The Stranger's Lust

The Stranger's Lust

Oleh:  Sky  On going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
2 Peringkat
66Bab
4.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Dipertemukan dari hubungan perjodohan? Sudah biasa. Leyna Olivia tidak akan mau dijodohkan. Tetapi, siapa yang menyangka, kalau selama ini pasangannya berada di sekitarnya. Dia tidak pernah tahu hal itu, hidup dalam tingkat kehidupan paling tertingginya selama dua puluh tahun, semuanya dipermudah dengan posisi Daddy-nya yang merupakan pemimpin daerah Burk's Falls. Tetapi, setelah hari sial baginya dan bagi Dion -seorang guru matematika- banyak rintangan yang lebih rumit, yang tidak bisa disampaikan kepada Daddy dan Mommy-nya. Apa yang membuat Leyna tidak sanggup menyampaikan peristiwa malang kepada orangtuanya? Siapakah Dion itu? Dan, bagaimana hubungan mereka terjalin sampai di ujung cerita? Banyak yang bisa dibicarakan di antara mereka.

Lihat lebih banyak
The Stranger's Lust Novel Online Unduh PDF Gratis Untuk Pembaca

Bab terbaru

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen
user avatar
Tie Qistina
love it dear ...............
2021-11-16 16:19:26
0
user avatar
Tie Qistina
good story ...️.........
2021-11-16 16:19:03
0
66 Bab
Prologue : The End of The Beginning
03 Februari 2030 Burk’s Falls, Ontario, Canada   Yang kutakutkan hanyalah sementara, Yang kuinginkan hanyalah kesemuan, Yang kugapai hanyalah angin,   Bagai topan menghadang, Di situlah aku tidak bisa berdiri kokoh, Kamu adalah badaiku, Bersama dengan gelap yang kamu bawa, Hidupku seperti langit tanpa bintang.   Katakan lah pada awan, Kalau kamu tidak akan selesai, Katakan lah pada angin tiup, Kalau kamu tidak akan beranjak.   Mentariku membutuhkanmu, Bagai kelabu yang memeluk sinar, Di sanalah aku berada.   _The Stranger's Lust_   "Ternyata benar dugaanku." Seorang pria yang duduk di ruangan rapat dewan itu hanya membulat sirat terkejut. Biasanya dia hanyalah akan menjadi sosok pendengar
Baca selengkapnya
01. The Day As Usual
03 Februari 2030, Burk’s Falls, Ontario   “Mommy,” panggil seorang gadis berpakaian terusan berwarna pink pastel dengan ornament bunga daisy tiruan yang disematkan ke rambutnya yang dikepang menyamping dan digulung menjadi gumpalan. “Leyna, Mommy baru saja akan membangunkanmu.” kata sang wanita berpakaian formal dengan kemeja putih polos ditutup dengan jas pink pastel dipadukan dengan rok span berwarna senada dan high heels putih setinggi dua sentimeter, berdiri di belakang anaknya yang sibuk memoles wajahnya dengan berbagai alat di depan meja riasnya. Wanita yang lebih muda menarik sheer lipstick variasi Plum Dandy dari tangan gadis tersebut dan memoleskan warna tersebut di bibir anak keduanya tersebut. Sang anak bernama Leyna menatap ibunya dengan mata berbinar senang, setelah merapikan lipstick-nya dia memeluk perut sang ibunda s
Baca selengkapnya
02. First Rule Being Grissham Daughter
Leyna Olivia’s POV "Aku ke sekolah dulu, Leyna, Mommy, Daddy. Jemput aku jam tiga sore nanti." "Tidak ada kegiatan di art club?" tanyaku yang menyempil ke jendela mobil yang terbuka sepenuhnya. Mommy Aubrey yang duduk di depan sedikit memajukan badannya untuk memberiku akses melihat Quinza yang telah berdiri depan gedung sekolah sambil mengeratkan tasnya. Quinza menggeleng, "Eung ... eung ... no. Mereka sedang persiapan untuk perlombaan minggu depan. Jadi, yang tidak latihan diminta untuk tidak datang." Aku hanya membulatkan mulutku tanpa suara, selalu ikut mengantar Quinza membuatku sedikit banyak mengetahui jadwal pulang adik satu-satunya. "Ya sudah. Belajar yang bahagia, kami akan menjemputmu jam tiga sore." kataku dan melambaikan tangan sebelum kembali duduk di posisiku sebelumnya. Jendela mobil perlahan menaik beriringan dengan Quinza yang memasuki gerbang sekolah dan masuk ke
