Share

David Mini

Hari ini hari ke enam, Catherine menguntit kegiatan David dan finalnya, Catherine tidak melihat kejanggalan apapun di kehidupan David. "Dia pria baik, bukan Casanova dan layak di pertimbangkan," ucap Catherine sambil mengetuk kemudi mobilnya.

Menyempatkan diri, sebentar berbelanja kebutuhan pribadinya di salah satu Mall terdekat kediamannya. 

Sambil mendorong strollernya, langkahnya terhenti, mendengar suara anak menangis di area belanjanya. Catherine mencoba mengecek lorong terdekatnya. Benar saja, seorang anak laki-laki, meringkuk menangis di dekat mainan anak-anak. 

Catherine mendekati anak tersebut, menyodorkan sebuah permen lolipop, "Kau mau?' tawarnya tersenyum.  Tidak ada respon apapun dari anak tersebut.

"Kenapa tidak di ambil?' Catherine bertanya tanpa memutus tatapan pada anak tersebut. 

"Kata Mama tidak boleh terima apapun dari orang asing, Tante," ucapnya, menatap Catherine.

"Benar, memang tidak boleh menerima apapun dari orang asing. Mamamu mengajarimu dengan sangat baik, anak pintar," Catherine menjawab sembari tersenyum dan mengulurkan tangannya.

"Perkenalkan aku Cath," ucap Catherine, membuat anak tersebut menatapnya bingung.

"Siapa namamu,anak pintar?" tanya Catherine dan memasukkan kembali lolipop ke dalam tasnya. 

"Keanu, Tante," jawabnya dan sudah mau menatap Catherine . 

"Kenapa sendirian di sini, Mama mana?" Catherine bertanya dengan selembut mungkin, agar anak tersebut tidak menangis. Melirik jam di tangannya sudah hampir jam Supermarket tersebut tutup.

"Kalau Keanu ga mau cerita, bagaimana caranya Tante mencari Mama Keanu?Tempat ini sudah mau tutup sayang, nanti kamu mau tidur dimana, kalau ga ketemu sama Mama?'

"Tante, boleh Keanu ikut sama Tante? Keanu ga mau pulang ke rumah dulu. Ada pacar Mama di rumah, yang sering memukul keanu!" Sepenggal kalimat yang membuat Catherine terkejut, terlebih melihat beberapa bekas membiru di tubuhnya, saat anak tersebut menarik kaosnya. 

"Trus kenapa sendirian disini?" Catherine menatap anak lelaki yang di taksirnya berusia 5 atau 6 tahun tersebut. Anak tersebut menangis mendengar kalimat terakhir yang di dengarnya. 

"Karena kata Mama, aku anak pembawa sial, Mama tidak mau bawa aku pulang,takut kekasihnya marah," pecah tangisnya mengatakan hal itu pada Catherine.  Catherine tergugu, merasakan kesedihan anak tersebut. Bagaimana bisa seorang Ibu mengatakan hal sekejam itu, pada anak semanis ini.

"Boleh ikut ya Tant, Keanu janji akan bantu membereskan rumah, mencuci di rumah Tante," tawarnya membujuk Catherine.

"Emang kamu bisa nyuci?' tergelitik hati Catherine menanyakan itu.

"Bisa Tante. Aku selalu mencuci baju aku sendiri, menggoreng telur setiap hari," ceritanya terisak.

Catherine tidak lagi bertanya, mata anak ini sangat jujur, tidak ada kebohongan di dalamnya. Namun membawa anak orang, akan beda kasusnya. Dia akan di sangka penculik, yang terlibat dalam sindikat perdagangan manusia.

"Sudah makan, sayang?' Catherine mengusap pipi yang sembab tersebut. Anak tersebut menggeleng, pertanda belum makan malam ini.

"Dari kapan belum makan?" Catherine menahan getar di bibirnya. Hatinya bersyukur, punya Ibu yang luar biasa baik, walaupun singkat, karena Tuhan lebih menyayangi Ibunya.

"Siang Tante," ucapnya menahan isak. Catherine menggeram,mengumpat Ibu yang tega menelantarkan anak setampan ini.

Catherine berjongkok kembali, mensejajarkan tubuhnya dengan anak itu, memegang tangan mungilnya.

