All Chapters of BET ON ME (INDONESIA): Chapter 1 - Chapter 10
61 Chapters
1. Hidup Baru
Di pinggiran jalan kota Spanyol, seorang gadis muda yang masih berumur sekitar 17thn harus menghadapi nasib malang yang menimpa seluruh keluarganya. Tragedi yang terjadi beberapa tahun sebelumnya membuat trauma besar di dalam dirinya tetapi sekarang ia sudah melewatinya dan menjadi wanita tangguh dan pemberani. Esme Lawrence Smith yang tinggal dan hidup di pinggir jalan kota Brazil dengan cara mencuri uang, lalu makanan untuk dirinya bertahan hidup. Kurang lebih sudah setahun ia tinggal di pinggiran kota sampai suatu hari…   Ia mencuri uang di Lorong gang rumah yang begitu sepi dan kumuh tetapi ia mencuri dari orang yang salah. Orang itu ternyata salah satu member geng mafia terbesar yang ada di kota Spanyol, Mafia Roycival. Tidak seperti pada orang biasanya yang tidak menyadari kalau uang mereka akan dicuri tetapi kedua orang yang ada di depan Esme sudah bisa menebak dan memprediksi tindakannya. Mungkin bagi Sebagian besar gadis lain akan merasa ketakutan Ketik
Read more
2. Kerja untuk Menggoda ?
Sejak kepergian Esme, satu tahun terakhir Elanor jadi lebih sering tidur di kamarnya, Esme mendapat kabar tersebut dari Darius yang merupakan laki laki yang membawa Esme ke mansion pertama kali atau lebih dikenalnya sebagai laki laki yang menangkap Esme Ketika ingin mencari uangnya. Sejak awal kepindahan ke Amerika, Esme sempat berbohong mengenai pekerjaan tetap yang akan ia cari Ketika sudah sampai di Amerika, sebenarnya sudah dari dua bulan lalu sebelum pindah ke Amerika ia terlebih dulu melamar pekerjaan sebagai Agent CIA. Esme tidak ingin Frederick mengetahui hal ini walaupun sedikit susah untuk menutupi rahasia ini darinya Ketika mengetahui sumber informasi Geng Mafia Roycival berada di mana mana.   Sejak kepindahan Esme ke Amerika, Esme banyak melakukan perubahan pada style baju dan juga model rambut. Dan sampai sejauh ini Esme belom menemukan kejanggalan dari Mafia Roycival mengenai pekerjaannya. Sudah banyak kasus yang ditangani oleh Esme selama bekerja
Read more
3. Bertemu kembali
Sudah lewat beberapa hari sejak diskusi kasus bersama dengan Ray dan juga TJ. Dan sejauh ini Esme dan TJ masih belom menemukan informasi terbaru dari kantor CIA di seluruh dunia mengenai keberadaan Four, ketua geng mafia Mavros. Sebelumnya Esme tidak pernah mendapat kasus yang harus ditunda berhari hari seperti ini, tetapi kasus ini cukup menantang Esme.   Dentuman music yang begitu keras mengelilingi seluruh ruangan membuat orang yang ada di dalamnya ikut menari, mana lagi kalau bukan sebuah Club. Esme cukup sering untuk datang ke klub Bersama dengan empat sekawannya, Poison Angel. Mungkin satu club ini sudah sangat mengenal dengan siapa saja member dari Poison Angel karena terlalu seringnya mereka datang ke club.   “Hey Amber, mungkin malam ini ada yang menarik perhatianmu di ujung sana” ucap Sabrina sambil munjukkan Amber sosok laki laki yang disebut oleh Sabrina   “Duh! too young, tidak menarik!” ucap Amber sambil me
