All Chapters of Mercusuar: Chapter 21 - Chapter 30
58 Chapters
Sekolah Baru (Lagi?)
Daguku tersentak dengan kaki yang ikutan menolak hingga tubuhku terdorong menjauhi ibu.“Apa?”“Sekolah. Kamu dengar kata ibu, kan?” bibirnya kembali mengatup namun dua matanya masih terus menusuk ke dalam pandanganku.“Man!”Segera ibu menggerak-gerakkan telapak tangannya di tengah-tengah tatapannya. Ia seraya memastikan kalau aku, masih tidak gila atau terhasut bisikan setan yang kesiangan.Dia sempat terperangah saat aku tidak memberikan respon sama sekali. Namun setelah ibu berhasil menyimpulkan kalau aku masih waras, ia pun bernapas dengan lega.“Buruan mandi! Ikut ayah ke sekolah!”
Read more
Tambahan Sahabat Sejati
“Anj*ng!” umpatku seketika dengan wajah yang semringah. Tapi tidak dengan sosok jelita yang berdiri di sampingku. Begitu aku selesai mengucapkan kata tadi, sontak aku tersadar akan kehadirannya. Manik mataku langsung melirik ke parasnya yang ternyata berubah jijik sekaligus sewot. “Ma--maaf, Bu.” “Oke. Ini kelas kamu,” ucapnya tegas. “Jaga sikap ya,” imbuhnya dengan ekspresi yang masih sama. “Oke. Guys. Ini teman kalian ya, Guru kalian kemana?” “Mudik, Bu!” “Kawin lari, Bu!” “Mati!” “SIAPA
Read more
Terhasut
“HEH!”Kepanikanku tiba-tiba muncul dan menjalar secepat kilat hingga aku kehilangan konsentrasinya sesaat.“Shit! Apaan?” lontar bibirku kala merasakan sakitnya tendangan kecil di jendolan mata kaki.“Itu Denise nanya. Elo, nanti pulang naik apaan?”“Apa ajalah. Yang penting sampe.”“Bareng gua aja ya. Sekalian kita obrolin rencana kita.”“WEITS…. Maksudnya apa nih? Ada rencana-rencanaan. Elu bedua punya rencana apa? Kok kita berdua nggak di ajak?” potong Frans. Dia dengan kecewa melepas sendoknya hingga terjatuh di atas piring dan menimbulkan denting kaca yang nyaring.
Read more
Strategi yang Sempurna
Kami semua saling bertatapan, terkecuali Denise yang masih membuang pandangannya ke arah yang sama. Tapi tak lama, ia pun melirik dan memalingkan manik indahnya ke lingkaran kami. “Kenapa? Ada yang salah sama gue?” “Bini lu lagi kesambet setan judes ya, Bro.” “Berisik lu!” Dengan kesalnya Brian menempeleng kepala Frans. Korban penyiksaan itu pun akhirnya bergumam sendirian. “Jadi gimana strateginya?” “Aih….” Jonathan langsung melihatku dengan amat antusias. Senyum petualangannya seraya bangkit dan menggebu-gebu menanti penjelasanku. “Oke, gini gua jelasin.” Kusimak lagi semua pasang mata yang menatapku tajam, terkecuali Denise,
Read more
Perayaan Kecil
Apaan sih!” risiku yang menatapnya sewot sejenak. Brian langsung menyibukkan dirinya sendiri. Tanpa memedulikan Jo serta Frans yang sedang bersenda gurau membicarakan gadis seksi di ujung lain, jarinya dengan cekatan menggeser dan menekan layar gawainya beberapa kali. “BANGSAAAT!” Ketiga orang selain aku sontak terkaget. “Yang? Kenapa? Kesambet?” “Ini kunyuk ulang tahun. Anjiir... gua lupa!” Lekas-lekas dia menepuk punggung dengan keras. Rautku yang pura-pura polos pun langsung menatap sohib konyolku itu. Lalu, dua maniknya segera berpindah ke muka Frans dan Jo yang menahan senyuman mencurigakan. “Kenapa lu berdua senyum-senyum
Read more
Ulah Radit
Aku berusaha bangkit dari tempat tidur dengan dada yang sudah telanjang dan penuh keringat.“HAH?” Mendadak mataku membelalak saat mendapati kalau bagian pusar ke bawah hanya mengenakan celana pendek.“Celana gua dimana? Baju gua?” sergah batinku penuh panik.Biji mataku pun langsung berlari-lari mencari dimana seragam sekolah dan kaos dalamnya yang ternyata, tengah tersangsang di sandaran kursi. Sedangkan celana abu-abunya, ada di atas busa kursi dalam kondisi terlipat rapi.“SONO!”Satu kakiku langsung menendangnya hingga dia tersungkur di lantai.Lalu, aku segera bangkit dan berlari meraih pakaianku itu, kemudian memakainya lekas-lekas.
