus aku antar nanti." kata ku untuk memutuskan percakapan kami, karena kami harus bekerja.

"Ok siap Way Dimas." Kata Denny pamit pada ku untuk menyusun barang.

BERSAMBUNG DI HALAMAN SELANJUTNYA...

TERIMAKASIH SUDAH MEMBACA TULISAN KU.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Terpisah Sebab Pariban   28. Datangnya kepolisian

    Putaran pertama, ujung pistol mengarah ke arah anak buah ibuku, dalam arti anak buah ibuku yang harus menerima tembakan di kepalanya. "Haha… mati lah kau!" Kata lawan dari anak buah ibu ku. Ctek, ctek. Dua suara tembakan dari silinder pistol yang kosong. "Haa…! Aku mati, aku mati." Ejek dari anak buah ibu ku. "Cuih…" Suara ludah dari lawan main anak buah ibuku, dia sengaja untuk memancing emosi, agar terjadi keributan untuk menghentikan permainan. "Apa ini? Apa?" Reaksi dari teman-teman anak buah ibu ku yang emosi, sambil menodongkan senjata. "Jangan… turunkan senjata kalian, karena ini

  • Terpisah Sebab Pariban   27. Psikopat

    Dor… "Buang senjata kalian tiga!" Dengan satu tembakan ke atas, empat pria berjas hitam, berdasi merah, dan berkacamata hitam tiba-tiba datang mengancam ketiga pria yang telah membunuh tiga satpam Marta. "Aduh… siapa lagi lah ini." Batin ku karena melihat empat manusia yang sama nggak jelasnya dengan tiga orang yang telah membuat hidung Lina berdarah. Tapi yang empat orang ini berbeda senjata dengan tiga orang itu, mereka membawa empat senjata ak 47, sedangkan tiga orang tadi hanya membawa tiga pistol. "Haha…" Bukannya merasa terancam, ketiga brengsek itu malah tertawa. "Psikopat ini tiga orang." Batin ku karena melihat reaksi mereka tertawa.

  • Terpisah Sebab Pariban   26. Acara menjadi kacau

    "Ah… masa iya, dulu kau satu sekolah dengan Marta?""Alffy Rev, kalau kau mau mereka menikmati acara malam ini yang kau pegang!" Laras tidak menjawab ku, dia malah menyarankan ku kembali untuk putar musik dari alffy Rev.Aku putar satu lagu dari Alffy Rev yang berjudul Wonderland Indonesia, lalu aku lihat si Laras, dia melihat ku dan menaikan sebelah alisnya, lalu melirikan matanya ke para tamu, seakan dia sedang memberiku isyarat agar aku segera melihat reaksi para tamu.Menyadari isyarat dari Laras, aku langsung melihat tamu, aku lihat reaksi mereka yang sebelumnya saling mengobrol kini semua bola mata mereka melihat ke arahku."Harusnya kau menyadari dari pertunjukan sebelumnya!" Bisik Laras lagi di teling

  • Terpisah Sebab Pariban   25. Acara reunian Marta dan Denny.

    "Hai.." Sapaan Lina ke Marta yang sedang mencari kami. "Hai… cantik kali bah, ini hari kau Lin" Sambutan Marta pada Lina sambil mencium pipi kanan dan kiri Lina. "Makasih, ini hari kau pun juga cantik Marta." Kata Lina yang membalas pujian Marta. "Sudah boleh masuk belum nih?" Tanya ku pada Marta. "Oh... iya ya ya, ayuk masuk yuk!" Jawab Marta sambil tersenyum. "Ok... oh iya, gimana Marta sudah lengkap alat-alat DJ yang kau sewa?" Tanya ku ke Marta sambil jalan masuk ke restoran milik Marta yang sangat mewah itu. "Enggak tahu sih, yang ngatur itu semua si Denny kemarin, tapi cek aja nan

  • Terpisah Sebab Pariban   24. Menuju acara reuniaan Marta, dan Denny.

