Obsesi dimasa lalu membuat Ali ingin mencari Lili dan anaknya. Dendam dan amarah menguasai relung hatinya. Tapi semua obsesi Ali sirna saat Tuhan mempertemukannya dengan sosok Malaikat kecil. Sisi, gadis kecil yang tiba-tiba hadir dalam hidup Ali membuat Ali merasa nyaman saat bersamanya dan timbul rasa ingin melindungi Sisi, si gadis kecil dengan beberapa kekurangan yang ia miliki. Baca yang pertama dulu sebelum baca yg season 2.
View More》gadis 16 milyar《
Lili menatap sebuah wajah cantik yang saat ini tengah tertidur pulas di balik selimut tebal berwarna biru. Seorang gadis kecil dengan bulu mata lentik dan alis tebal menghiasi wajah putih mulusnya. Hidung mancung dan bibir merah tipis semakin menambah sempurna pahatan diwajahnya.
Airmata Lili perlahan menetes, teringat akan tindakan gegabah yang hampir saja membunuh nyawa gadis kecilnya.
"Biarin gue sendiri, Nick!" teriak Lili kala itu. Tangan kanannya menggenggam beberapa butir obat sakit kepala dan tangan kirinya memegang sebuah gelas berisikan air putih.
Nick tau betul apa yang akan dilakukan Lili waktu itu. Lili berniat menghabisi nyawanya dan juga anak yang ada dalam perutnya.
"Jangan bodoh, Li!" seruan Nick tak mampu membuat Lili mengurungkan niatnya.
"Ya. Gue emang bodoh. Bahkan gue cewek terbodoh yang pernah lahir ke dunia ini. Dengan bodohnya gue nyerahin hidup gue sama orang yang udah membunuh orangtua gue!"
Nick menggelengkan kepalanya. "Tapi bukan dengan cara kayak gini, Li!"
"Stop, Nick. Jangan coba-coba cegah gue. Gue cewek bodoh, gue pembunuh dan gue nggak pantes hidup di dunia ini lagi!" teriak Lili.
Saat Lili hendak memasukkan beberapa butir obat itu ke dalam mulutnya, Nick tak tinggal diam. Ia melesat maju dan menampik tangan Lili. Hasilnya, semua obat yang Lili genggam jatuh berantakan, begitu juga gelas yang ada dalam genggaman tangan kirinya.
Nick langsung memeluk tubuh ringkih itu membuat Lili menangis sejadi-jadinya. "Buat apa gue hidup, Nick. Gue udah nggak punya siapa-siapa lagi!"
Untuk kedua kalinya Nick menggelengkan kepalanya. "Lo salah, Li. Masih ada satu Malaikat yang akan hadir dalam hidup lo. Dia yang akan membawa kebahagiaan buat lo. Dia yang akan membuat lo tersenyum dan dia yang akan menghapus airmata lo!"
Nick melepaskan pelukannya, kedua tangannya menangkup wajah Lili. "Dan lo melupakan satu hal. Masih ada gue, masih ada Manda yang akan selalu ada buat lo!"
Lili tersentak dari lamunannya saat merasakan pergerakan kecil dari bidadari kecilnya. Dengan telatennya Lili mencoba menenangkan gadis kecil itu hingga rengekan yang keluar dari bibir mungilnya tak terdengar lagi.
Sebuah kecupan lembut mendarat di kening gadis kecil itu. Tangan Lili meraih jemari kecil itu, menggenggamnya lalu mengecup punggung tangannya. Sumpah demi apapun, Lili sangat menyesali perbuatannya. Jika saja bisa, ia ingin kembali ke masa lalu dan memperbaiki kesalahan yang ia lakukan.
"LILI!!!!" teriak Manda saat mendapati Lili terbaring di lantai dengan kondisi kejang dan mulutnya mengeluarkan busa. Manda langsung menarik tubuh Lili dan mencoba menyadarkannya. "Li. Apa yang lo lakuin?"
Manda benar-benar tak habis pikir dengan apa yang dilakukan Lili. Entah kenapa dari pagi perasaannya tak menentu. Ia ingin sekali melihat keadaan Lili dirumahnya dan apa yang ia khawatirkan terjadi. Di dekat Lili ada sebotol obat pereda nyeri yang sudah kosong. Mungkin Lili meminum semuanya. Pikir Manda waktu itu.
