Share

Bab 88

Tanganku terulur mengambil kertas itu, membuka dan membacanya.

"Kamu akan menikah?" 

Ternyata sebuah kertas undangan yang diberikan Mas Andri untukku.

"Iya. Aku akan kembali menjalin hubungan serius dengan seorang gadis. Dia adalah Rani, anaknya Almarhum Kang Asep."

Aku mengangguk, tahu gadis yang dimaksud Mas Andri. Dia adalah wanita yang dulu pernah meminta Abah, untuk menikahinya sebagai tanggung jawab atas kematian ayahnya. 

"Selamat, ya Mas. Semoga ... kali ini menjadi pernikahan yang terakhir untukmu."

"Terima kasih, Rin. Em ...."

Mas Andri tidak meneruskan ucapannya. Ia memilih mengalihkan pandangan pada bunga hias di sudut meja.

"Maaf untuk yang dulu. Sungguh, aku adalah pria bodoh yang telah menyia-nyiakan wanita sebaik kamu. Aku terbujuk rayuan setan waktu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status