Share

CHAPTER 4. ELEINA

Gadis berambut pirang dengan seragam sekolah ketat yang membalut tubuh kecilnya, membuat setiap lekukan tubuh nya nampak begitu jelas. Bibir merah, serta sepatu dan kaus kaki warna warni. Siapa lagi kalau bukan Ele, atau nama lengkapnya adalah Eleina. 

Ele merasa risih dengan pujian yang dilontarkan oleh setiap siswa untuk memuji Zanna adik kelasnya, Ele merasa Zanna menyaingi dirinya. Ele tidak suka Zanna mendapat banyak pujian dan sanjungan dari siswa. 

Gadis itu dengan berani menghampiri Zanna dan Fanna yang tengah makan di meja kantin paling pojok, Fanna yang sudah tau Ele akan menghampirinya itu. Menyuruh Zanna agar pindah tempat duduk. 

"HEH, mau kemana kamu hah?" tanya Ele kesal, matanya melotot menatap kedua adik kelasnya itu. 

Zanna yang tidak tahu menau tentang Ele, tubuhnya kembali bergetar hebat, Zanna bersembunyi dibelakang tubuh Fanna. 

Fanna berdecak." Mau apa kak?" tanya Fanna malas. Jujur dia malas meladenin Ele, kakak kelas nya itu selalu menganggu dan menindas adik kelasnya. 

Ele menghiraukan ucapan Fanna, dia mendekati Zanna yang sedari menunduk. Memainkan ujungnya bajunya. 

"Jadi kamu anak baru itu?" Ele menatap Zanna dari ujung kaki sampai ujung rambut. 

Ele terkekeh, lalu menarik Zanna agar tidak bersembunyi dibalik tubuh kecil Fanna. Fanna yang melihat itu, dia kembali menarik Zanna, tidak terima jika sahabat nya diperlakukan seperti itu. 

"APA SIH KAK?!" teriak Fanna. Seisi kantin melihat kearah tiga gadis yang tengah berselisih itu. 

Ele menatap sinis Fanna.

"Gak usah ikut campur, minggir Fan." Ele berucap dingin, fyi. Fanna dan Ele adalah kakak sepupu, namun Fanna tidak dekat dengan Ele. Karena gadis itu sangat kasar. 

Fanna menggelengkan kepalanya, sudah tau jika Ele akan menganggu Zanna. 

"Zanna, ayo!" Fanna menarik lengan Zanna, sang empunya lagi lagi diam. Tidak berbicara sedikit pun, Zanna benar benar ketakutan. Dan tidak mengerti kenapa gadis bak tante tante didepannya ini menganggu dirinya. 

BYUR!

Ele menyiram Zanna dengan segelas es teh milik Fanna. Seisi kantin yang melihat itu hanya menutup mulutnya, tidak menyangka Ele melakukan itu pada murid baru. Zanna gadis itu diam, dia merasakan tubuhnya begitu dingin, tangannya bergetar, bibirnya sudah pucat pasi. Zanna benar benar ketakutan. 

"Gak usah banyak gaya kalo mau tetep ada disekolah ini!" bisik Ele pada Zanna, gadis itu masih menatap Zanna dengan tatapan sinis.

Fanna yang sudah panas dengan kelakuan Ele, gadis itu menarik lengan Zanna lalu membawa Zanna keluar dari kantin. Namun.. usaha Fanna malah membuat Zanna terjatuh dengan semangkuk mie ayam yang mengkotori rambut indahnya. 

Kaki Ele menghalangi langkah Zanna, membuat Zanna terhuyung jatuh ke lantai kantin, Fanna dan seisi kantin yang melihat itu menutup mulutnya, merasa kasian dan iba dengan Zanna, Ele benar benar keterlaluan. 

"Upsss.. sorry!" ucap Ele, gadis itu menutup mulutnya meledek Zanna. 

Zanna yang merasakan rambutnya tersiram mie ayam merasakan rambutnya penuh dengan sisa mie miliknya. Zanna merasakan dirinya bergetar hebat, baru kali ini dia merasakan seperti ini, dipermalukan di depan semua orang. 

Apa ini alasan orang tuanya dan kakak kandungnya melarang untuknya keluar rumah, dunia luar apa memang apa kejam? atau hanya sebagian orang saja? Zanna rasa dia tidak punya salah dengan perempuan dihadapannya ini, tapi mengapa dia kejam seperti itu?

Fanna mencoba membantu Zanna terbangun, Ele benar benar keterlaluan. Membully orang yang sama sekali tidak ada salah padanya. 

"KAK APA APAAN SIH?!" bentak Fanna sedikit berteriak, dia tidak terima dan tidak tega dengan Zanna. 

Ele tersenyum sinis.

"Kenapa gak terima, huh?" tanya nya menantang. 

Fanna mengatur nafasnya. Merasakan emosi meluap sebentar lagi, namun ia harus bisa menahannya. 

"Keterlaluan!" ucap Fanna menusuk, ia menatap nyalang kakak sepupu nya itu. Lalu Fanna menarik lengan Zanna agar keluar dari kantin itu. 

Banyak siswa siswi yang menyoraki Ele. Karena kelakuan Ele yang benar benar kelewat batas wajar. 

"Si Ele bener bener kelewatan!" ucap salah satu siswi berambut sebahu. 

"Kasian sama Zanna" 

"Mana anak baru."

"Ele queen off bully!" 

"Ele bener bener harus dimusnahin."

"Ele tega banget!" sahut salah satu siswa dengan gaya yang sangat urakan. 

Ele yang mendengar itu semua, merasakan telinga nya panas, hati nya semakin membenci Zanna. Karena banyak orang yang membela gadis itu ketimbang dirinya. 

"BERISIK KALIAN!" Teriak Ele kesal. Seisi kantin terdiam seketika, karena mendengar teriakan Ele.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status