Apa yang dilakukan Lili dimasa lalu tidak sampai membahayakan janin yang dikandungnya tapi apa yang dialami gadis kecilnya membuat Lili sangat menyesali perbuatan bodohnya.
》gadis 16 milyar《
"Gimana keadaan Sisi?" tanya Nick saat Lili datang untuk berkunjung dan membawakan beberapa makanan untuk Nick.
"Alhamdulillah, baik. Nick!" sahut Lili pelan. "Maafin gue, Nick!" sambung Lili.
Nick tau apa maksud ucapan Lili. Ia lantas menggenggam jemari mungil Lili. "Yang gue butuhin bukan kata-kata itu, Li. Apa lo mau nunggu gue?"
Mata hazel Lili menatap mata coklat milik Nick. Lama hingga akhirnya Lili bersuara. "Apapun yang lo minta, gue nggak mungkin bisa nolak!"
Nick tersenyum lembut begitupun Lili. Setelah kejadian penembakan itu, Lili sempat di bawa ke kantor Polisi dan ditahan beberapa hari. Tapi Nick datang dan bersedia menggantikan posisi Lili. Nick yang mempertanggungjawabkan apa yang diperbuat oleh Lili.
Walaupun sepenuhnya hati Lili belum terbuka untuk Nick tapi Lili tak mungkin bisa membiarkan perasaan Nick tak terbalas. Lili akan berusaha mencintai Nick dan menerima Nick.
》gadis 16 milyar《
Seorang laki-laki duduk termenung di balik meja kerjanya. Kelopak matanya mengedip pelan. Bolamata hitam pekat itu menatap sebuah foto yang terpampang diatas meja kerjanya.
Sudah 7 tahun yang lalu dan ia masih mengingat wajah gadisnya.
Asprilia Rezvan Azkadina.
Bagaimana kabarnya dan dimana dia sekarang, Ali tak mengetahui keberadaan Lili. Wanita itu seolah menghilang. Ah, bukan Lili yang menghilang tapi dirinyalah.
Setelah terkapar tak berdaya dan hampir saja kematian membawanya, Adam beserta bodyguard yang lainnya membawa dirinya pergi ke Luar Negeri. Luka yang dialami Ali waktu itu sangat parah. Satu peluru bersarang di ginjalnya dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk pulih.
Dan kini Ali kembali tapi ia kesusahan mencari jejak Lili. Wanita itu sangat pintar dalam bersembunyi. Mungkin karena uang yang berlimpah membuat Lili dengan mudahnya menutupi jati dirinya.
Ali mengulurkan tangannya dan menyambar pelan bingkai foto Lili. Menatap lama lalu tersenyum tipis. Ia sama sekali tak mengerti dengan dirinya.
I love you, Lili!
Teringat saat ia mengucapkan kalimat itu. Entah kenapa pikiran dan hatinya tak sejalan. Dan Ali sadar, itu bukan keinginan otaknya tapi ungkapan tulus dari hatinya.
Sejak kapan? Ali sendiri tak tau. Mungkin sejak mengetahui Lili hamil.
Hamil? Ali tersentak dan sadar. Bagaimana dengan anakku? Apakah ia baik-baik saja?
Ali kembali meletakkan foto Lili. Pikirannya menerawang jauh, memikirkan nasib anak yang belum sempat ia lihat. Ali yakin, anaknya kini sudah tumbuh besar.
Saat pintu ruangannya terbuka dan menampilkan sosok Adam, Ali mengalihkan perhatiannya pada orang yang selama ini selalu mendampinginya.
"Bagaimana?" tanya Ali langsung.
Adam menggeleng pelan. "Belum ada hasil, Rey!" jawab Adam lemah. Selama ini Adam dan yang lainnya telah berusaha mencari keberadaan Lili tapi tak satupun menemukan titik terang.
"Tetap pada misi kalian. Aku tidak akan menyerah sebelum menemukan Lili. Aku harus bisa melihatnya, hidup atau mati!"