Read more
4. Dirimu
Laki laki yang membukakan pintu untuk Esme adalah mantan anggota CIA yang tidak lain lagi adalah mantan kekasih Esme sendiri. Esme sempat mencubit dirinya sendiri dibagian paha dengan harapan jika orang di depannya hanyalah khayalan semata tetapi nyatanya semuanya nyata. Esme begitu kaget melihat kondisinya yang seperti ini, sangat jauh berbeda Ketika mereka masih Bersama dan bekerja menjadi anggota CIA.   “Esme !” ucap Fontainez terkaget dengan kehadiran Esme   “Apa kau sudah mendapatkannya ?” tanya Esme tidak ingin mengulur waktu dan main nyelonong masuk ke dalam rumah kecil itu   “Sudah, saudaraku sudah mencari informasi yang bisa didapat.” Ucap Fontainez sambil menutup pintu   ‘Ouh ternyata yang seorang IT adalah saudaranya.’ Batin Esme   Fontainez mempersilahkan Esme masuk ke dalam rumah yang lebih bisa diartikan sebagai tempat persembunyiaa nya. Entah ini bisa dibilang temp
Read more
5. Malam ini
Esme terbangun dari tidurnya karena tiba tiba handphone nya yang terus bergetar sedari tadi. Esme melirik sedikit jam yang ditampilkan layar handphonenya, lalu mematikan alarmnya. Kali ini Esme tidak tidur di Kasur kesayangannya melainkan di sebuah sofa yang sangat tidak nyaman untuk di tiduri. Esme berjalan sedikit menuju kamarnya dan mendapati ketiga temannya yang masih nyenyak sekali dalam tidurnya. Untung sekali sedari awal Esme memesan Kasur dengan ukuran king size sehingga masalah model seperti hari ini tidak membuatnya pusing.   Setelahnya Esme pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya karena jam delapan nanti ia harus pergi bekerja. Esme meninggalkan ketiga temannya berada di apartemennya dan hanya meninggalkan secarik kertas kecil yang menginfokan kalau Esme tidak akan pulang untuk beberapa bulan kedepan. Ketiga teman Esme akan selalu mengerti Ketika Esme sudah mendapatkan project, jangan berharap Esme akan balik dalam waktu 1-3 hari melainkan ber
Read more
6. Ketakutan terbesar
Esme langsung melajukan mobilnya dan segera keluar dari Gedung CIA. Esme berjalan ke arah pulang menuju apartemennya karena ia akan segera mengemas barang barangnya, karena malam ini ia akan segera pergi dan tidak tahu akan balik kapan. Esme selalu berharap untuk bisa menyelesaikan project dengan cepat dan tepat sehingga tidak perlu berlama lama, biasanya Esme memerlukan waktu sekitar dua sampai tiga bulanan untuk menyelesaikan sebuah project.   Saat berada di lampu merah, Esme menghentikan mobilnya sehingga sekarang posisi mobilnya berada di paling depan sebelum batas lampu merah. Ada cukup banyak orang yang akan menyebrang jalan dan salah satunya sempat menarik perhatian Esme. Yang mana dan tak lain adalah mantan kekasihnya dulu, Fontainez. Esme melepaskan kacamata hitamnya dan melihat dengan menyuluruh Fontainez yang sudah sangat berubah, Badannya tampak begitu kurus dan lemah.   Esme menghela nafas Panjang jika mengingat kejadian malam i
