Share

Preman Picisan

“Hai, Des!” sapa Radit sok akrab. Ketika dia melihat Deska melewatinya di koridor kampus.

Deska mengernyitkan dahi, mau ngapain si mahasiswa abadi itu mendekatinya? gerutu Deska dalam hati. Dia tidak suka jika seniornya yang genit itu memanggil-manggil namanya.

“Deska!” panggil Radit. “Tungguin aku dong!” Radit menyusulnya. Sejenak, Deska terdiam lalu menoleh ke arahnya.

“Aku?” cibir Deska. Radit senyum-senyum sendiri, tebar pesona di depan Deska.

Deska tersenyum dengan nada mengejek. Biasanya, ngomongnya gue elo. Kenapa sekarang tiba-tiba Radit jadi ramah dan sopan banget sama Deska? Deska menemukan kejanggalan itu dari sikap Radit yang mulai menunjukkan gejala preman picisan.

“Ada apa?” tanya Deska tak sabaran. Dia tidak mau membuang-buang waktunya dengan Radit. Sesekali, dia melirik jam digital di layar ponselnya. Dia hampir terlambat masuk kelas. Terpaksa, dia harus meladeni Radit dahu

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status