    "Lima pasang pakaian, kau bilang baru ya Lex, mau sampai berapa pasang lagi rupanya buat memenuhi lemari pakaian punyamu Lex." Kataku ke Alex "Tenang lah Way… kok tegang kali, besok aku balik kan pakaianmu semuanya, gampang itu, tenang, selow." Kata Alex agar dapat meminjam pakaian aku lagi. "Hem… suka mu lah Lex, capek kali aku udah kau tipu-tipuin aja Lex. Mandi lah aku, oh iya jangan kau serak-serak lemari pakaian aku ya lex." Kataku ke Alex sebagai jawaban kalau kali ini dia boleh lagi pinjam pakaian aku. "Ok siapa tuan." Jawaban Alex sambil hormat. Tidak sampai satu jam berlalu. Aku, dan Alex sudah siap untuk berangkat ke acara reunian Marta, dan Denny. Tapi Lina yang sudah berjanji untuk pergi bareng belum datang, membuat kami harus menunggu dia.

  • Terpisah Sebab Pariban   23. Makan mie instan

    "Hem… Lex-Lex. Entah kapan dompetmu nggak pernah ketinggalan, selalu ketinggalan. Entah pun nggak punya dompet kau Lex." Kataku ke Alex sambil memberinya uang untuk membeli mie instan. "Bisa jadi." Jawab Alex sambil tersenyum, dan mengambil uang yang aku berikan. Setelah mengambil uang yang aku berikan, Alex pun langsung pergi membeli mie instan di warung sebelah kosan ku, sehingga tidak butuh waktu lama untuk Alex membeli mie instan, yang sementara untuk mengganjal lambung kami, sampai kami berada di acara reunian SD (sekolah dasar) Marta. "Nah, nih mie nya." Kata Alex yang baru saja kembali dari warung. "Kau masak lah Lex." Kataku ke Alex. "Hem… judulnya mie instan, tapi harus dimasak juga. Udah... diseduh pakai ai

  • Terpisah Sebab Pariban   22. Lapar

    "Makasih." Bisikku di telinga Lina Sambil berjalan menuju alat DJ ku, untuk mempersiapkan musik yang akan aku mainkan di acara reunian Marta, dan Denny. "Sama-sama." Kata Lina sambil tersenyum merasa lucu, karena aku dan Alex memaksa kan diri menelan masakan pembantunya yang sangat asin luar biasa itu. "Eh Lex, nanti malam kau mau ikut?" Tanyaku ke Alex. "Kemana?" Alex kembali bertanya. "Udah ikut aja!" Kata Lina. "Iya, ikut aja. Pesta kita nanti malam." Kataku ke Alex. "Pesta apa?" Tanya Alex bingung. "Sudah banyak kali tanya kau bagudung (tikus) ikut aja lah kau pokoknya nanti malam." Kataku ke Alex.

  • Terpisah Sebab Pariban   21. Sarapan dari Lina

    "Bangsat main mati-matiin telpon sesuka hatinya aja sih Lina ini." Batin ku. Aku pun langsung bergegas mandi, belum aku masuk ke kamar mandi, Alex datang. "Pagi kali kau datang Lex, ada apa?" Tanya ku ke Alex. "Nggak apa-apa Way, cuma lagi suntuk aja nih." Kata Alex. "Kau anggap kosan ku ini taman hiburan ya Lex. Kalau kau suntuk, kau datang kemari." Kata ku. "Iya memang. Selama ini aku memang selalu anggap kosan ini taman safari Way. Lihat itu foto monyet imut lagi main Dj." Kata Alex sambil menunjuk foto ku. "Bangsat kau Lex." Kata ku sambil melemparkan baju ku yang baru saja ak

  • Terpisah Sebab Pariban   20. Lelah

    Dua jam lebih telah berlalu, kami pun sampai di Jalan ayahanda, Disaat itu Lina masih tertidur. "Lin, Lina, Lina, bangun." Kata ku membangunkan Lina. "Emmm… iya." Jawab Lina "Sudah mau sampai nih!" Kata ku. "Mana orang Marta sama Denny?" Tanya Lina. "Mereka pisah jalan dengan kita sejak kau tidur tadi, karena kau tidur aku nggak berani bawa motor kencang-kencang, takut kau jatuh, jadi aku suruh mereka untuk jalan duluan." Jawabku. "Ya sudah, kita ke kosan kau aja!" Kata Lina "Sudah malam." Kata ku.

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status