Share

3

Author: Sari ND
last update Last Updated: 2025-10-03 18:27:52

Malam ini Anya yang telah siap dengan pakaian terbaiknya serta make up tipis yang menambah kesan kecantikan yang ia punya, berhasil membuat siapapun terpana dengan pesonanya. Tak terkecuali pengemudi mobil ojek online yang ia sewa, yang tak henti henti menatapnya dari kaca depan sana.

"Maaf pak, apa ada yang salah dengan penampilan saya?"

Sang supir yang sebelumnya tengah menatap Anya dari kaca di depan sana, seketika tersenyum dengan ramahnya seraya memuji kecantikan yang Anya punya.

"Ah tidak nona, tidak. Anda justru terlihat sangat cantik dan menarik. Anda tampak seperti artis ataupun model yang sering saya lihat di sosial media."

Anya menundukkan kepala, menatap ponsel di genggamannya. Tersenyum kala melihat wajahnya yang memang tampak terlihat sungguh sangat cantik tak seperti biasanya, sehingga ia merasa bahwa Haris tak akan kecewa jika ia mengeluarkan uang hanya untuk menjadikan Anya sebagai simpananya.

"Terimakasih atas pujiannya pak, saya merasa percaya diri sekarang."

Anya menatap punggung pria yang kini tengah fokus dengan kemudi mobilnya, seraya mengirimkan pesan pada Haris bahwa sebentar lagi ia akan tiba di apartemen yang kuncinya bahkan telah Anya pegang sebelumnya.

Namun Anya pun kehilangan fokus serta kepercayaan diri yang ia punya, ketika sang supir bertanya hal yang cukup sensitif untuknya.

"Maaf kalau boleh tahu tadi habis ngapain di rusun tempat psk? Apa ada salah satu dari mereka yang mencari gara gara sama anda? Ah maksud saya apa pacar atau suaminya di goda sama wanita murahan di sana? Soalnya wanita cantik dan berkelas kaya anda gak pantes ada disana."

Anya merasa bahwa pertanyaan itu adalah tamparan cukup keras di batinnya, sampai ia merasa bahwa bibirnya tak bisa bersuara, bahkan hanya untuk membela dirinya.

"Saya sudah beberapa kali juga sih soalnya anter istri pejabat dan juga istri pengusaha yang ngamuk sama pelacur di sana, karena terbukti melayani suaminya yang hidung belang. Dan saya lihat Anda sejak tadi gelisah serta tak tenang, seolah ada tekanan yang begitu besar di dalam diri nona."

Anya sedikit tertampar dengan ucapan pria di depannya, yang mengatakan bahwa psk di sana sering sekali melayani suami ataupun pacar dari wanita lainnya, yang secara tidak langsung sang ibu pun termasuk di dalamnya. Dan Anya bukanlah salah satu psk disana, tapi ia juga sebentar lagi akan menjadi pemuas nafsu dari pria yang bukan suaminya.

"Saya turut prihatin jika benar suami atau pacar anda di rayu oleh salah satu wanita di sana. Maklum lah non, mereka itu penjilat dan juga sampah masyarat yang sering sekali menghalalkan segala cara untuk mendapatkan uang tanpa mau tahu penyakit apa yang akan mereka punya. Banyak keluarga yang hancur karena mereka dan banyak penyakit menular juga yang mereka tularkan pada istri pria yang mereka layani sebelumnya."

Anya yang cukup kesal dan juga tak sanggup menerima kenyataan lebih besar lagi dari pria di depannya, lantas meminta pria itu menghentikan ucapannya dan menurunkan dia di jalan yang tak jauh dari apartemen yang ia tuju karena malu dan sedih bercampur jadi satu.

Hingga supir itu pun bingung dan merasa bersalah saat itu, namun Anya tetap saja ingin keluar dan meminta sang supir menghentikan laju mobil tersebut.

"Stop pak! disini saja"

"Loh, bentar lagi masuk parkirannya. Saya belok dulu ini"

"Enggak pak, sudah disini saja. Ini uangnya, ambil saja kembaliannya!"

"Eh kenapa non? Maaf Jika saya ngomongnya gak bisa di saring dan terkesan langgar privasi. Saya hanya ingin mencairkan suasana saja, dan ingin buat anda sedikit lega," ucapan sang supir tak di gubris oleh Anya yang memilih untuk pergi tanpa menjawab sepatah katapun permintaan maaf darinya.

