Share

Masuk Rumah Sakit

last update Last Updated: 2025-11-07 13:45:48

Dana meletakkan ponselnya di atas nakas. Matanya menatap Sarah dengan senyuman sinis.

“Yang pastinya, aku mau menghancurkan hubungan wanita itu dan Brama. Aku akan mengadu domba mereka. Tujuan utamaku adalah, jangan sampai mereka sampai jatuh cinta,” ujar Dana.

“Dengan cara?”

“Menghadirkan orang dari masa lalu Brama.”

Senyum Sarah langsung terbit begitu mendengar apa yang dikatakan suaminya. “Bagus itu, Mas. Aku sudah nggak sabar melihat wanita sombong itu ditendang dari rumah Papa,” seru Sarah bersemangat, tak sabar dengan rencana suaminya.

“Tapi sebelum itu, aku juga mau buat sesuatu buat Papa.”

“Apa?”

“Kamu nggak tahu kalau Papa jantungnya sekarang sering kambuh? Jadi kalau tua bangka itu mati, mungkin dengan kita menjalankan rencana untuk menghancurkan Brama akan lebih mudah,” jelas Dana.

Wajah Sarah semakin sumringah. Dengan cepat, ia langsung memeluk tubuh Dana.

“Kamu memang pintar, Mas. Jadi makin sayang deh,” puji Sarah. Dana pun membalas pelukan itu.

“Siapa dulu, Pradana,” uj
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Wanita Tangguh Untuk CEO Dingin   Bab 12 Innalillahi

    “Aku takut,” suara Cantika semakin terdengar lirih.“Kamu sudah aman, sekarang,” ucap Brama.Cantika bukannya tenang, justru semakin takut, Kepalanya langsung menggeleng, “Nggak! aku sudah kotor, mereka sudah sentuh aku. Aku minta maaf, karena tidak bisa menjaga kehormatanku, untuk kamu,” Brama sendiri seperti tertampar, saat mendengar apa yang dikatakan, Cantika. Tidak tega dengan Cantika. Brama semakin mengeratkan pelukannya. Cantika sendiri, karena sudah lelah menangis, tiba-tiba saja langsung tak sadarkan diri. membuat Brama khawatir.“Lan, urus mereka, aku mau langsung bawa Cantika pulang.” ucap Brama, dengan nada tegas.“Baik, Pak,” sahut Aslan. Langsung memerintah anak buahnya, untuk membawa orang suruhan Dana dan Iqbal.“Bram,” panggil Iqbal, saat Brama melewatinya begitu saja. Sehingga, langkah Brama langsung terhenti.“Maaf…Bram, Maaf aku nggak bisa menolong Cantika,” ucap Iqbal, sambil berpura-pura menahan sakit.Brama tidak menyahut, yang ada Brama kembali melanjutkan lang

  • Wanita Tangguh Untuk CEO Dingin   Bab 11 Pelukan Pertama

    "Lepas." Cantika teriak, matanya menatap satu persatu orang suruhan Iqbal."Kau, duduk tenang saja disitu. Nanti juga pangeranmu datang buat jemput." Salah satu anak buah Iqbal berbicara.Cantika tidak bersuara lagi, yang ada, Cantika saat ini berusaha untuk membuka ikatan tali di tangannya."Aku harus bisa kabur dari sini. Brama harus tau, kalau sepupunya itu jahat." batin Cantika.Saat ini Cantika berusaha untuk membuka ikatan tali di tangannya. Sayangnya, ikatan talinya begitu kuat, sampai-sampai tangan Cantika terluka karena Cantika terus bergerak...Di rumah sakit, Brama sama sekali belum bergerak untuk menyelamatkan Cantika. Tapi wajahnya jelas sekali sedang menahan amarah."Sudah tahu siapa dalangnya?" Brama bertanya pada Aslan."Belum, pak."Rahang Brama semakin mengeras, tapi Brama tetap duduk di kursi tunggu yang ada di depan ruang ICU.Di balik tembok, Dana dan Iqbal melihat Brama yang masih belum pergi untuk menolong Cantika."Papa yakin Brama mau menolong Cantika? Secar

  • Wanita Tangguh Untuk CEO Dingin   Bab 10 Diculik

    “Tunggu!” teriak Dana setelah berhasil mengejar dokter yang tadinya hendak masuk ke ruangan Kakek Prabu.Bukannya berhenti, dokter yang membuat Dana dan Sarah penasaran justru terus melangkah ke arah kamar jenazah yang memang terlihat sepi. Bahkan karyawan rumah sakit pun tidak ada di sekitar lorong menuju kamar jenazah.“Dia kenapa lari ke sini, sih? Ada-ada aja,” gerutu Sarah dengan nada kesal. Namun, ia tetap mengejar dokter tersebut sampai akhirnya dokter itu masuk ke kamar jenazah.“Iqbal!” teriak Dana begitu sudah berada di dalam kamar jenazah.Iqbal langsung berbalik badan, tangannya membuka masker yang menutupi wajahnya. Senyum tipis terlihat di bibirnya.“Ck, benar dugaan kami. Ternyata dokter gadungan itu kamu,” ucap Sarah dengan nada menyindir.Iqbal membuka jas dokter dan masker yang sedari tadi dipakainya. Dengan kasar, ia melemparnya ke salah satu brankar yang ada di kamar jenazah.“Padahal sedikit lagi aku bisa menyingkirkan si tua bangka itu. Tapi sayangnya gagal.”“Te

