Share

Kapten Tim Obsidian

Ruang Interogasi

Keesokan harinya, di ruang tertutup dengan cermin satu arah, Alcie duduk berhadapan dengan seorang petugas kepolisian yang menginterogasinya terkait bukti pemakaian kokain. Alcie paham betul, orang-orang di balik cermin dapat mendengar dan melihat semua yang terjadi saat proses interogasi berlangsung, termasuk seluruh tim Obsidian dan Jenderal Kevin.

“Nona Alcie, mohon jelaskan mengenai kecelakaan tunggal yang anda alami  serta alasan pemakaian narkoba jenis Kokain yang ditemukan di urin anda pagi kemarin” Petugas memulai interogasi. Alcie menjawab dengan tenang.

“Dua hari yang lalu tepatnya sekitar pukul 23.00, saya berada di hotel Royal untuk menjalankan misi” Alcie menjelaskan.

“Dapatkan salinan rekaman CCTV hotel Royal pada saat itu” Pinta Jenderal Kevin kepada petugas melalui saluran telepon.

“Saya menyamar menjadi pelacur yang disewa oleh pimpinan perusahaan Maxi” Lanjut Alcie.

“Bukankah pimpinan Maxi sangat berhati-hati, bahkan saat menyewa pelacur, dia akan menyewa germo kelas atas” Tanya petugas dengan hati-hati.

“Saya kenal dengan madam Barbara, apakah itu cukup menjawab pertanyaan anda?” potong Alcie.

Madam Barbara sangat terkenal di dunia prostitusi, dukungan yang dia dapatkan sangat kuat, sehingga hukum pun tidak bisa menyentuhnya, kliennya adalah orang-orang yang berkuasa, bagaimana bisa Alcie kenal dengan madam Barbara? dan pertanyaan paling besar adalah, bagaimana bisa madam Barbara membiarkan Alcie untuk melayani tamu VIP-nya, dia pasti memiliki pengaruh yang luar biasa.

“Saya memasuki kamar hotel pimpinan Maxi, setelah berada di dalam kamar, saya meminum wine dan berbincang ringan dengan pimpinan Maxi, pimpinan Maxi ternyata pecandu narkoba, sebelum bercinta dia akan menyuntikkan kokain ke  pasangannya dan dirinya sendiri, saya juga melihat pimpinan Maxi memiliki kelainan sexual, dia hanya bisa terpuaskan apabila telah menyakiti atau menyiksa pasangannya, terbukti adanya cambuk, ikat pinggang, borgol, bahkan belati di kamar hotel tersebut.

Setelah Pimpinan Maxi menyuntikkan kokain di lengannya, dengan terpaksa saya mengikuti perintahnya, saya hanya menyuntikkan dengan dosis yang rendah dan mengatakan alasan saya tidak pernah menggunakan narkoba sebelumnya” Jelas Alcie.

Semua orang menahan nafas, wanita ini memang tidak memiliki rasa takut. Di luar kamar hotel sudah pasti banyak bodyguard berjaga, Sudah dapat dipastikan sebelum memasuki kamar hotel, dia telah melalui pemeriksaan yang teliti, tidak mungkin bodyguard membiarkan dia masuk bila dia membawa senjata atau benda yang mencurigakan.

Pada saat itu, salinan rekaman CCTV dari hotel Royal diterima oleh Jenderal Kevin, ketika mereka memeriksa salinan CCTV, mereka tidak bisa berkedip melihat sosok wanita yang ada di CCTV, wanita itu terlihat sedang diperiksa oleh bodyguard. Tubuh indah dengan proposional sempurna, dibalut gaun merah tanpa lengan, membungkus rapi tubuhnya yang semampai, lekuk indah tubuhnya terpampang nyata dengan balutan ketat gaun tersebut.

