Beranda / Fantasi / Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz / Bab 34. Apa Sekarang Aku Sudah Mendapatkan Pengakuan?

Share

Bab 34. Apa Sekarang Aku Sudah Mendapatkan Pengakuan?

last update Terakhir Diperbarui: 2025-12-01 06:15:44

Semua perhatian kecil Nathan, sikapnya yang dingin namun diam-diam lembut, serta keributan-keributan absurd di antara mereka, perlahan memupuk rasa nyaman di relung hati Nasha. Gadis yang awalnya dingin dan pemarah itu kini berubah seratus delapan puluh derajat setiap kali berada di dekat Nathan.

Nathan dengan enggan mengambil dua batang kayu kering itu dari tangan Nasha. Ia benar-benar menggesek keduanya dengan cepat seperti permintaan Nasha. Tak lama kemudian, batang kayu yang lebih kecil mulai terasa hangat. Nathan semakin bersemangat. Ia mengerahkan seluruh tenaganya, menggosok kayu itu lebih cepat lagi. Tiba-tiba, Nathan mencium sedikit aroma terbakar.

“Tempelkan daun keringnya sekarang,” ujar Nasha antusias.

Nathan segera melakukan apa yang dikatakan Nasha tanpa ragu.

Dalam sekejap, asap tipis mengepul. Nathan merasa sangat bersemangat.

“Cepat tiup,” ujar Nasha tak kalah bersemangat.

Keduanya duduk bersebelahan, meniup sumber asap itu bersama-sama. Ketika bintik api
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 73. Mengunjungi Bibi dan Sepupu Mila

    "Bibi, kau jahat sekali padaku." ujar Mila sedikit merajuk, "Ayo ikut aku, bibi akan lihat kalau pacarku itu sangat baik dan perhatian." puji Mila mencoba mengangkat wibawa Nathan. "Kalau semua yang kamu katakan benar, pria itu pasti tidak tampan." goda Gina sambil terkekeh. "Tertawa saja sepuas bibi, sayangnya kali ini bibi akan kecewa." balas Mila bangga. "Ayo mana pria tidak beruntung itu, perlihatkan pada bibi." ujar Gina yang terus menggoda Mila. "Kak Nathan, bisakah kakak kemari sebentar? Ada seseorang yang akan kuperkenalkan pada kakak." panggil Mila lembut, sangat kontras dengan sikap bar-barnya saat menghadapi Gina. Melihat tingkah aneh gadis itu, Gina malah tertawa cekikikan. Di tengah tawa puasnya, tiba-tiba senyum Gina mengeras, wajahnya terasa kaku, bahkan ekspresinya membeku beberapa saat. Di depannya berdiri seorang pria muda yang lebih tinggi darinya, tampak tidak lebih tua dari putrinya. Pemuda itu tersenyum, menampilkan deretan gigi putih di antara dua

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 72. Pria Mana yang Berhasil Merobohkan Gunung Es Besar Ini

    Kembali ke masa sekarang... Nasha yang sebelumnya tertegun saat mendengar perkataan Nathan, perlahan kembali ke kesadarannya. Ia kembali teringat tentang Nathan yang terpuruk selama berhari-hari, setelah kejadian naas tiga tahun lalu itu. "Suamiku, maafkan aku..." ujar Nasha dengan raut wajah menyesal. Nathan menghentikan langkahnya dan berbalik, "Sudahlah sayang, semua itu sudah berlalu, kau tidak perlu mengungkit itu lagi." jawab Nathan santai. Namun, meski jawaban Nathan seolah-olah biasa saja, Nasha tahu jika selama tiga tahun, Nathan sama sekali tidak pernah melupakan tragedi itu, bahkan ketika ia tidur, dia beberapa kali mengigau memanggil nama Max dan mengucapkan janjinya untuk menemukan dan menjaga Maggie. ... Malam berlalu dengan cepat. Keesokan paginya, Nathan benar-benar menepati janjinya pada Rania dan Mila, ia juga membawa serta Nasha dan dua kekasihnya yang lain. Sudah lima belas menit berlalu sejak mereka berangkat dari rumah keluarga Middleton. "Kak