》gadis 16 milyar《
Surabaya, 10 November 2018
14.28AyaStoria》gadis 16 мιℓуαя《"Aku seneng banget tau nggak sih. Akhirnya kamu bisa bebas juga." ungkap Lili sambil menatap ke arah Nick.Laki-laki itu mengulas senyum manisnya. Jemari tangannya sibuk membelai rambut Sisi, gadis kecil yang sedari tadi memilih duduk di pangkuannya."Itu semua juga karena usaha kamu sama Pak Syamsul." timpal Nick.Lili menganggukkan kepalanya beberapa kali. Ya, semua berkat kerja keras Pak Syamsul menguak fakta yang sebenarnya. Diam-diam Lili melamun, memorinya berputar pada kejadian beberapa waktu yang lalu. Saat bersama Ali."Tentu dong, Sayang. Iya kan, Li?" tanya Nick tiba-ti
》gadis 16 мιℓуαя《Lili duduk termenung di tepi tempat tidur. Perlahan kepalanya menoleh ke belakanh, menatap ke arah wajah Ali yang tampak terlelap. Wajah Lili kemudian menunduk, pandangan matanya menatap tubuhnya yang hanya terbalut selimut tebal.Lili mendesah panjang. Semua ini ia lakukan agar bisa menyelamatkan Sisi. Tapi sampai kapan?Lili kembali mendesah. Tangannya meraih ponsel yang tergeletak di atas nakas. Menscroll layar ponselnya, mencari nama Abdul. Ia lalu melekatkan benda pipih itu ke telinga kanannya, menunggu Abdul menjawab panggilannya."Bagaimana?"Suara yang begitu tiba-tiba mem
》gadis 16 мιℓуαя《"Siapa Delisia Xiena?"Jantung Lili terasa berhenti berdetak untuk beberapa detik. Kedua matanya melebar. Sementara Manda hanya terdiam di tempatnya. Ia tidak berani bergerak sedikitpun karena moncong pistol itu masih melekat di pinggangnya.Delisia Xiena? Gumam Manda dalam hati. Ia benar-benar tidak mengerti apa yang mereka bicarakan dan siapa Delisia Xiena? Kenapa dirinya harus ikut dalam masalah mereka berdua?"A-aku bener-bener nggak tau siapa itu Delisia Xiena!"Ali mengerutkan keningnya. Kepalanya menoleh ke samping dan menatap tajam ke arah Manda
》gadis 16 мιℓуαя《"Cukup!" Ali menarik smartphone dari telinga kiri Manda. Wanita itu tampak ketakutan dan menangis memohon kepada Ali untuk dilepaskan."Please, Om. Aku beneran nggak tau apa-apa soal Lili. Setelah kejadian itu, dia nggak ada kabar sama sekali. Kita lost contact dan---""Jangan harap aku percaya bualanmu!" potong Ali.Manda sudah kehabisan kata-kata. Tak tau lagi harus menjelaskan seperti apa. Ali sama sekali tidak mempercayainya dan satu-satunya yang bisa menjelaskan hanyalah Lili.Hanya Lili harapan Manda.
》gadis 16 мιℓуαя《"Aku akan mengatur ulang jadwal kencan kita." ucap Ali setelah Lili turun dari mobilnya. Tapi wanita itu sama sekali tidak memberinya respon.Tak masalah. Ali sudah terbiasa akan hal itu. Ia memutuskan untuk segera pergi dan kembali ke Rumah Sakit. Entah kenapa ada rasa aneh menyelinap dalam relung hatinya.Sesak dan sakit saat melihat Sisi terbaring lemah tak berdaya di ranjang Rumah Sakit.Kepergian Ali membuat Lili termenung. Ia teringat akan ucapan Ali yang akan mengambil alih Sisi. Andai Ali tau kalau Sisi adalah anak yang selama ini ia cari, apakah niat itu masih akan berlaku?
》gadis 16 мιℓуαя《"Sisi?" lirih Lili. Matanya menatap Sisi dan Ali bergantian. Ia terus menggumam tidak jelas sambil sesekali menggelengkan kepalanya.Banyak sekali pertanyaan berkecamuk dalam benaknya. Salah satunya adalah bagaimana bisa Sisi begitu akrab dengan Ali?Sejak kapan mereka bertemu?Kini pandangan mata Lili terfokus ke wajah Sisi yang terlihat sedikit aneh. Sepertinya sesuatu telah terjadi pada gadis kecilnya."Apa kau baik-baik saja?" tanya Ali saat menyadari bidadari kecil itu tampak lesu dan pucat.Sisi hanya mengg
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Comments