Read more
7. Siapa Dia ?
Esme langsung terbangun Ketika merasakan sebuah goncangan yang cukup besar yang datang dari pesawat yang Esme tumpangi. Esme akui bahwa ia akan merasa sangat takut Ketika berada di pesawat, Sebagian orang akan mengira ia akan takut pada ketinggian tetapi sebenarnya bukan itu yang Esme takutkan. Esme memejamkan matanya dan memegang erat kedua sisi tempat menaruh tangannya. Pesawat terus bergoncang selama kurang lebih 20 menit, dan setelah itu pesawat kembali normal.   Esme menghela nafas yang begitu Panjang setelah pesawat sudah berada di atas awan. Tidak ada yang mengetahui ketakutan Esme kecuali teman temannya. Bahkan Elanor dan Frederick pun tidak mengetahui kalau Esme takut berada di dalam pesawat terlebih terhadap goncangan yang cukup keras. Untung saja kursi penumpang yang diberikan oleh ticketing sangat jauh, sehingga TJ berada di kursi business class sedikit kebelakang sedangkan Esme lebih ke arah depan.   “Fear of high ?” tanya salah
Read more
8. Susah ditebak
18 Jam perjalanan sudah ditempuh oleh Esme untuk sampai ke Macau. Esme meminum kopi yang sudah ia pesan sebelum pesawat landing. Esme juga sudah membereskan kembali beberapa perlengkapan yang dibutuhkan sebelumnya. Esme begitu menyukai bau wangi kopi oleh karena itu Esme salah satu pecinta kopi.   “Coffee addicted ?” tanya laki laki itu yang masih saja tidak bisa berhenti menganggu Esme   ’19 jam penerbangan dan tidak ada sedikitpun laki laki ini tidak berhenti bertanya’ batin Esme ngelus dada   “Seperti yang kau lihat,” ucap Esme kembali meminum secangkir kopinya   “Ada tujuan apa ke Macau ?” tanya laki laki itu sedikit penasaran   “Having fun.” balas Esme sangat singkat   “Berapa lama akan liburan di Macau ?” tanya laki laki itu terus memancing   ‘Lord, sekarang dia menginterogasiku.’ Batin Esme   “Masih tidak tahu,
Read more
9. Tergoda bualannya
Esme dan TJ diantar ke sebuah hotel bintang lima yang ada di kota Macau. Dan pas kebetulan Esme mendapat kamar yang cukup besar untuk dirinya sendiri, sama hal nya dengan TJ yang juga mendapat model kamar yang sama seperti Esme hanya berbeda beberapa lantai saja. Esme segera masuk ke kamarnya dan begitu pula dengan TJ yang berada tiga lantai diatas Esme. Ketika sudah sampai di depan ruang kamar Esme, Esme segera masuk menggunakan kartu access lalu mengunci pintunya.   Seperti biasanya Esme akan mengecek ke seluruh ruangan jika terdapat penyudup suara atau kamera tersembunyi di dalam ruangan Esme. Ketika sudah mengecek ke seluruh ruangan Esme tidak mendapat kamera atau penyudup suara apapun dari kamar ini, dan disitulah Esme baru merebahkan tubuhnya di atas Kasur ukuran Queen size. Malam ini Esme harus datang ke sebuah club malam, tempat dimana ia akan bertemu dengan salah seorang lain yang sama sama menjadi incerannya.   Dari informasi yang
Read more
10. Dia akan datang
Esme diantar untuk menuju ke sebuah ruangan VVIP yang letaknya begitu privasi dari di lantai dasar. Dan Esme tidak melihat banyak orang yang berlalu lalang di lantai VVIP ini, hanya wanita wanita yang memang bekerja di The Box Club saja. Mereka pun sudah didandan sedemikian rupa sampai harus mengenakan pakaian yang begitu terbuka seperti itu, Mungkin salah satu tempat yang akan Esme akan masuki adalah salah satu tempat yang sudah pernah ada orang yang berhubungan badan disitu.   Charles mempersilahkan Esme untuk masuk terlebih dahulu ke sebuah ruangan yang begitu gelap, redup dan dingin. Entah ruangan ini bisa dibilang sebuah ruangan atau untuk bersantai atau lebih ke kamar tempat untuk berhubungan badan, karena sekilas Esme dapat melihat beberapa alat yang memang sering digunakan ketika sedang bermain. Di dalam hati Esme, ia sedikit takut jika Charles berani mengambil sesuatu yang sudah Esme jaga jaga. Walaupun Esme bisa saja menghajarnya sampai mati tetapi tet
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status