All Chapters of Gestational Surrogacy (Sewa Rahim): Chapter 1 - Chapter 10
29 Chapters
1 - ITU MILIKKU
Di Panti Asuhan Dolorice, Jakarta Pusat. Seorang gadis kecil berusia sekitar delapan sampai sembilan tahun terlihat dikelilingi oleh anak-anak lain seusianya, dengan ekspresi menyedihkan di wajahnya yang cantik, dia tampak menangis,   "Aku tidak mencurinya, itu milikku, kamu mencurinya dariku."  Dia menunjuk gadis di depannya, hampir seumuran dengannya tetapi yang terakhir itu gemuk dan gadis yang menangis itu sangat kurus tapi cantik,     "Itu bohong, Jejen kami bukan pencuri dan dia tidak akan mencuri liontimu."  Seorang gadis muda dari kerumunan berteriak.     "Aku tidak berbohong, liontin itu milikku, ibuku telah
Read more
2 - KONTRAK
Gina dan ibu angkatnya masuk ke rumah sakit, dia sangat gugup saat mereka berjalan menyusuri lorong dan beberapa perawat meliriknya.   "Haruskah aku meminjamkan kakiku agar kamu bisa berjalan cepat?"  Ibu angkatnya bertanya dengan marah,   "Ma, aku….” Dia tidak bisa menyelesaikan pernyataannya karena tatapan wanita itu membuatnya diam.   "Kamu tidak perlu mengatakan apa-apa, masuk saja ke sana dan lakukan seperti yang aku katakan, aku tidak akan mentolerir omong kosong apa pun darimu."  Wanita itu memarahi, dia tidak bisa berkata apa-apa, dia mengikuti wanita itu seperti domba menuju rumah jagal.  
Read more
3 - ADDINGTON VILLA
Selama satu bulan berikutnya, Gina seperti pion bagi sekretaris dan bosnya tersebut, Gina belum pernah bertemu dengannya tetapi dia telah memberi perintah tentang apa yang boleh Gina lakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan,   *Tidak ada komunikasi: Gina tidak bisa menghubungi siapa pun, tidak ada keluarga atau teman, bahkan, tidak ada koneksi ke dunia luar.   * No outing: Dia tidak diizinkan keluar kecuali dia keluar dengan sekretaris dan itupun hampir tidak pernah.   * Makan apa pun yang telah berikan: Dia makan apa pun yang sudah disiapkan, makanannya di atur oleh ahli gizi dan ginekolog yang datang setiap minggu untuk memeriksanya.   Gina harus mematuhi semua aturan ini karena bos mengi
Read more
4 - MALAM PEMBUAHAN
Gina dibawa ke Villa oleh Lely, dia terlihat sangat tenang saat mereka masuk ke dalam tapi di dalam dirinya Lely tahu Gina jauh dari tenang, dia dalam kekacauan.   "Apa kamu baik baik saja?" Lely bertanya saat mereka berjalan ke atas, dia mengangguk.   "Ini kamarmu, kamu akan tinggal di sini mulai sekarang." Lely berkata sambil membuka pintu, memperlihatkan kamar tidur dengan perabotan lengkap dan mewah,   "Aku akan ke bawah, jika kamu butuh sesuatu hubungi aku dengan telepon rumah, dia menunjuk ke telepon di laci samping tempat tidur antik.   "Baik."  Sebelum dia berbalik, Lela bergegas turun.  