Baca selengkapnya
03. No More Wait
Suara bel yang berdering karena pintu didorong masuk, Hun’s Restaurant sedang sepi di jam setengah sepuluh itu. Leyna masuk ke depan dengan Aubrey setelah Chayton masuk dengan gagah. Seorang sekretaris yang mengikutinya dari Red House berdiri di samping Leyna. Leyna merangkul lengan kanan sang ibu di belakang dalam diam, berusaha menekan dirinya untuk tidak menerobos dan memaki orang yang lebih tua darinya puluhan tahun itu. Bukan hanya ada sang paman sendiri di sana, ada lima pegawai restoran yang sedang hilir mudik membersihkan meja dan sebagainya, dua orang kasir sedang beroperasi di depan meja di sebelah standee, Leyna yakin masih ada tiga chef yang sedang sibuk menumis sayur atau memanggang daging di belakang. Tentu saja masih ada store manager berdiri di sana menjalani shift kerjanya, wanita muda itu jelas mengetahui nama sang manajer yang tengah menenangkan sang paman. Leyna lebih suka memanggil ‘Uncle Mark’
Baca selengkapnya
04. At The Other Side
“Kau sungguh membawaku? Bukan aku pelakunya!” “Diam! Aku tidak ingin menyuntikmu dengan bius yang kubawa sekarang di kantongku. Jangan banyak bergerak dan ikuti aku.” Sepasang mata hitam itu memutar malas, tentu saja dia akan mengikuti pria bertubuh kekar nan tinggi ini. Karena kedua lengannya dikaitkan dan terlihat diseret menuju sebuah bangunan yang terletak cukup dekat dengan kawasan pepohonan. Siapapun yang tinggal di Burk's Falls pasti tahu bangunan tersebut. Bangunan yang menjadi tempat tinggal pemimpin dan keluarga kecilnya dimana siap dilayani oleh belasan pekerja di sana. Namun, jika ke sana dengan diseret oleh kedua pria berlengan kekar ini, maka Dion hanya bisa menghembuskan napasnya dengan gusar. Semoga saja ada yang bisa meloloskannya dari sini. Karena dia masih ditunggu oleh murid-murid manis di hari esok. Dion dipaksa untuk berlutut di sebuah ruangan dimana ada kursi besar tak berpenghuni. Siap tak siap dia harus disidang. Karen
Baca selengkapnya
05. Look The Star Bright
“Hey! Bangun! Tuan Mark telah berada di sini!” Dion melenguh beberapa detik ke depan, matanya berusaha mengerjap dan melakukan perenggangan tangan yang merasa kebas sebagai bantalan. Sinar mentari yang diam-diam menyusup dari celah tirai yang tidak tertutup sempurna, membiaskan warna jingga kekuningan. Sudah sore, batin pria muda yang masih memakai kemeja biru laut yang sedikit berantakan, celana kain dan pentofel-nya masih terpasang dengan rapi di tubuhnya. Pria itu menaikkan sebelah alisnya, seorang pria bersetelan formal rapi walaupun akan menjelang sunset sebentar lagi. Otaknya menjelajah ke masa lalu tepatnya dua jam yang lalu, seingatnya yang akan datang adalah seorang wanita yang merupakan anak kedua Tuan Grissham. “Nona Muda Leyna tidak bisa datang. Jadi, saya yang menggantikannya karena kegiatannya di luar belum bisa ditinggal.” kata pria yang Dion rasa berada di umur tiga puluhannya itu. “Saya Mark Helius. Sekretar
Baca selengkapnya
06. Strange Situation
