Share

Bab 18

Esoknya, aku menyerahkan semua berkas yang diperlukan untuk dibawa ke pengadilan. Kata suami Nisa, paling lambat satu mingguan setelah berkas di setorkan. Aku menurut saja, apalagi semalam temannya yang seorang pengacara itu menelepon.

Katanya, aku bahkan tidak perlu mengeluarkan sepeser pun. Kalau ada yang harus dibayar, dia akan membayarnya. Sungguh orang-orang yang baik. Memang hanya orang baik yang pantas berteman dengan orang-orang yang baik pula.

"Suamiku saja yang pulang, aku masih mau di sini menemani kamu," lirih Nisa ketika melihatku menatap ke arahnya.

"Ah, maaf, tidak apa-apa kalau kalian masih mau di sini. Kebetulan temanku yang bernama Rania juga akan datang, nanti sekalian aku perkenalkan," ucapku cepat. Ternyata dia sedang penasaran.

Kini hanya tinggal aku dan Nisa saja, Naya dan anak-anaknya Nisa ikut sana mertuanya Nisa ke sawah yang lumayan jauh dari sini. Aku tidak mengkhawatirkan Naya, dia sudah berusia lima tahun, karena anak-anak Nisa yang umurnya di bawah saja
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status