Share

Part 11: Past

Beberapa kenangan mungkin perlu diingat. Tetapi jangan pernah lupa bahwa sejak awal masalalu telah berkomitmen dengan posisi terbelakang. Tidak perlu terlalu miring menoleh. Karena di depan ada seseorang yang menunggu perjalanan.

Dalam deburan ombak kenangan. Siapa yang sangka jika hiruk priuknya merupakan alunan melodi sepi yang cukup nikmat untuk dilewatkan.

Mengabaikan seluruh penat, lelah. Pandangan lurus ke depan. Langit-langit kamar tampak putih remang seolah memberi dukungan luas untuk beranggan. Sepersekon mendetikkan setiap hembusan nafas. Seolah merasakan lelahnya masing-masing. Aku dan kedua temanku, Bu Ikhlas dan Nurul berjajar dengan posisi tidur tersendiri dalam satu kamar dengan kasur lipat tipis.

Larutnya waktu tidak cukup membuat mata almond dan elangku tertutup. Bentuk mata yang berbeda dalam satu wajah. Yang kadang membuatku tidak terlalu pede. Tetapi aku cukup puas dengan pipi dekik yang selalu malu-mal

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status