Share

Bab 7. Mulai Tersentuh

"Baik, bos," ucap anak buah Cakra mengiyakan apa yang dikatakan oleh bosnya.

Anak buah Cakra yang mengikuti Alena dan saat ini berdiri di belakang Alena, anak buah Cakra segera maju ke depan. Alena melihat pria bertubuh kekar maju sedikit ketakutan dan mencoba bergeser ke samping.

"Mas, sini!" Anak buah Cakra segera memanggil pelayan tadi dan membisikkan sesuatu kepada pelayan tersebut.

Mendengar apa yang dibisikkin oleh anak buah Cakra, pelayan tersebut terkejut tapi seketika berubah dengan menganggukkan kepala. Anak buah Cakra menepuk pundaknya dan mundur ke belakang.

"Maaf ya, saya mendahului, Nona," jawab anak buah Cakra kepada Alena sambil menundukkan kepala.

"Tidak apa, Mas," jawabnya dengan lembut.

Pelayan tersebut segera menyiapkan apa yang dikatakan oleh anak buah Cakra. Setelah selesai barulah, pelayan tersebut memberikan kepada Alena.

"Mbak, ini pesanannya. Kebetulan sekali, kami ada giveaway dan Mbak mendapatkan giveaway itu. Dan giveaway, saya kasih rendang dan beberapa lauk lainnya ya, selamat menikmati," ujar si pelayan kepada Alena dengan mengatakan ada giveaway di tempat mereka.

Mendengar hal itu Alena sedikit terkejut dia tidak percaya mendapatkan giveaway, tapi Alena tidak memperdulikannya. Alena senang, akhirnya bisa makan rendang dan mengisi perutnya. Alena mengambil bungkusannya dan menyerahkan uang berwarna biru.

"Terima kasih banyak, semoga warung nasi Padangnya rame dan ini uangnya untuk nasi dan sayurnya," jawab Alena menyerahkan uang kepada pelayan tersebut.

"Ndak usah, semuanya gratis, ambil sajalah," jawabnya kembali.

Alena kembali senang karena di benar-benar beruntung bisa mendapatkan makanan yang dia inginkan secara gratis.

"Terima kasih sekali lagi, Uda. Kalau begitu saya permisi dulu. Mari Mas, Uda," ucap Alena kepada pelayan dan anak buah Cakra.

Keduanya menganggukkan kepala ke arah Alena. Alena keluar dari warung dengan wajah berseri. Barulah, anak buah Cakra menyerahkan uang merah empat lembar kepada pelayan tersebut.

"Terima kasih banyak, Mas," ujar pelayan tersebut yang berterima kasih kepada pria bertubuh kekar tersebut karena memberikan uang lebih dari jumlah makanan yang dipesannya.

Pria bertubuh kekar menganggukkan kepala dan segera pergi, dia tidak ingin kehilangan jejak wanita yang diminta untuk diawasi oleh bosnya.

Di sisi lain, Alena segera pulang, dia kembali menyebrang untuk menunggu angkutan umum. Dengan senyuman yang merekah, Alena memeluk bungkusan tersebut. Cakra yang di dalam mobil memandang senyuman Alena, entah kenapa dirinya ikut tersenyum melihat kebahagiaan Alena.

"Aku tidak sabar untuk mencicipinya, rasanya seperti apa ya?" tanya Alena yang tidak sabar mencicipi rendang yang diberikan kepadanya secara gratis. Padahal dia sudah pernah makan tapi entah kenapa dia merasa jika ini pertama kali dia makan rendang.

Anak buah Cakra pun ikut menyebrang dan jaraknya dengan Alena sedikit jauh hingga Alena tidak mengetahuinya. Angkutan umum berhenti di depan Alena, segera Alena naik dan duduk dengan tenang. Cakra mengikuti angkutan tersebut dari belakang. Sedangkan anak buah Cakra mengikuti dari belakang dengan angkutan lain.

Sesampainya di depan gang rumah, Alena turun dan segera membayarnya ongkos. Alena melangkahkan kakinya menuju rumah kontrakan. Alena terus saja tersenyum dan tiba di depan pintu kontrakan, Alena membuka kunci dan masuk ke dalam.

"Sayang, kita makan dulu ya, tunggu sebentar ya, kamu pasti lapar bukan, Ibu ambilkan piring dulu ya, setelah itu kita makan," ucap Alena kepada janin kembarnya.

Alena segera meletakkan bungkusan di atas meja kecil dan melangkahkan kakinya menuju dapur untuk mengambil piring dan sendok. Alena sudah tidak sabar untuk menikmati makanan tersebut. Setelah mengambil keduanya, Alena kembali ke depan dan membuka bungkusan terlihat dua bungkus nasi putih dan lauk pauk yang dibuat terpisah. Alena tidak menyangka jika dia akan diberikan sebanyak ini dari warung nasi Padang.