Anya tahu ini adalah kebenaran tentang ibunya dan juga semua psk yang ada disana. Tapi ia pun cukup tertampar dengan apa yang akan ia lakukan selanjutnya, karena ia tak sebaik yang supir itu pikirkan dan ia juga bahkan akan menjadi penghancur rumah tangga wanita lain, sama seperti ibunya.

********

Anya berjalan menuju lobi apartemen tempat Haris mengajaknya untuk bertemu sebelumnya dan sang resepsionis dengan ramah membantunya untuk pergi menuju pintu depan kamar apartemen Anya sesuai kunci yang ada di tanganya.

Hingga saat pintu itu terbuka di depan Anya, sang resepsionis pun pergi berlalu meninggalkannya begitu saja. Sedangkan Anya mulai gugup dan juga degdegan, karena ia berpikir bahwa Haris akan memintanya untuk melayaninya malam ini juga.

Lampu apartemen itu terlihat menyala dengan terang, dari Anya masuk pintu sampai ke dalam ruangan. Membuat Anya takjub dan menatap sekeliling interior di dalam sana yang tampak mewah dan juga indah di pandang oleh matanya sekarang. Sampai ia pun terkejut ketika seorang pria berbicara dari arah belakang.

"Kontrak kita sudah ku tulis di dalam map di atas meja. Kau baca dan pahami saja, lalu turuti sesuai yang tertera di sana!"

Pria bertubuh tinggi tegap di belakang Anya, berhasil membuat Anya terlonjak seketika, karena Anya tak menyadari bahwa Haris sejak tadi berdiam diri di dekat dinding yang berdekatan dengan kamar utama.

Anya mengelus dadanya beberapa kali untuk meredam rasa keterkejutan yang ia punya, sebelum ia pun terdiam dan gugup ketika sadar bahwa ini adalah malam pertama untuk dia melayani suami dari sahabatnya.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Wanita Simpanan   7

    Anya masih bingung dengan apa yang dikatakan oleh Stevi, sebab ia tak pernah tahu hal ini. Ia tahu bahwa ibunya kerap sekali melayani pria beristri, namun ia ibunya tak mungkin tidur dengan ayah teman anaknya sendiri. "Kau yakin tak tahu hal ini Anya? Apa kau yakin jika kau tak tahu ayahku pernah mencicipi ibumu?" tanya Stevi seraya berkacak pinggang saat ini. "Aku sungguh tak tahu jika ibuku telah melakukan itu pada ayahmu, aku tak tahu jika ibumu menerima tawaran itu. Aku sungguh..." Stevi yang cukup muak dengan semua ucapan Anya, segera mengangkat tangannya. Meminta wanita itu untuk diam dan tak mengelak lagi semua kebenaran yang ada. Karena Stevi mempunyai bukti kemesraan ibu Anya dan juga Ayahnya. "Cukup! Cukup! Kau itu manipulatif sama seperti ibumu Anya. Kau tahu jika ayahku itu adalah orang kaya, dan kau sengaja menjebak agar ayahku bertemu ibumu di sana, supaya dia terpikat dan mendapatkan hartanya. Benar bukan?" Stevi menatap mata Anya dengan penuh kebencian.

  • Wanita Simpanan   6

    Anya pergi berlalu meninggalkan apartemen itu. Pergi menuju tempat ia akan mudah menemukan makanan di sana, yang tentu tak akan mahal ia beli dengan uangnya. Meskipun Anya memang mendapatkan uang tambahan dari Haris atas pelayanan yang ia berikan semalam, tetapi Anya tak akan pernah menghamburkannya. Sebab ia tahu jika uang itu harus ia gunakan juga untuk biaya semester kuliah yang telah menunggak cukup lama. Anya berjalan menyusuri lorong minimarket, menatap setiap jengkal rak-rak yang telah tersusun rapi makanan di setiap incinya. Akan tetapi lagi-lagi Anya hanya bisa membeli mie instan di sana, meskipun uangnya cukup untuk membeli satu dus penuh mie di minimarketnya. Tetapi Anya tetap saja hanya membeli satu yang ia nikmati di tempat itu, hanya untuk mengganjal perutnya. "Fyuhh." Anya meniup uap panas yang timbul akibat mie yang baru saja ia seduh menggunakan air panas yang tersedia. Anya memakannya dengan lahap, seraya menyingkirkan rambut yang menganggu ketika ia meny