Bibir sensual bergincu merah senada dengan gaunnya, celak mata yang tegas semakin memperindah matanya. Rambut hitamnya dibiarkan terurai dan riasan make up yang sedikit menor menambah kesan seksi wanita tersebut. Senyum menggodanya sudah pasti meruntuhkan iman lelaki manapun yang digodanya. Bodyguard yang sedang memeriksanya beberapa kali menelan salivanya menahan gejolak ketertarikannya pada wanita tersebut.

“Damn! Dia wanita ter-hot yang pernah aku lihat” Ujar Varro.

“Setuju” Gerrald menambahkan.

“Jaga ucapan kalian” Adrius melirik keduanya dengan tajam.

“Dia terlihat sangat berbeda dengan wanita yang kemarin kita temui, fokuslah kita disini untuk mengetahui bagaimana dia menjalankan misi bukan?” Brian mengomentari

Semua mengangguk tanda setuju.

“Beruntung kokain yang disuntikan ke dalam tubuh saya dalam dosis kecil dan tubuh saya memiliki toleransi terhadap obat-obatan yang  tinggi, jadi saya masih sadar saat menyuntikkan serum kejujuran ke pimpinan Maxi yang sudah setengah teler akibat kokain, Saya  mendapatkan informasi lokasi server, akses server, dan sidik jarinya” Tambah Alcie.

“Setelah Anda mendapatkan semuanya, bagaimana cara Anda keluar dari kamar pimpinan Maxi dan membuatnya tidak menaruh curiga sekalipun ? Apabila dia atau bodyguardnya merasa ada sesuatu yang aneh dengan Anda, bukan hanya Anda, namun madam Barbara pun akan menerima konsekuensinya” Tanya petugas penasaran.

“Setelah saya mendapatkan apa yang saya inginkan, saya menyuntikkan kembali sisa kokain agar pimpinan Maxi tidak sadarkan diri, saya buka semua pakaian dia, saya pasangkan vibrator vagina, agar pimpinan Maxi mengeluarkan spermanya, untuk detail, saya menambahkan luka cakaran di tubuh pimpinan serta menambahkan noda bercak merah di leher saya sendiri” Alcie menjelaskan.

“Setelah kurang lebih 3 jam saya menghabiskan waktu di dalam kamar, saya keluar kamar, bodyguard memeriksa keadaan pimpinan Maxi. Melihat keadaan pimpinan Maxi yang sedang tertidur pulas, dengan ceceran sperma di atas sprei, bodyguard itu tidak menaruh curiga sedikitpun, bodyguard menyangka bosnya sudah bercinta  sambil mengkonsumsi narkoba seperti biasanya, lalu bodyguard tersebut melepaskan saya, memang salah saya mengendarai mobil setelah menyuntikkan kokain, yang menyebabkan kecelakaan tunggal. Saya siap untuk menanggung konsekuensinya” Ujar Alcie dengan mantap.

Petugas interogasi dan semua orang yang menyimak interogasi terkagum kagum dengan penjelasan Alcie, mereka tidak dapat menyembunyikan repsek mereka untuk Alcie. Bagaimana bisa dia menyusun strategi luar biasa dan mengeksekusi strategi tersebut dalam waktu sangat singkat.

Pantas saja perusahaan Maxi bahkan tidak tahu bahwa servernya telah diretas dan lokasi server telah dikepung. Dalam sekejap mata perusahaan Maxi hancur tanpa pernah tahu apa penyebabnya. Semua tim Obsidian tersenyum dan mengakui kemampuanl Alcie dan dengan senang hati menerima Alcie sebagai Kapten Tim mereka.

Setelah keluar ruang interogasi, tim Obsidian dan Jenderal Kevin menghampiri Alcie.

“Kau sangat luar biasa Kapten” Gerrald berbicara dengan lantang

“Kau yang terbaik Kapten” Tambah Brian

“Selamat bergabung dengan tim Kapten” Varro menambahkan

“Mohon bantuan nya, Kapten” Adrius mengulurkan tangannya untuk berjabat tangan.

Alcie menjabat tangan Adrius sambal tersenyum, “Okay, terima kasih”.

Comments (1)
goodnovel comment avatar
Junaedi Juna
talk less do more ya alcie
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status