Share

#4

"Sudah makannya?" Tanya Beno tanpa menengok ke arah Lara

"Sudah, kenapa mas?" Tanya Lara balik namun Beno malah mengacuhkannya dan pergi menuju kamarnya.

"Dih, gajelas banget" ketus Lara

Keesokkan paginya, rumah terasa sangat sepi ketika Lara keluar dari kamarnya dan bersiap untuk berangkat ke kampus.

"Mas?" Panggil Lara di depan pintu kamar Beno dan tidak mendapat jawaban dari suaminya itu

Lalu dilihatnya ke garasi dan keberadaan mobil Beno yang sudah tidak ada. 

"Sialan, ditinggalin nih maksudnya? Yang nyuruh berangkat bareng tuh kan dia ya, emang ga jelas banget tuh om om" kesal Lara sambil menekan ponselnya untuk memesan ojek online.

●●●

"Kenapa lo? Kusut banget tuh muka" tanya Al ketika Lara baru menempati kursi di sampingnya.

"Kesel aja dari malem sama tuh orang" jawab Lara

"Hah siapa? Oh gue tahu, si Reyhan itu kan?" 

"Bukanlah, gue mana bisa kesel sama dia"

"Lah terus siapa? Cowo yang mana?"

"Yang mana lagi? Mas Beno lah"

"Oh kakak lo itu?"

"Kakak? Mas Beno?" Tanya ulang Lara

"Iya, mas Beno...kakak lo, kan?" Jawab Al ragu

"Ya.. gitu"

"Lo kenapa sih ga jelas banget kek cewe" kesal Al

"Gue emang cewe" jawab dingin Lara

"Balik sama gue kan La?" Tanya Al

"Gue mau jalan sama Rey abis ngampus"

"Pacaran ga sih? Kok lo ga cerita"

"Ga pacaran"

"Terus apa anjir, fwb?"

"Gue jahit tuh mulut, sembarangan banget. Ya tanpa status tau ga sih? Tapi saling sayang tapi ga pacaran

"Kenapa ga pacaran aja sih?"

"Rey gamau berkomitmen, gatau kenapa setiap gue tanya selalu ga jawab"

"Terus lo mau terus terusan kaya gini? Ga jelas banget hubungannya. Kalo dia tiba tiba sama yang lain gimana lo? Bisa marah ga lo?"

"Ya gue maunya juga ada status, tapi gue juga gabisa maksa Al. Gue gamau kehilangan dia"

"Bucin boleh, bego jangan"

Dosen pun memasuki kelas dan perkuliahan pun dimulai. Sepanjang jam perkuliahan, Lara terus memikirkan perkataan Al tadi, bahwa suatu hubungan memang harus jelas. Komitmen itu bukan hal yang bisa diabaikan. Selama ini, sudah 3 tahun ini Lara dekat dengan Reyhan tak pernah ada kejelasan dari hubungan mereka. Lara yang tak mau meminta kejelasan atau Reyhan yang memang tak ingin memperjelas. Lara terlalu takut kehilangan orang yang selama ini bersamanya, sudah tahu Lara seperti apa. Memulai lagi bersana Beno tentu memakan banyak waktu dan tenaga kembali, namun untuk apa juga Lara meminta kejelasan sedangkan dia sebenarnya tak bisa memberikan komitmen kepada Rey saat ini. Pernikahannya dengan Beno membuat Lara ragu untuk meminta kejelasan yang bahkan dia saja tak bisa memberi itu. 

"Hari ini kita mau kemana?" Tanya Lara saat dibonceng Rey dengan motornya

"Kemana ya? Ke tempat yang kamu suka" jawab Rey

"Selama ada kamu, pasti aku suka"

Reyhan membawa Lara ke sebuah perkebunan teh dengan pemandangan kota yang diselimuti kabut yang cukup tebal.

"Pake" ucap Rey kepada Lara sambil menyampirkan jaket yang dipakainya tadi

"Terus kamu gimana?" Tanya Lara

"Gini aja udah anget kok" jawab Rey sambil menggenggam tangan Lara

Keduanya menikmati pemandangan itu dengan pikiran masing masing yang menyelimuti.

"Rey, aku mau tanya sesuatu" ucap Lara memecah keheningan

"Kenapa La?" Tanya Rey sambil merapihkan anak rambut Lara

"Kita itu... apa?" Tanya Lara hati hati

"Manusia, sudah jelas kan?" Jawab Rey

"Bukan itu, hubungan kita Rey"

"Memang harusnya apa La?"

"Menurut kamu yang kita lakuin itu hubungan kaya apa?" Tanya balik Lara

"Aku nyaman sama kita kaya gini La"

"Kita sebagai teman maksud kamu?"

"Kalau kamu kira seperti itu La"

"Ya, aku kira kita cuman teman Rey. But, this is not how you treat your friend"

"Kamu mau kita bagaimana La?" Tanya Rey sambil memegang kedua tangan Lara dan menatap Lara

"What do friends even mean to you? Semua perhatian kamu, semua pelukan kamu, semua genggaman kamu itu semua cuma sebagai teman Rey?"

"La, kamu tahu kita ga perlu status itu"

"Atau memang kamu gamau kalau sama aku kan?"

"Ga! Bukan itu. I love you La, you know that"

"Love as a friend, right? Aku mau pulang, kamu mau antar aku atau aku pulang sendiri?"

Reyhan terdiam

"Oke, kalau gitu aku pulang sendiri" ucap Lara sambil beranjak pergi.

"La tunggu, aku antar" susul Reyhan

Saat sampai di rumah hari sudah gelap dan pasti Beno sudah ada di rumah. 

"Makasih buat hari ini" ucap Lara 

"La, kalau kamu butuh bukti aku bisa kasih itu"

"Bukti untuk apa?"

"Bukti bahwa aku mencintaimu walau tanpa status"

"Dan itu apa?" Lalu Rey mendekatkan wajahnya ke wajah Lara seraya memegang tengkuk Lara dan wajah mereka pun hanya tersisa jarak 5 cm. Namun, Lara memundurkan dirinya.

"I can't, we are just friend right? Friend don't do this" ucap Lara lalu meninggalkan Rey dan memasuki rumahnya

●●●

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status