Read more
Dijebak Denise
Biji mataku yang tetiba membulat, menatapnya dengan sedikit bara emosi.Dia langsung kubuat mengernyit. Muka segarnya pun terus menunggu penjelasan tambahanku.“Udah sana, keburu telat lu!”Kutendang saja roda belakangnya. Lekas-lekas dia memainkan tuas gasnya lagi dan menderu gesit sesuai pintaku barusan.Aku kemudian berbalik dan mengejar keterlambatanku sendiri.“PAAAK! TUNGGU!” sergah ke petugas keamanan yang hendak mengunci rapat pintu pagar sekolahan. Dia bahkan berkomat-kamit kesal saat kutarik paksa pintu itu agar bisa menyusup di antara gerai harmonikanya.“GOBLOK!” umpat dalam hati tiba-tiba.
Read more
Panik yang Mendebarkan
Tiba-tiba dikatup oleh bibir ranumnya.Dan tanpa kuduga-duga, satu tangannya tahu-tahu melesat turun lalu meremas sesuatu yang mengeras serta menegang di bawah sana.Mataku sontak mendelik!“Ahhh….” desahku menikmati.Dalam kecupan yang masih menempel itu, Denise terperangah oleh sensasi yang dirasakannya barusan. Binar matanya seketika meluap bahagia. Lalu, sambil tertawa girang nan jinak, bibir seksinya segera melahap bibirku lagi dengan lebih bergelora.“AAAAAhhhhh…. My babe, Please … Give it to me..”“Nis!” Sergahku berusaha menolaknya, tapi gadis itu malah semakin meliuk liar dan kembali menarik tempurung kepalaku hingg
Read more
Pertemuan yang Lengkap
“Udah, Nyok!” Aku segera mengambil napas dan merangkul bahunya. Sambil berupaya menepis kekalutan tadi, kuajak segera sahabatku itu untuk pergi dari tempat tersebut. “Tunggu! Denise mana?” jejaknya berhenti sesaat. Lalu satu telapak tangannya menepis rangkulan tadi. Aku sampai ikutan terentak olehnya. “Udah pulang, lewat sana.” “Ta--” “Udah ayok! Dia naik taksi online,” kibul bibirku. Jonathan menerima penjelasan halu itu tanpa satu kecurigaan apapun. Bahkan, saat kami sudah berlalu di dalam kendaraan roda empatnya, dia sama sekali tidak membicarakan gadis sensual itu. “Hmmmm. Nis… Bibir lu… Anjirrr, setan juga itu cewek. Liat a
Read more
Eksekusi
Keningku langsung mengerut-ngerut dibuatnya.“Apa urusannya Brian menanyakan umurnya kepadaku?” gumamku kemudian.“Berapa memangnya?”“Dua puluh dua! Gila kan? Masih muda banget. Masih legit!”“Masih rapet nggak?” potong Toha tiba-tiba. Aku tidak sadar kalau dia ternyata ikutan menyimak sedari tadi.“Otak lu ngeres!” seketika telapak tanganku menabok pipinya.“Yang itu gua nggak tau dah. Mungkin masih rapet.”Bibirku langsung terkekeh kecil. Lalu kuhisap lagi batang rokok yang sudah tinggal sepertiga.“Pastinya Ma
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status