Share

03. No More Wait

Suara bel yang berdering karena pintu didorong masuk, Hun’s Restaurant sedang sepi di jam setengah sepuluh itu. Leyna masuk ke depan dengan Aubrey setelah Chayton masuk dengan gagah. Seorang sekretaris yang mengikutinya dari Red House berdiri di samping Leyna.

Leyna merangkul lengan kanan sang ibu di belakang dalam diam, berusaha menekan dirinya untuk tidak menerobos dan memaki orang yang lebih tua darinya puluhan tahun itu. Bukan hanya ada sang paman sendiri di sana, ada lima pegawai restoran yang sedang hilir mudik membersihkan meja dan sebagainya, dua orang kasir sedang beroperasi di depan meja di sebelah standee, Leyna yakin masih ada tiga chef yang sedang sibuk menumis sayur atau memanggang daging di belakang.

Tentu saja masih ada store manager berdiri di sana menjalani shift kerjanya, wanita muda itu jelas mengetahui nama sang manajer yang tengah menenangkan sang paman. Leyna lebih suka memanggil ‘Uncle Mark’ kependekan dari Marcus.

“Aku tidak akan pergi sebelum Chayton mengatakan apa yang kumau dengar!” pekik Lancelot di samping meja kasir.

Leyna meringis kecil saat teriakan lantang nan berat itu menggema menganggu ketenangan restoran pagi tersebut. Beruntung hanya ada seorang gadis berpakaian sekolah memesan choco frappe yang telah pergi semenit yang lalu setelah mendapatkan pesanannya.

Dia tidak tahu apa yang harus dilakukan saat itu juga jika telah ramai. Masih ada waktu dua jam lagi sebelum jam sibuk dimulai. Sungguh, tidak mungkin jika dia yang membungkukkan badan untuk meminta maaf menganggu ketentraman atas perbuatan pamannya itu.

“Aku di sini. Apa yang kaumau?” tanya Chayton dengan tegas.

Tanpa sadar, Leyna menurunkan rangkulannya dan mengenggam telapak tangan Aubrey, sedikit meremasnya untuk menyalurkan rasa takut.

Aku lebih suka Daddy marah-marah daripada bicara sedingin ini, batin Leyna yang melihat sang ibu yang menatapnya dengan tatapan teduh. Seolah mengatakan kalau semuanya akan baik-baik saja. Aubrey menahan satu pegawai untuk membalikkan tanda buka yang tergantung di pintu dibalik menjadi ‘close’.

“Sudah datang pemimpin Burk’s Falls. Selamat datang, Tuan.” kata Lancelot menyelipkan nada ejekan di dalam. Anak kedua Chayton itu tentu sadar dengan intonasinya, tetapi lagi-lagi dia tidak bisa melakukan apapun.

“Mari bicara di ruanganku, Lancelot.”

Lancelot tertawa menggelegar, lalu matanya melihat Chayton yang menatapnya dengan tajam, “Kita bicara di sini saja, sepupuku. To the point, aku ingin kamu merekrutku menjadi manajer keuangan di sini.”

“Katakan kenapa aku harus mengabulkan keinginanmu.”

“Tentu saja sebagai balas budi atas yang dilakukan oleh Ayahku selama ini. Dia boleh pensiun karena umurnya dan menikmati hari tuanya. Tapi balas budi masih berjalan, sepupuku. Papa memberikan seluruh tenaganya untuk restoran ini selama lima belas tahun. Dengan memberikannya dana pensiun, menurutmu apakah cukup?”

Chayton tersenyum tipis, masih berdiri di tempatnya, kedua tangannya masuk ke dalam kantung celana, “Kurasa aku menjaganya dengan baik. Uncle Malvin terlihat sehat, aku tidak memaksanya untuk lembur saat menutup laporan keuangan setiap bulan, tidak juga menyuruhnya untuk membawa pulang walaupun dia memaksa. Tentang dana pensiun, aku mengalkulasinya dengan teliti sesuai undang-undang, bahkan aku menaikkannya lima persen untuk membalas jasanya.”

“Tidak ada alasanku untuk menerimamu di sini, di saat manajer keuanganku bekerja dengan baik setelah Uncle Malvin pensiun. Jika tetap memaksaku, serahkan surat lamaranmu, mungkin aku akan memposisikanmu menjadi supervisor.”

Lancelot mengemeletukkan giginya, tidak bisa menerima perkataan Chayton yang terasa merendahkannya, “Itu adalah keuangan. Kau bisa mempercayakan orang asing untuk memegang uangmu? Tidak perlu sampai memecatnya, jadikan dia anggotaku.”

“Memangnya Uncle Lancelot bisa dipercaya?”

“Leyna!”

Anak perempuan itu tidak mengubris panggilan sang ibu, melepaskan tautan tangannya dengan wanita yang melahirkannya susah payah 24 tahun yang lalu. Tatapannya yang tajam dan sinis membuat seisi restoran melihatnya dengan terkejut. Ketukan high heels beradu dengan lantai berkeramik restoran berhenti di depan sang ayah.

“Leyna, kembali ke tempatmu!” bentak sang ayah yang diabaikan oleh sang anak sekali lagi.

“Keponakanku yang satu ini sudah besar ternyata, sudah pandai mengajari orang tua.” celetuk Lancelot yang berjalan dan berdiri di depan Leyna dan sedikit menunduk karena perbedaan tinggi badan.

Leyna tersenyum miring, wanita yang dipuji oleh rakyatnya itu terlihat berbeda dengan biasanya, “Orang tua seperti Uncle memang pantas diajarin, bukan?” Leyna semakin menarik sudut bibirnya ke atas saat Lancelot terlihat terkejut dengan perkataannya.

“Daddy sudah memberikan kode keras kepada Uncle, kalau Uncle tidak bisa diterima karena Daddy sedang tidak kekurangan orang. Tapi otak Uncle tampaknya terbuat dari batu hingga sulit menangkap kode tersebut. Kenapa tidak fokus saja dengan pengembangan bakery milik Grandpa Malvin? Dari yang kutangkap, jika Uncle pandai mengatur keuangannya, seharusnya sedang ada cabang baru yang sedang berdiri.”

“Kita berada di Ottawa, Uncle. Kota metropolitan yang besar, pasti ada kawasan yang penuh dengan bisnis seperti Seoul dengan distrik Gangnamnya. Uncle tidak perlu terkejut, aku diam-diam mempelajari bisnis dengan melihat dari kenyataannya dan didukung dengan teori yang kupelajari.”

“Katakan aku kurang ajar, aku tidak mengapa dengan panggilan itu. Jangan lupa! Katakan juga kepada keluarga besar, aku akan menjelaskan situasinya sebenar mungkin dari yang kutahu. Saat itu juga, aku ingin melihat siapa yang dibela dan siapa yang dicerca.”

Leyna berucap dengan tenang dan terlihat tidak mau dibantah oleh siapapun. Chayton dan Aubrey yang berdiri di belakang anaknya itu tertegun, tidak menyangka kalau perkataan anaknya langsung membungkam bibir kerabat mereka yang bermulut lemas.

“Jadi, Uncle akan memilih yang mana? … sekarang keluar dari sini dan tidak menganggu urusan bisnis Daddy atau aku akan mengadu pada Grandpa Malvin?”

_The Stranger’s Lust_

To Be Continue

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status