Read more
5 - PAPA
Gina akhirnya jatuh pingsan ketika pria itu selesai, rasa sakit di antara pahanya menyiksa, dia tidak bisa bergerak.   Ketika pria itu selesai, dia turun dari tempat tidur dan berjalan ke kamar kecil untuk mencuci dirinya sendiri.   Gina Kasih terkapar dalam kamar yang berbau seks, kesenangan dan nafsu.   Masih ingin mengisi gairah seksnya, dia menatap gadis itu lagi, Gina telah kehilangan begitu banyak energi dan butuh istirahat.   "Bukankah Dia sudah di diberi makan, mengapa masih kelelahan setelah tiga ronde?" Pria itu menghela nafas.   Gina mulai sadar, samar-samar Dia melihat wajah yang tampan, karena penutup matanya tel
Read more
6 - BAYI KEMBAR
Menurut Lely, Tony mencarinya setelah seminggu, dia menelepon Lely dan bertanya apakah dia bisa bertemu putrinya, jadi Lely memberinya lokasi Villa dan Tony datang ke sana.   Gina ada di bawah ketika Tony datang,   "Papa!" Dia berdiri dan bergegas ke arahnya, Tony merentangkan tangannya untuk memeluk hangat putrinya,   "Papa, aku minta maaf untuk ..."   "Ssst, ini salahku. Aku gagal menghargai putri baikku dan lebih mementingkan diri sendiri."  Dia berkata, "Papa sangat menyesal, apa Gigi mau memaafkan Papa?"  Dia bertanya membuat ekspresi lucu di wajahnya membujuk Gina. &
Read more
7 - DELAPAN TAHUN BERLALU
Seorang anak laki-laki berusia sekitar delapan, sembilan tahun sedang menatap sebuah mobil remot kontrol mahal di sebuah mal ketika seorang penjaga toko berjalan ke arahnya,   "Hei kamu! Untuk apa kamu melihat itu?"  Dia berteriak pada bocah itu dengan kasar, bocah itu menoleh ke pemuda yang sedang berbicara dengannya dan dia menghela nafas, lalu kembali ke mobil mainan mahal yang dia kagumi.   Bocah nakal ini tidak tahu siapa aku, “Hei anak nakal, aku sedang berbicara denganmu tapi kamu ..." Dia bergegas akan memukul anak itu tetapi ibu anak itu keluar.   "Rain!"  Dia memanggil, wajah serius bocah itu berubah menjadi senyum yang mempesona.
Read more
8 - TELEPATI
  Justin berjalan ke mansion dengan wajah dingin, Jenni dan Henry sedang duduk di gazebo ketika dia berjalan melewati mereka tanpa menunjukkan rasa hormat kepada yang lebih tua,   "Justin! Kembali ke sini." Henry berseru, Henry sudah semakin menua beberapa tahun tetapi aura dingin dan keganasannya masih tetap sama seperti saat muda, dia masih yang paling kejam di keluarga Addington sejauh ini,   Anak laki-laki itu berjalan ke arah mereka,   "Kakek, Mami selamat siang."  Dia menyapa, tidak menunggu jawaban mereka, dia berbalik dan pergi.   "Dia pasti dalam suasana hati yang buruk, kakek, jangan memarahinya." Jenni berkata
Read more
9 - RASIONAL
Melihat Melissa menampar putranya membuat Gina marah, dia memukul punggungnya Melissa, "Jangan pernah meletakkan tangan kotormu pada putraku lagi." Gina meraung dan menampar pipi Melissa sekali lagi. Dan untuk pertama kalinya, Melissa dan Rindu menjadi sangat takut padanya.   Keganasan dan kemarahan di mana tamparan itu mendarat membuat bibir Melissa berdarah,   Rindu melihat ini menjadi sangat takut, "Ibu baik-baik saja, jangan bertengkar dengan bibi."  Rain berkata tetapi dari arah yang telah terlihat Ibunya, Raun menjulurkan lidahnya dengan ekspresi mengejek ke arah Melissa yang berdiri seperti akan menangis.   Tony yang berdiri di samping tidak melakukan apa-apa selain berjalan ke Gina untuk menenangkannya.
Read more
10 - BERTEMU DENGANNYA
Gina mengeluarkan kartu ATM dari tasnya dengan tangan gemetar, pergi ke luar, preman itu masih menunggunya.   Dia pergi ke bank terdekat dan menarik jutaan uang yang dia miliki di sana,   Memberikannya kepada mereka, mereka menghitungnya dengan tatapan tajam, merasa cukup, mereka melangkah pergi tanpa berbuat onar.   Kembali ke perusahaan, manajer memanggil Gina dan memecatnya karena 'membawa masalah dan kerugian besar bagi perusahaan.'   Sementara dengan preman-preman itu sebelumnya dia tidak terlalu takut tetapi sekarang dengan kesadaran bahwa dia akan kehilangan pekerjaannya, ketakutan mencengkeramnya dan matanya memerah.
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status