Share

Tawaran

“Saya butuh bantuanmu.” Afran menatap serius pada gadis berambut panjang itu. Setelah mereka memutuskan untuk singgah di sebuah café yang sepi, karena masih sore.

Ria yang sedang mengaduk sedotan pada minuman teh esnya menghentikan tindakannya. Masih dengan memperhatikan es batu berbentuk dadu yang masih berputar-putar. Alis Ria bertaut---menciptakan kerutan di keningnya.

“Maksud, Bapak?” Pertanyaan itu akhirnya tercelos dari bibir berwarna nude itu.

“Hm, begini. Saya butuh pengawal, tapi tidak terlihat kentara, artinya saya harus terlihat seperti tidak sedang  membawa bodyguard,” terang pria berpostur tinggi itu pada Ria. Kedua manik matanya pun masih menatap lekat pada Ria.

“Aduh mata itu, kenapa juga setajam itu ngeliatin akunya,” Ria membatin dalam hatinya.”Eh, tapi mata itu kok bagus kali ya, kayak mata orang Barat aja lah,” lanjut Ria masih membantin. Bayangan mimpi romantis itu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status