  • Wanita Tangguh Untuk CEO Dingin   Bab 9 Dokter Yang Mencurigakan

    Kabar kalau Kakek Prabu masuk rumah sakit sudah terdengar sampai di telinga Dana dan Sarah. Jelas saja, keduanya langsung terlihat gembira. Begitu juga dengan Iqbal.“Belum juga kita bekerja, tapi si tua bangka itu sudah sekarat saja,” kekeh Sarah.Saat ini dirinya sedang berada di dalam perjalanan bersama Dana, menuju rumah sakit. Sedangkan Iqbal masih sibuk dengan urusannya. Kalau urusannya sudah selesai, barulah Iqbal akan menyusul.Di rumah sakit, Cantika terus mondar-mandir di ruang UGD. Pak Heri sendiri hanya bisa berdiri di depan pintu UGD. Tak lupa, mulutnya selalu bergerak membaca doa agar Kakek Prabu baik-baik saja.Di kursi tunggu, Brama duduk diam, sesekali melirik ke arah pintu UGD. Wajahnya terlihat tenang, tapi tetap saja Brama saat ini khawatir dengan Kakek Prabu.Setelah menunggu hampir setengah jam, akhirnya dokter yang menangani Kakek Prabu keluar.“Dok, gimana keadaan kakek saya?” tanya Cantika. Brama langsung bangkit dari duduknya, ingin mendengar apa yang disampa

  • Wanita Tangguh Untuk CEO Dingin   Masuk Rumah Sakit

    Dana meletakkan ponselnya di atas nakas. Matanya menatap Sarah dengan senyuman sinis.“Yang pastinya, aku mau menghancurkan hubungan wanita itu dan Brama. Aku akan mengadu domba mereka. Tujuan utamaku adalah, jangan sampai mereka sampai jatuh cinta,” ujar Dana.“Dengan cara?”“Menghadirkan orang dari masa lalu Brama.”Senyum Sarah langsung terbit begitu mendengar apa yang dikatakan suaminya. “Bagus itu, Mas. Aku sudah nggak sabar melihat wanita sombong itu ditendang dari rumah Papa,” seru Sarah bersemangat, tak sabar dengan rencana suaminya.“Tapi sebelum itu, aku juga mau buat sesuatu buat Papa.”“Apa?”“Kamu nggak tahu kalau Papa jantungnya sekarang sering kambuh? Jadi kalau tua bangka itu mati, mungkin dengan kita menjalankan rencana untuk menghancurkan Brama akan lebih mudah,” jelas Dana.Wajah Sarah semakin sumringah. Dengan cepat, ia langsung memeluk tubuh Dana.“Kamu memang pintar, Mas. Jadi makin sayang deh,” puji Sarah. Dana pun membalas pelukan itu.“Siapa dulu, Pradana,” uj

  • Wanita Tangguh Untuk CEO Dingin   Bab 7 Hanya Status Di Buku Nikah

    Makan malam berakhir dengan wajah merah Brama dan kekesalan Sarah dan juga Dana.Cantika yang terlihat tenang dan selalu menampilkan senyuman di bibirnya, tetap saja dadanya terasa sesak saat mendapatkan perlakuan tidak enak dari Sarah dan Dana.Kakek Prabu bisa melihat bagaimana perasaan Cantika saat ini. Itu sebabnya, setelah selesai makan malam, Kakek Prabu langsung menyuruh Cantika untuk beristirahat di kamar.“Cantika, langsung istirahat saja di kamar, kakek tahu kamu pasti lelah.. Untuk kamu, Bram. Ke ruangan kerja Kakek dulu. Ada yang mau Kakek bicarakan sama kamu,” ucap Kakek Prabu dengan nada tegas.“Bi, antarkan Cantika ke kamar, Brama.” Kakek Prabu langsung memerintahkan art di rumahnya. Dengan sopan, Bi Murni pun menjawab dengan anggukan kepala.“Mari, Non.”“Panggil Tika saja, Bi,” ucap Cantika dengan sopan.“Nona Cantika ini istrinya Den Brama, jadi mana mungkin saya memanggil istri majikan saya hanya nama saja,” sahut Bi Murni tidak kalah sopan.Mendapat perlakuan spesi

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status