Share

Bab 23

"Pacar? Apa maksudmu? Tahu apa kamu soal Vina, Ha?" Aku geram.

"Haa? Vina?" Rika nampak kaget.

Busyeet, mulutku kok malah keceplosan nyebutin nama Vina sih. Mati aku.

"Eh, enggak, Rik. Maksudku, kamu jangan nuduh sembarangan. Aku gak punya pacar."

Sejenak Rika diam

"Serius, Rik. Aku nggak bohong. Aku tadi cuma keceplosan." ujarku.

"Iya, Mas. Aku tahu kamu keceplosan."

Aduuh, ini lidah ada apa sih, kenapa harus ngaku segala kalo lagi keceplosan. Ini mungkin karena lagi nggak bisa menjaga kestabilan konsentrasi.

"Rik, Vina itu klien aku. Makanya tadi aku tak sengaja nyebutin nama dia." Ralatku.

Nah, ini baru jawaban yang tepat.

"Iya aku tahu dia itu klien penting kamu. Nggak apa-apa, aku kan nggak mempermasalahin itu."

Aku melihat ke arah Rika yang baru saja menjawab ringan. Kenapa nih orang selalu nampak santai-santai aja ya? Apa nggak curiga dia?

Jujur sih, meski aku udah punya hubungan khusus sama Vina, tapi sepertinya aku belum bisa seratus persen meninggalkan Rika. Masih ragu aj
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Ida Nurjanah
mampus lu Valdi.....lagi nya sengak
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status