UNACCEPTED

UNACCEPTED

last updateLast Updated : 2022-02-05
By:  adelsblOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel12goodnovel
Not enough ratings
6Chapters
1.2Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Synopsis

"Lo tau gak, sih, tata krama masuk ruangan?” tanya Regar ketus. Nessa sangat tidak sopan. Masuk ruangan tanpa permisi. Regar menyesal tidak mengunci pintu. Alih – alih menjawab, Nessa malah menyalakan posnelnya dan membuka aplikasi kamera. Ia mengatur kameranya menjadi kamera depan lalu mengajak Regar berfoto bersama. "Apaan, sih!” seru Regar tidak suka dengan tindakan Nessa. "Satu, dua, tigaaa,” Nessa langsung menjepret kamera ponselnya lalu melihat hasilnya. Tampak ekspresi Regar yang sedang marah. Sangat kontras dengan Nessa yang tersenyum manis. "Hahaha lucu, deh. Upload, ah,” Nessa membuka akun Instagramnya kemudian memposting fotonya dan Regar di instastory. Tak lupa ia me-mention akun Instagram Regar. Regar adalah cowok terkenal di sekolah dan luar sekolah sehingga memiliki banyak pengikut. Nessa berharap jika Regar me-repost instastory-nya maka akan banyak pengikut Regar yang mengikuti akunnya juga, “jangan lupa repost, ya,” Regar yang melihat hal itu menjadi semakin kesal, “Nessa hapus!” pinta Regar to the point. "Gapapa lah, Gar, sekali – kali. Kita, kan, belom pernah foto berdua,” jawab Nessa santai sambil memandangi fotonya bersama Regar. Regar membuang napas kasar. Ia menatap kedua temannya yang hanya diam. "Kalo Regar gak mau, sini sama Miko aja, beb,” sahut Miko. "Gak mau. Maunya sama Regar,” Regar memalingkan wajahnya malas, “murahan,” jawab Regar spontan dengan nada meremehkan. Cowok itu sedang menahan amarahnya saat ini. Ia berusaha untuk tidak membentak Nessa walaupun ia tahu kata – katanya barusan sangat tajam.

View More

Chapter 1

The Three Beauty

Tiga primadona sekolah sedang tertawa ringan sambil berjalan memasuki area kantin. Sontak, hampir semua murid cowok langsung melihat ke arah bidadari – bidadari itu. Mereka tidak mau menyia – nyiakan kesempatan untuk melihat cewek – cewek cantik.

Namun, hal itu tidak berlaku bagi beberapa cowok yang sedang makan bersama pacarnya. Karena jika ketahuan melirik, kuah bakso mereka akan berubah menjadi lautan api akibat penuh dengan sambal. Sebagai hukuman yang diberikan oleh sang pacar karena sudah melirik cewek lain.

Siapa yang tidak kenal dengan cewek – cewek cantik itu? Mereka adalah Nessa, Dara, dan Kayra. Tiga cewek yang selalu bersama – sama dimanapun mereka berada. Tiga cewek paling cantik dan paling terkenal di sekolah, sehingga banyak yang menyebut mereka sebagai primadona sekolah.

Tiga primadona tersebut memesan tiga mangkuk bakso kepada Pak Iqbal lalu mencari – cari meja kosong. Namun nihil, semua meja telah terisi.

“Bebeb Nessa, sini,” panggil Miko, cowok dengan julukan Crocodile Boy itu tengah melambaikan tangannya, memberi isyarat pada Nessa supaya ikut bergabung bersama geng-nya.

Nessa memusatkan pandangannya ke arah Miko. Kursi panjang yang sedang diduduki Miko masih tersisa untuk dua orang lagi. Di depan Miko terdapat Eza dan Regar, si ketua OSIS yang sangat dingin kepada Nessa. Padahal, Nessa adalah wakil ketua OSIS, seharusnya Regar bisa ramah pada Nessa mengingat mereka akan sering terlibat kerja sama.