Sinar mentari yang mulai menyusup dari ventilasi udara membuat seseorang yang tinggal ruangan tersebut berbalik dan terjatuh dari tempat tidurnya yang keras. Matanya yang terasa berat, mau tidak mau harus terbuka melihat sekitar yang terasa asing. "Ini dimana?!" Sepasang mata itu segera kembali fokus melihat sekitar, ruangan sempit yang jelas bukan tempat tidurnya, sebuah tempat tidur sederhana yang terbuat dari kayu tak berkaki dan digantung rapat ke dinding tepat di belakangnya. Pantatnya yang terasa nyeri karena terjatuh dari alas keras itu mendarat di lantai beraspal dengan beberapa lubang serta lumut. Dia tahu Red House punya penampungan tahanan sementara sebelum kembali dieksekusi lebih jauh oleh ayahnya. Jelas dia tahu kalau dia berada di bawah tanah. Leyna hanya tak habis pikir, kenapa putri pemimpin dijebloskan ke dalam pernjara? Semalam tidak ada peristiwa mengerikan yang hinggap di benaknya, tidak ingat kapan dia masuk ke
Baca selengkapnya
07. Way to Escape
"Good morning." sapa Dion yang berjalan kaku menuruni tangga, area lutut ke bawah terasa dingin dan itu membuatnya risih karena sabrina berbentuk floral yang  ketat dan menunjukkan lekuk tobuh molek tersebut. Banyak umpatan yang mengarah pada pemilik sejati raga ini, tetapi dia juga merasa bersyukur. Jam telah menunjuk setengah tujuh saat itu, dia masih berkeliling kamar luas yang membuatnya bingung. Tangannya menyortir dinding yang mungkin saja mengarah pada lemari pakaian Leyna, setelah berkeliling sepuluh menit dia mendapatkannya, mendorong pelan bagian dinding yang berbeda dengan kawanannya. Ini lebih mirip butik daripada lemari pakaian, batin jiwa pria tersebut yang menggeleng tak percaya, kabinet yang mengelilingi ruangan tersembunyi tersebut dengan sebuah kursi panjang di tengah dan dua kaca panjang meninggi untuk membantu melihat penampilan anak kedua Grissham. Tungkai kakinya mengelilingi satu ruangan dan berhenti di kabinet s
Baca selengkapnya
08. Linx Cafe
Sesuai dengan kesepakatan -begitu Dion anggap- dengan Chayton saat sarapan setengah jam yang lalu. Sekarang dia tengah bersiap untuk menuju café tersebut. Setahunya café bergaya klasik itu dibuka lima menit lagi. Karena penduduk di sini yang tidak lebih dari seribu orang, usaha bisa dibuka lebih lambat dari jam biasanya. Kembali lagi dia di kamar pribadi Leyna dengan tubuh yang sama. Sebenarnya, jauh di lubuk hati, dia sudah lelah dengan ini. Inginnya untuk kembali ke raga aslinya. Lebih rela disidang oleh siapapun daripada terperangkap dalam tubuh langsing nan molek seorang gadis. Tangannya meraih sebuah tabung kecil warna pink sakura. “Ini apa?” tanya Dion kepada semilir angin yang menggesek dedaunan pohon di luar kamar. Membuka tutup tabung tersebut dan mengernyit dahi saat melihat kalau itu ternyata ada sebuah lip tint. Seorang guru berusia sepertinya sering kali membawa benda seperti ini dan mengoles ke bibirnya. Setidaknya dia tahu fungsi dicip
Baca selengkapnya
09. When Fire and Ice Cross
“Hey! Hey! Hati-hati bawanya!” “Kami tidak akan seperti ini jika Anda bekerja sama, Tuan.” ucap pria bertubuh kekar yang menahan lengan Leyna sembari menaiki tangga. Leyna menepis pemikirannya tersebut, ini bukan lengannya, tubuh ini juga bukan miliknya. Bagaimana bisa pinggang rampingnya lenyap tergantikan dengan pinggang yang lebih lebar dan punya perut yang samar punya garis. Swear God! Dia tidak melihat, hanya menyentuh tanpa sadar untuk memastikan. Leyna tidak menyangka kalau seluruh bagian tubuhnya berganti dan sekarang dia dibawa ke ruang rapat. Sungguh, dia tidak punya tenaga lagi untuk melawan dan pasrah didudukkan ke kursi. Bukan itu pusatnya, matanya melotot melihat tubuhnya berdiri di samping jendela yang terbuka setengah menikmati sinar mentari pagi. Tubuhnya, tubuh yang sebenarnya. Ada di sana. “Bisa tinggalkan kami berdua?” ucap suara halus miliknya. Benar miliknya tapi keluar dari raga yang tengah berjalan menghampirin
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status