Share

Victim of Revenge
Victim of Revenge
Author: willia ds

Yes, Mr. Right!

Apa yang terlintas dibenak kalian kala mendengar kata janji suci dan pernikahan? 

Apakah itu peristiwa dimana benang merah saling mengikat dua insan yang berada dalam gulungan takdir yang sama? Atau sebagai tahap awal terjerumus ke dalam lubang hitam yang sangat menyesakkan?

Bagi sebagian pria, memutuskan untuk mengikat diri dalam ikatan pernikahan ibarat ia telah siap menjadi nahkoda sebuah kapal laut yang besar. Sebesar apapun badai menerjang atau seberapa banyaknya bahaya saat gelap malam tiba, ia harus mengendalikan kapalnya dengan baik. Lalu, bagaimana jika nahkoda itu lalai hingga menenggelamkan kapalnya ke dasar laut terdalam? Apakah ia bisa memperbaiki dan menjalankannya seperti semula?

Menjadi istri yang sempurna, memiliki keluarga yang bahagia dan suami yang sangat menyayangi tentulah menjadi momok yang sangat menyenangkan bagi semua kaum perempuan. 

Tak terkecuali aku, memutuskan kehidupan dalam ikatan pernikahan dengan seseorang yang ku cintai tentulah sangat membahagiakan. 

Namun, disebuah titik hidup yang sangat tidak terduga. Dalam satu ikatan perjanjian yang menjadi momok mengerikan di sepanjang hidupku, membuatku harus jera dengan tusukan belati tak kasat mata yang mengenai relung hatiku. 

Konsep pernikahan impian yang sudah aku rancang sejak dulu harus pupus ditengah jalan. Bersanding bersama pria yang aku cintai seraya mengucap janji suci sehidup semati di depan altar dan hidup berbahagia hanyalah objek fatamorgana yang terngiang di otakku.

Tak ada harapan lagi bagiku. Hidupku terlalu menyedihkan untuk dinikmati, hanya belas kasihan orang-orang yang menyaksikan betapa malangnya nasibku di usia muda. 

Menjadi istri dari seorang pria yang tampan dan sangat kaya raya? Kedengarannya memanglah sangat sempurna dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi insan yang beruntung. Namun, semua itu tidak menjamin terciptanya keharmonisan dan kebahagiaan bahtera rumah tangga. 

Aku mengalaminya. Ketika janji suci itu terucap dan mengikatku dalam ikatan pernikahan yang menjadi penyumbang antara garis satu dengan lainnya agar terbentuk menjadi kesatuan yang sempurna. Meski kesempurnaan itu dibangun dari banyaknya derai mata. 

Tapi, apa ia peduli padaku? Tidak. Apa ia mencintaiku? Tentu saja, tidak. Ia mencintai wanita lain dan yang pastinya bukan aku. Sebab, jika tujuan tercapai maka kesenangan akan didapat. Suamiku, hanya menjadikanku objek kesenangan agar sakit hatinya terbalaskan. Dan aku, seonggok daging manusia yang menjadi korban pembalasan dendamnya.

Kaugnay na kabanata

Pinakabagong kabanata

DMCA.com Protection Status