Tanpa pikir panjang, Nessa segera berjalan menghampiri meja Regar diikuti Dara dan Kayra. Bukan apa – apa, Nessa hanya ingin mengakrabkan diri dengan si ketos supaya mereka bisa lancar dalam bekerja sama.

“Hai, Regar,” sapa Nessa saat sudah duduk di depan Regar.

Bukannya menjawab, Regar malah asik menyeruput es jeruknya.

“Pura – pura budeg apa budeg beneran?” tanya Nessa sarkas.

Sudah berkali – kali Nessa dicueki Regar seperti ini. Tidak sadarkah Regar jika Nessa adalah wakilnya? Nessa hanya ingin bekerja sama dengan damai. Selama ini, Regar terlihat tidak suka saat bekerja sama dengan Nessa. Padahal, Nessa merasa mereka berdua tidak pernah terlibat masalah.

“Lagi sibuk,” jawab Regar tanpa menatap Nessa, seolah es jeruk lebih menarik daripada cewek cantik di hadapannya saat ini.

“Kesibukan lo receh banget, ya,”

“Terserah,”

Nessa memutar bola matanya malas. Tak lama kemudian, Pak Iqbal datang mengantarkan bakso pesanan Nessa dan teman – temannya, lalu kembali lagi ke kiosnya.

“Heh, Regar si agar – agar yang terasa hambar, disapa cewek cantik, tuh, nengok, dong, jangan nunduk terus ngeliatin es jeruk,” protes Miko.

Akhirnya, Regar mengangkat kepalanya menatap Miko, “kenapa lo ngatur?”             

“Ya masa lo ngga happy, sih, disapa cewek cantik nan jelita seperti bebeb Nessa?” terang Miko sambil menoleh pada Nessa dengan senyum genitnya.

“Apa, sih, Miko. Gue bukan cewek lo, ya, jadi jangan panggil gue bebeb. Alay,” sahut Nessa sambil memasang raut jijik.

“Sekarang emang kita bukan siapa – siapa. Tapi, kita, kan, nggak tau masa depan. Bisa aja nanti bebeb Nessa yang jadi ibu dari anak – anak Miko,”

Mendengar itu, Nessa ingin memuntahkan bakso yang sedang dikunyahnya, “Miko, kita itu nggak selevel. Otak gue di kepala sedangkan otak lo di dengkul. So, nggak usah banyak ngarep,”

Risih mendengar suara Nessa, Regar pun beranjak dari kursinya.

“Kemana, Gar?” tanya Eza.

“Cabut,”

“Elah bentar dulu, Gar. Masih ada bebeb Nessa, nih,”

“Miko udah gue bilang jangan panggil gue kayak gitu!” protes Nessa geram.

“Ya kalo lo masih mau disini terserah lo. gue mau ke ruang OSIS,” Regar melangkahkan kaki menuju ruang OSIS disusul Eza.

Ck, Regar nggak pengertian banget, sih, sama temen,” Miko mendengus kesal, “Bebeb Nessa, aku pergi dulu, ya, babay, muah,”           

“Ewww,” jawab Nessa, Dara, dan Kayra bersamaan. Mereka pun lanjut menikmati bakso di hadapan mereka masing – masing.              

Saat ingin mengambil saus, mata Dara menangkap sebuah dompet kulit berwarna coklat tua, “eh, ini dompet siapa?” Dara pun membuka dompet tersebut dan mengambil KTP atas nama Regardi Martin, “oh, punya Regar,”           

Nessa langsung merebut KTP milik Regar. Terlihat foto Regar dengan wajah datar. Terlihat sekali jika Regar sangat malas saat melakukan foto KTP. Namun, sedatar apapun ekspresi Regar, pesona cowok itu tetap terlihat.          

Tiba – tiba muncul ide dalam otak Nessa, ia pun tersenyum miring, “biar gue yang balikin dompet itu.”

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
6 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status