"Wah, banyak sekali. Nak, kita beruntung bisa dapat makanan sebanyak ini. Nasinya juga banyak dan lauknya juga. Ibu senang sekali nak, kita bisa makan sampai malam dan kemungkinan besok juga bisa. Alhamdulillah sekali ya," ucap Alena yang tidak menyangka jika mendapatkan begitu banyak makanan dari penjual warung nasi Padang.

Alena tidak tahu jika semua itu adalah perintah dari Cakra. Sedangkan di mobil, Cakra masih menunggu apakah Alena keluar dari rumah lagi atau tidak. Hari berganti malam. Cakra masih terus berada di depan gang Alena, dia tidak peduli jika orang di sekeliling memperhatikan dirinya. Cakra yang masih menunggu di depan gang sudah tidak sabar, dia segera turun untuk langsung menemui Alena dan meminta penjelasan kepada Alena tentang apa yang dia ketahui dari anak buahnya.

"Aku harus menayangkan langsung padanya, aku tidak mau berdiam diri saja. Jika benar apa yang dikatakan Bule dan Bejo aku harus membawanya, aku tidak mau dia tinggal di gang sempit seperti ini," omel Cakra sepanjang jalan.

Kedua anak buah Cakra yang melihat bos mereka keluar dari mobil mewahnya segera mengikuti dari belakang. Mereka ingin melindungi Cakra sekaligus memberitahukan rumah dari wanita yang diperintahkan oleh mereka untuk mengawasinya.

"Bos, rumahnya yang itu," ucap Bejo menunjukkan kepada Cakra rumah petak satu yang kondisinya tidak layak huni.

Saat Cakra berdiri di depan rumah tersebut entah kenapa hatinya mulai tersentuh. Dia tidak menyangka jika wanita yang dia renggut kesuciannya tinggal di rumah ini. Dia sudah melihat melalui foto tapi saat melihat langsung dia tidak percaya ada orang tinggal di rumah sekecil ini. Tanpa menunggu lama, Cakra mendekati pintu rumah yang sudah terlihat ada lubang kecil. Cakra mengetuk pintu tiga kali.

Tok! Tok! Tok!

Alena yang berada di dalam dan baru saja selesai solat bergegas berdiri dan melangkahkan kaki menuju pintu. Alena yang tidak sempat membuka mukenah segera membuka pintu. Saat pintu terbuka, terlihatlah wajah pria yang merebut kesuciannya ada di depan matanya.

Cakra terdiam saat melihat Alena menggunakan mukenah dan itu terlihat berbeda. Jantung Cakra mulai tidak karuan, degupan jantungnya mulai kencang, kaki Cakra seperti jelly, dia tidak tahu kenapa semua itu dia rasakan.

"A~apa yang Anda lakukan di sini, Pak Cakra?" tanya Alena dengan hati~hati.

Mendengar pertanyaan dari Alena dengan suara lemah lembut membuat Cakra makin tidak karuan. Sejak kejadian tersebut Cakra sudah memikirkan Alena hingga dia tidak konsentrasi bekerja karena dipenuhi wajah Alena dan rasa penyesalannya sekarang dia semakin gila karena Alena yang berubah menjadi lembut kepadanya.

"Ehmmm, saya mau masuk eh bukan saya mau bicara boleh saya masuk?" tanya Cakra meralat pertanyaannya.

"Oh, silahkan," jawab Alena mempersilahkan Cakra masuk.

Cakra membuka sepatunya dan masuk ke dalam rumah Alena yang menurutnya sesak dan pengap. Cakra duduk di bawah pintu sengaja tidak di tutup agar para tetangga tidak curiga dengan dirinya. Cakra melihat makanan yang tadi dibeli Alena. Rendang dan beberapa lauk lainnya. Cakra tersenyum tipis melihat semuanya.

"Maaf, Pak Cakra mau minum apa?" tanya Alena sambil memandang Cakra dengan ketakutan.

"Tidak, saya tidak haus," jawab Cakra singkat.

Alena hanya menganggukkan kepala dan duduk di depan Cakra. Alena menundukkan kepala dia takut untuk menatap wajah Cakra. Dia teringat dengan semua ucapan Cakra sehingga dia mulai menjaga jarak dengan Cakra.

"Apa kamu hamil anak saya?" tanya Cakra to the point kepada Alena.

Mendengar pertanyaan dari Cakra membuat Alena terdiam, tubuhnya mulai kaku dan entah kenapa kepalanya mulai terasa pusing mendengar pertanyaan Cakra dan bughhh! Alena pingsan hingga membuat Cakra terkejut dan dengan cepat Cakra meraih tubuh Alena agar tidak membentur lantai terbuat dari semen.

"Kenapa dia pingsan? Apa pertanyaan aku salah?" tanya Cakra yang heran kenapa Alena pingsan saat dia mengatakan hal itu padanya.

Komen (6)
goodnovel comment avatar
ZeeHyung
Mauliate Godang
goodnovel comment avatar
ZeeHyung
...... bisa pakai iklan kk kalau nggak salah saya
goodnovel comment avatar
ZeeHyung
hei kk, makasih udh mampir
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status