Share

Lebaran Kucing

Sejak pagi Mbak Kiki pergi mengunjungi temannya di kompleks sebelah. Si Azriel malah ditinggal di rumahku, alasannya biar Davi ada temen main. Untung anaknya anteng, ditawari makanan juga gak yang rusuh semua toples dijabanin. Beda banget sama emaknya. Lebaran hari pertama kemarin, dia adalah tamu yang berkunjung paling lama. Aku terpaksa mengisi ulang toples-toples kue, akibat disantap dengan lahap oleh si wanita berkalung sorban, gak pake sor.

Pulang-pulang bukannya langsung ke rumah, eh dia malah mampir lagi ke rumahku.

“Dari mana, Mbak? Lama amat mainnya.”

“Dari rumah majikannya si Siti, temenku yang kerja di rumah gedongan kompleks sebelah,”

“Ooh,”

“Rumah disana bagus-bagus, deh, Rin! Mewah, lantainya marmer asli. Nih, liat! Udeh kayak duyung beneran kan gue?” ujarnya seraya menunjukkan foto selfienya di atas lantai marmer sebuah rumah.

“Bagus,” jawabku singkat.

“Gaya gue? Emang!”

“Bukan, lantainya yang bagus,”

“Yee! Eh, Rin, emang kamu gak pengen apa punya rumah mewah kayak gini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status