  • Wanita Simpanan   5

    Anya menggerutu pelan, merutuk semua tingkah laku pria itu sekarang. Anya merasa jika Haris bukanlah seorang manusia normal pada umumnya. Sebab pria itu memilih pergi begitu saja setelah mendapatkan kesucian yang ia punya sebagai pertukaran uang ia dapatkan. Dan ia tak habis pikir dengan kepasrahan yang ia punya kala pria itu menyentuhnya semalam. Anya bersiap untuk bangkit berdiri, menuju kamar mandi. Namun langkahnya cukup pelan sekali, karena rasa perih di bagian sensitifnya kali ini. Anya menarik nafas dalam dalam dan menghembuskannya secara perlahan. Meredam semua rasa sakit yang ia dapatkan dari pergumulan semalam. Sebelum ia berlalu pergi menuju kamar mandi, untuk membersihkan diri. Dingin. Hanya itu yang Anya rasakan saat ini. Anya menguyur setiap inci tubuhnya saat ini. Memberikan kesan kesegaran yang ia nikmati. Sampai ia memejamkan matanya menikmati setiap air yang membasuh pori pori kulitnya kini. Anya memejamkan matanya, menghilangkan stres yang ia punya karena malu

  • Wanita Simpanan   4

    Anya tak tahu kenapa ia cukup tegang saat itu, setelah ia melihat wajah Haris cukup dekat daripada sebelumnya, saat pria itu berada di pelaminan bersama sahabatnya. Anya berpikir jika Haris adalah pria baik baik, yang akan menjaga nama serta perasaan istrinya yang ia pun kenal cukup berwibawa dan juga tak pernah bermain pria. Namun mungkin sifat alamiah seorang pria kaya tak akan cukup dengan satu wanita. Sehingga Anya pun sadar bahwa Haris sama seperti pria pada umumnya.Anya membaca poin demi poin yang tertera di kontrak yang telah Haris buat untuknya, agar Anya menjalankan semua kesepakatan tanpa adanya penolakan nantinya.Akan tetapi mata wanita itu terbelalak sempurna kala ia membaca point utama yang tertulis di sana, yang mengatakan bahwa Anya harus melayani Haris setiap kali ia membutuhkannya. Tanpa ada penolakan ataupun alasan bagi Anya untuk tak siap melayaninya. Anya menatap Haris seolah tak percaya dengan apa yang ia tulis. Membuat Haris menajamkan pandangan pada Anya,

  • Wanita Simpanan   3

    Malam ini Anya yang telah siap dengan pakaian terbaiknya serta make up tipis yang menambah kesan kecantikan yang ia punya, berhasil membuat siapapun terpana dengan pesonanya. Tak terkecuali pengemudi mobil ojek online yang ia sewa, yang tak henti henti menatapnya dari kaca depan sana. "Maaf pak, apa ada yang salah dengan penampilan saya?" Sang supir yang sebelumnya tengah menatap Anya dari kaca di depan sana, seketika tersenyum dengan ramahnya seraya memuji kecantikan yang Anya punya. "Ah tidak nona, tidak. Anda justru terlihat sangat cantik dan menarik. Anda tampak seperti artis ataupun model yang sering saya lihat di sosial media." Anya menundukkan kepala, menatap ponsel di genggamannya. Tersenyum kala melihat wajahnya yang memang tampak terlihat sungguh sangat cantik tak seperti biasanya, sehingga ia merasa bahwa Haris tak akan kecewa jika ia mengeluarkan uang hanya untuk menjadikan Anya sebagai simpananya. "Terimakasih atas pujiannya pak, saya merasa percaya diri seka

  • Wanita Simpanan   2

    Anya tak mengerti kenapa kehormatan bisa di nilai dengan uang, dan bahkan bisa diperjual belikan secara bebas layaknya sebuah barang. Anya tak pernah menyangka jika kini ia berada dalam situasi yang sulit, yang berkaitan dengan hal yang cukup ia benci sejak dulu, hingga ia merutuk nasib sial yang menimpanya tanpa ia bisa tebak sebelumnya. Anya tumbuh di lingkungan yang mayoritas penghuni rumah rusunnya adalah seorang psk termasuk ibunya, dan ia sejak dulu sangat membenci pekerjaan ibu serta pekerjaan itu. Namun ia pun tak bisa berbuat apa apa, karena itu adalah pilihan ibunya dan hanya dengan itu sang ibu bisa menghidupi dirinya serta melunasi hutang yang ayahnya tinggalkan. "Kenapa aku harus di hadapkan dengan situasi yang sulit seperti ini?" Anya terlahir dari seorang pria, yang merupakan suami sah ibunya. Akan tetapi pernikahan mereka kandas begitu saja, saat Anya berumur delapan tahun, karena sang ayah berselingkuh dengan wanita lain dan pergi begitu saja meninggalkan mer

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status