"Baiklah, Tante izinkan Keanu ikut ke rumah Tante. Tapi kita lapor dulu ya ke petugas informasi di sana. Okay?" menatap anak tersebut yang tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Naiklah ke dalam stroller ini, biar Tante dorong, Okay?" tawarnya langsung mengangkat Keanu tanpa menunggu persetujuan dari Kiano.

"Mumpung kita masih di sini, ayo kita beli perlengkapanmu dulu. Shampoo, Sikat gigi, pasta gigi, pakaian," ucap Catherine menunjuk beberapa lorong yang menyediakan perlengkapan mandi anak-anak.

"Pakaian tidak usah, Tante," jawab Keanu membuat Catherine heran. Jika tidak membeli pakaian, lalu apa yang akan di pakainya nanti.

"Mama sudah memasukkan pakaianku ke dalam tas itu, Tante!" tunjuk Keanu, ke arah tas bermotif Spiderman tersebut. Catherine mengambil tas yang di sembunyikan di antara boneka-boneka tersebut. Membukanya, dan benar saja, ada beberapa pasang baju di dalam tas ini.

Catherine menatap Keanu sedih, masih sekecil ini, tapi sudah di buang secara langsung. 

"Dari tadi, Keanu berdiri dimana saja?" Catherine penasaran. Sebelum mendekati Keanu, dia sempat mendokumentasikan menggunakan ponsel. Berjaga-jaga saja, agar tidak disangka penculik.

"Disitu Tante, masuk ke dalam rak. Keanu tidur disana. Keanu baru saja keluar, pas Tante datang," ucapnya menunjuk rak tempat tasnya tadi berada.

"Ayo ikut Tante pulang, kalau Mama tidak menjemputmu dalam 6 bulan, biar Tante yang jadi Mama-mu, Okay?!" Entah kenapa terlintas sesaat dalam pikiran Catherine mengadopsi Keanu setelah dia menikah dengan David.

Tapi tunggu, wajah anak ini mirip sekali dengan David versi mini. Tapi tidak mungkin anak David, dia belum menikah. Mengabaikan pemikirannya, Catherine membawa tas Spiderman tersebut, menuju rak susu. 

Mengambil beberapa kaleng susu, buah, roti dan beberapa cemilan untuk Keanu. Lalu mendorong stroller tersebut menuju kasir. Mendekati kasir, Catherine menyerahkan 1 bungkus roti untuk di scan lebih dulu.

"Makan roti dulu ya, habis ini kita langsung makan nasi ya Keanu," tawar Catherine membuka bungkus roti tersebut, Catherine hampir menangis melihat Keanu sangat lahap. Pertanda sangat kelaparan.

Selesai pembayaran, Catherine langsung bergegas  menuju salah satu restoran. Memesan beberapa menu, Catherine menatap keanu, "Tante ke Pusat Informasi dulu ya. Nanti kalau makanannya datang, Keanu langsung makan ya. Tante sebentar saja kok,tunggu di sini ya," ucapnya memberi pengertian.

"Tante pasti mau pergi diam-diam seperti Mama," Isak Keanu, membuat Catherine tersentil. Dia lupa bahwa anak di depannya, pasti sangat trauma dengan kata "tunggu di sini ya."

"Tidak Sayang, Tante tidak akan meninggalkanmu," ucap Catherine sangat pelan. Catherine  menarik nafas, sepertinya Keanu memang sangat takut di tinggal, Catherine berjalan ke arah kasir, untuk menanyakan berapa lama waktu mereka menunggu menu dimasak, karena posisi restoran saat ini sangat ramai. 

"Bu, melihat antrian nomornya, sekitar 30-40 menit lagi bu. Namun, untuk Capcay pesanan ibu sudah matang Bu," ucap kasir tersebut melihat screenya. 

"Mba, saya mau ke pusat informasi sebentar, tadi menemukan anak tersebut di dalam Supermarket terlepas dari Ibunya. Bisa saya pinjam mangkoknya, sendok makan dan beberapa potong ayam?Anak tersebut belum makan dari siang Mba, dan tidak mau saya tinggal sebentar. Saya akan menyuapinya di Pusat Informasi dan kembali lagi ke sini.  Nanti saya bayar semua termasuk peralatan makannya Mba," ucap Catherine mencoba menjelaskan posisinya saat ini. 

Catherine bersyukur kasir tersebut merespon, segera ke dapur, dan keluar dengan sepiring Nasi Capcay dan ayam goreng mentega. 

"Makasih banget ya,Mba. Saya titip barang-barang saya di meja nomor 10 yah Mba!"

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status