Share

10. Malu!

--

“Aku tahu kau terkejut karena pengakuanku yang mendadak ini, tetapi jangan sungkan.”

Kata orang, robot selamanya akan tetap jadi robot.

Tesa tidak benar-benar memikirkan kalimat konyol itu sebelum hari ini, ia melihat sendiri bagaimana kakunya manusia bahkan sampai pantas disebut dan dinggap sebagai robot.

“Ini hari pertama kita?”

Raphael tidak menghargai pengakuan seduktif dan romantis dari Tesa, lelaki itu hanya diam tanpa mengatakan sepatah kata pun. Matanya memandang Tesa dengan pandangan yang aneh, entah apa.

Bahkan Tesa berkali-kali memastikan.

“Jawabannya?”

Bahkan sampai membuat Tesa naik pitam.

“Kau tidak tiba-tiba bisu, kan?”

“Raph!”

“Aku suka padamu! Ayo pacaran denganku!”

Raphael justru cuma membuang napas dan dengan santainya membenahi perkakasnya, lelaki yang sialnya tampan dan tidak punya hati itu berlalu dari rumah Tesa, membiarkan Tesa yang masih duduk di meja dengan mulut terbuka.

Tesa malu sekali mengakui ini tetapi harga dirinya benar-benar koyak.

Ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status