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 71. Gagal Dalam Semua Hal

    … Sebelumnya, saat di perjalanan… Nathan menggendong Max yang terluka parah di punggungnya, berusaha berlari secepat mungkin untuk bisa tiba tepat waktu dan menyelamatkan Max. “Kak Nathan…” ucap Max dengan suara serak, karena sebagian lehernya yang terkoyak dan terluka parah, “Terima kasih kakak sudah berjuang menyelamatkan aku… maafkan aku yang terlalu bodoh dan meragukan kakak.” “Sudahlah Max, semua itu sudah berlalu, kau jangan bicara terlalu banyak agar darahmu tidak terus keluar. Bertahanlah sedikit lagi, kakak akan membawamu ke tempat yang aman dan menyelamatkanmu.” “Kak Nathan tidak perlu menyelamatkanku… aku sudah tidak sanggup bertahan lagi. Aku hanya minta satu hal pada kakak… tolong selamatkan Kak Maggie, jaga dan lindungi dia. Sekarang dia tidak punya siapa pun selain kakak. Apakah Kak Nathan bersedia melakukannya?!” “Iya, pasti! Aku pasti akan menyelamatkan kalian berdua. Kau juga harus bertahan.” “Terima kasih Kak Nathan…” itu adalah ucapan terakhir Max seb

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 70. Kekejaman Suku Raksasa

    Buk. Tubuh kecil Max menabrak seseorang, ia merasa tubuh orang itu sangat besar dan keras. Orang itu adalah Shen Ryu, seperti yang dikatakan Nasha, tubuh orang di depannya benar-benar tinggi besar seperti raksasa. “Bagus… bagus sekali. Ibu lihatlah, mangsa kita datang sendiri menghampiri kita. Sekarang kita tinggal menangkap yang satunya dan kita bisa menikmati makanan lezat,” ujar Shen Ryu dengan ekspresi mengerikan. Tubuh kecil Max langsung diangkat oleh Shen Ryu, seolah ia sedang menenteng seekor kelinci kecil. Saat ini Max baru menyadari jika perkataan Nasha dan Nathan semuanya benar, sekarang ia merasa sangat ketakutan. Tepat saat itu, Nathan, Nasha, dan Maggie keluar dari ruang bawah tanah, dan melihat Max yang sedang berada dalam genggaman Shen Ryu. “Oh tampaknya ada beberapa mangsa lain yang sudah masuk ke dalam perangkap. Ibu, sepertinya malam ini kita benar-benar akan berpesta,” ujar Shen Ryu dengan raut wajah yang makin garang. “Kakak… tolong selamatkan aku. M

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 69. Untung Tak Dapat Diraih, Malang Tak Dapat Di Tolak

    "Benarkah paman? Kakak, kau dengar kan, ayah dan ibu benar-benar sudah datang menjemput kita?!" teriak Max bersemangat. Sementara Maggie sedikit mengernyitkan alis, dia merasa ada hal yang aneh, tidak mungkin semuanya terjadi begitu tiba-tiba, rasanya seperti sangat kebetulan. Tapi hati kecilnya seolah terus membisikkan sesuatu yang tidak beres. "Oh, jadi mereka adalah orang tua kalian, baiklah kalau begitu cepat ikut kami dan kalian bisa bertemu mereka sekarang." kata salah seorang penjaga. "Aku kira kalian berdua benar-benar punya hati, aku hampir memberi kalian kesempatan hidup, tapi sepertinya kalian juga sama saja dengan wanita raksasa itu." suara Nasha yang dingin tiba-tiba terdengar. Ia dan Nathan keluar dari balik pintu dan segera menutupnya. "Siapa kalian, kenapa kalian menerobos masuk ke kediaman tuan kami?" tanya penjaga itu kasar. "Hmm… kediaman tuan kalian? Siapa tuan kalian, Gan Ryu, Shen Ryu, atau Jangga si wanita raksasa pemakan manusia itu?" tanya Nasha acu

  • Tuan Muda Tersembunyi Pulau Alcatraz   Bab 68. Rasa Kehilangan yang Menyakitkan

    "Bagaimana kakak bisa punya musuh? Bukankah selama ini kak Nathan selalu berada di pulau terpencil itu?" tanya Rania semakin bingung. "Nia… sayang, kakak akan ceritakan semuanya perlahan-lahan, namun yang pasti… pulau tempat kakak terdampar bukanlah sekedar pulau terpencil biasa." jawab Nathan. Rania dan Mila langsung mengernyit, tak bisa segera mencerna informasi yang diberikan Nathan. "Tenanglah, semuanya akan baik-baik saja." kata Nathan lembut berusaha menenangkan suasana. "Bagaimana bisa kami tenang kak, jika sampai terjadi sesuatu padamu…" Nathan langsung menutup mulut Rania dengan tangannya, "Cukup jangan mengatakan sesuatu yang tidak perlu, tidak akan terjadi sesuatu padaku. Sekarang sudah hampir gelap, bersihkan diri kalian lalu istirahatlah, besok kita akan mengunjungi orang tua kalian satu per satu." Nathan menatap Nasha, lalu melanjutkan, "Nasha, kau berikan teknik latihan dasar ini kepada Little Bear, dan yang lainnya. Bimbing mereka sampai mencapai tahap Pemb

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status