Share

Bab 2

#TUMBAL DARAH PERAWAN DAN MISTERI DESA KANIBAL

BAGIAN DUA

"Lu dengan Jeremi gak ada niat buat baikan?" tanya Tias saat kami sedang membantu pak Ruli mengumpulkan kayu bakar didalam kebun miliknya.

"Nanti gue baikan." jawabku singkat.

"Kita ini satu team, jangan sampai karena masalah ini kita terpecah belah. Gue mau nyamperin buk Jum dulu, bantu beliau buat masak makan malam nanti." Tias berlalu pergi meninggalkan ku.

Pak Ruli memanggilku, kami segera kembali kerumahnya. Saat berada dirumah kami tidak mendapati Jeremy. Ketika aku bertanya dengan Lisa, dia tidak mengetahui sama sekali kemana perginya Jeremy. Kami saling berpandangan satu sama lain.

"Nyusahin aja tuh bocah, awas aja kalo sampe dia balik bakal gue ulek-ulek. Gak bisa menjaga kelakuannya."

"Sabar Jun, lu kayak gak tau aja siJeremy. semoga Jeremy mainnya gak jauh-jauh." ujar Kinara.

Dilain tempat Jeremy sedang bermashyuk, dengan seorang gadis yang mengaku berasal dari Desa tersebut. Dia mengundang Jeremy kerumahnya, dia juga berkata jika dirumah tersebut tidak ada siapapun selain dirinya sendiri. Tentu saja hal tersebut tidak disia-siakan oleh Jeremy. Mereka menempuh perjalanan yang memutar jauh dari pemukiman warga.

"Tria apa jalan ini tidak salah?" tanya Jeremy yang mulai ketakutan.

"Benar tidak salah, ini adalah jalan yang biasanya dilewati oleh penduduk."

"Tapi saya rasa kita telah berada jauh dari pemukiman penduduk. Apa tidak sebaiknya, kita kembali kejalan awal." Saran Jeremy kepada gadis yang mengenalkan dirinya sebagai Tria.

Tria mendekati Jeremy, "Saya tidak akan membohongi kamu. Lagi pula, bukankah kita akan bersenang-senang nantinya." Tria membelai lembut wajah lelaki yang saat ini berada dihadapanya.

Jeremy melipat bibirnya matanya memandang penuh nafsu, kepada gadis tersebut. "Ayok jalan lagi, sebentar lagi kita sampai." Tria segera memegang tangannya. Mereka melanjutkan perjalanan kembali.

Setelah melewati beberapa jalan yang dipenuhi rumput liar, dan semak belukar. Mereka tiba disebuah rumah besar.

Rumah tersebut terletak disebuah hutan. Jeremy awalnya mempunyai firasat buruk tentang rumah tersebut. Namun dia percaya Tria tidak akan berbuat macam-macam. Tria segera mempersilahkan Jeremy masuk.

Jeremy segera mengunci pintu rumah tersebut.

"Jangan dikunci !!" pinta Tria kepada Jeremy.

"Nanti jika ada orang yang melihat bagaimana?" tanya Jeremy sambil mengerling manja.

"Gak bakalan ada orang lain disini selain kita berdua sayang," Tria merapatkan tubuhnya kepada lelaki gempal tersebut.

Jeremy yang mulai masuk perangkap tidak menyadari kehadiran seorang lelaki yang telah berdiri dibelakangnya. Dengan sekali pukulan dibahu, tubuh Jeremy jatuh menghempas ubin rumah tersebut. "Untung saja bapak cepat sampai. Kalo tidak saya bisa jadi bulan-bulanan maniak ini."

Mereka segera menyeret tubuh Jeremy, "Gila berat banget. Lumayan daging lelaki ini bisa kita jadikan hidangan untuk teman-temannya."

"Pastinya pak, mereka akan menyantap daging yang berasal dari tubuh temannya sendiri. Saya tidak sabar melihat reaksi mereka saat serpihan daging ini masuk kedalam perut mereka." Tria dan lelaki tersebut mengikat Jeremy disebuah kayu.

"Bagaimana dengan yang lain?" tanya lelaki yang membantu Tria melancarkan aksinya.

"Mereka berada dirumah pak Ruli sekarang. Setelah kita menghabisi temannya, mereka adalah korban selanjutnya. Saya akan membunuh sikutu buku bernama Lisa, kita akan menampung darahnya sebagai persembahan." Tria tertawa penuh kemenangan.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status