Share

Bab 9 ~ Nine

"Siapa?" tanya Boy pada Zean yang juga mendengar teriakan Zetta.

Zean menggeleng. Ia kembali fokus pada latihannya. Boy menanggapinya dengan mengangkat kedua bahu. Tanda tak tahu.

Di sisi itu, Zetta mengeluarkan ponselnya. Dia fokus membidik Zean yang sedang latihan itu menggunakan kamera di ponselnya. Beberapa gambar ia dapatkan. Senyumnya mengembang.

"Cakep juga ya," gumam Zetta pelan. Ia kembali memperhatikan sang bintangnya yang sedang sibuk di lapang.

Keringat yang terus bercucuran dari dahinya, Zean menggunakan bagian bawah bajunya untuk menghilangkannya. Sudah seperti roti sobek yang terpampang di sana.

Berulang kali Zetta mengerjapkan matanya. Juga mencoba mengatur deru nafas yang mulai tak teratur. "Kenapa gua gugup banget liat dia?" batinnya.

"Duh," umpat Zetta.

"Oke guys. Sampe sini dulu, lanjut jam satu ya," seru Zean pada keempat temannya. Mereka menjawab dengan seruan juga.

"Lo mau ke kantin?" tanya Boy kala Zean meninggalkan lapangan.

"Iya kayanya. Gua laper juga sih."
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status