Share

Bagian 9

Niar

Bang Deni mengajakku jalan-jalan, hal yang mahal bagiku setelah menikah dengannya. Beberapa kali dulu aku mengajaknya jalan-jalan, tapi ia tak pernah bisa.

Aku akui Bang Deni sekarang belajar dari kesalahannya. Tapi, hatiku tetap sakit dengan semua penolakannya dulu, kata-kataku yang tak pernah ia percayai. Untuk apa aku dijadikan istri, jika kata-kataku saja tak ia percaya.

Ditambah masalah Ibu yang selalu menindasku dengan tatapan matanya. Sehingga, walau tak berkata pun, aku sudah trauma dengannya. 

Kalau Kak Ayu, dia selalu mengataiku malas. Aku bukannya malas, tapi aku memang butuh waktu untuk anak-anakku dan diriku sendiri.

"Syukur ya, Deni sudah berangkat. Tak ada yang melindungimu sekarang," ucap Ayu saat Bang Deni sudah berangkat dengan mobilnya.

Aku diam menunduk, tak mau bertikai dengannya, yang ada dia selalu mematahkan kata-kataku.

"Pinter ya, kamu. Bisanya diem-diem aja, padahal hatinya lain." ucap Kak Ayu lagi

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (3)
goodnovel comment avatar
Anuar Ibrahim Anua
isteri bodoh.... sanggup dipijak sama mertua...bila anda lemah, orang pijak selalu... bila suami tanya... didiami.... kemudian lepaskan tension sama anak... beraninya sama anak....suami tanya Kok diam....benci aku perempuan mcm ini....
goodnovel comment avatar
Yanti Isma
deni ajah jdi laki bego
goodnovel comment avatar
Rahmatun Nisa
pisah aja. keluar dari rumah neraka itu
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status