All Chapters of 5 games on: Chapter 1 - Chapter 10
91 Chapters
Chapter 1
“Bukankah dia si wanita angkuh?” “Benar, kabarnya dia tidak suka dengan laki-laki.” “Ibunya seorang pelacur yang hidup di kalangan saudagar kaya akhirnya dinikahi.” “Bagaimana kau bisa tahu?” “Temanku bercerita dan temanku mengenalnya. Dia pernah diajak tidur oleh teman sekelas dan foto-foto vulgarnya sudah tersebar banyak di internet.” “Bukannya itu editan? Semua orang tahu kalau itu editan.” “Memang siapa yang peduli, itu editan atau bukan. Kalau benar berarti...” ucap yang lain namun, kata-katanya berhenti ketika Claretta mendatangi mereka. Claretta yang mendengarkan pembicaraan segerombolan laki-laki di sana dan memukul meja dengan berkas yang dia bawa. “Masuk di perusahaan sehebat ini adalah mimpi bagi semua orang. Kalian masuk dan bekerja di sini karena mulut busuk kalian hanya bermodalkan orang yang sama busuk seperti kalian. Jika masih ingin bekerja lama di sini, maka lakukan tugas kalian karena jika tidak, berarti otak kalian sudah diedit.” tukas Claretta dengan lantan
Read more
Chapter 2
“Tuan, anda mau pergi kemana?” sahut seseorang kepadanya. Claretta mencari asal suara dan menemukan seorang pelayan wanita membawa troli berisikan makanan. Memakai pakaian seragam dengan aksen renda putih dan gaun hitam dengan potongan rambut pendek berwarna merah. Claretta mendatanginya dengan terburu-buru. Memegang kedua bahu pelayan tersebut. Pelayan yang melihat tampak kaget dan ketakutan. Namun, Claretta tidak menghiraukan. Yang ada dipikirannya sekarang adalah dimana dia sekarang, dan kenapa bentuk rumah sakit terlihat berbeda dari yang pernah ada. “Dimana ruang resepsionis rumah sakit?” tanya Claretta sembari tetap memegangi pelayan tersebut dengan erat. “Rumah sakit? Apa itu tuan?” tanya balik pelayan tersebut. “Tuan? Apa maksud ‘tuan’ yang pelayan itu sebut?” tanya Claretta dalam hati. Claretta sangat mengkhawatirkan keadaan ibunya dan ingin pergi menemui, terutama jika ayah atau saudara-saudara berkunjung ke rumah. Keinginan terkuat sekarang adalah membawa ibu per
Read more
Chapter 3
  Altair duduk di ruang makan bersama keluarganya mereka seperti yang dia lihat di lukisan tadi pagi dan sibuk dengan makanan di atas meja masing-masing.   Ayah Altair duduk di meja utama kepala keluarga, di sebelah kanan duduk  seorang wanita yang juga dipanggil ibu oleh anak-anak gadis saudari Altair. Mereka semua memiliki paras wajah yang rupawan.    Banyak orang yang berdiri melayani keluarga yang sedang makan itu ada memegang botol minuman anggur dan troli berisi makanan.    Altair duduk di sebelah kiri ayahnya dengan tenang memakan apa yang ada di depannya. Masih berusaha berfikir dengan keras apa yang sedang menimpa dirinya (Claretta) sekarang dan memikirkan bagaimana keadaan ibunya sekarang?   Sehingga membuat makanan enak di hadapan Altair terasa hambar.    “Ibu lihat! Kak Altair menangis.” ucap seorang gadis paling kecil yang tengah meme
Read more
Chapter 4
Altair merasa suara itu berasal dari pasukan ksatria yang tengah berlatih menoleh. Altair yang  melihat ke arah bendera dengan lambang keluarga Duke Onder de sedang berkibar di atas benteng yang tinggi terlihat sama dengan yang dia lihat sebelumnya di kamar mandi.   Di atas benteng terdapat pos penjaga yang dijaga oleh beberapa orang, lengkap dengan baju zirah dan senjata yang mereka bawa seperti pedang, serta busur dan tombak.    Mary dan Altair berusaha tidak mendengarkan teriakan tersebut dan mulai berjalan kembali meninggalkan mereka, lalu terdengar kembali suara itu dari sana.   “Setidaknya status seorang anak haram sangat cocok berpasangan dengan seorang pelayan.” ucap seseorang dengan tubuh besar dan kepala plontos terlihat dia komandan pasukan di sana.   Orang-orang mulai tertawa terbahak-bahak mendengar komandan mereka berbicara seperti itu.   “Tidak disangka s
Read more
Chapter 5
Pertarungan yang sengit itu berhenti setelah komandan menjatuhkan pedang. Altair menahan luka di leher dengan tangan darah segar mulai mengalir di sela-sela tangan.    Altair terduduk tersungkur dengan kedua lututnya menandakan bahwa dirinya sudah kalah dalam pertarungan. Komandan pergi ke pasukan dan mereka meneriaki kedatangannya.   Mary lari menghampiri dan melihat luka di leher Altair.    “Aku tidak apa-apa. Lukaku hanya tergores.” jawab Altair sebelum Mary menanyakan kondisinya.   Mary mengeluarkan sapu tangan miliknya dan memoleskan obat cair di atasnya memberikan sapu tangan itu kepadanya. Altair menerima dan mengikat sapu tangan di lehernya.   Altair tau mengapa dirinya sampai jatuh terduduk karena lingkaran sihir Mana menyerap tenaga lebih banyak sehingga membuatnya lemas.   Tangan Altair mulai bergetar untuk menghilangkan gemetar diseluruh
Read more
Chapter 6
Di tanah kerajaan Rhodes sebelum terbentuk, terlihat orang-orang berkumpul untuk berkemah dari beberapa penjuru negara. Mereka beristirahat di tanah itu. Pemimpin pasukan dari masing-masing rombongan juga tengah mempersiapkan kebutuhan untuk menginap. Ada yang sudah menginap dan berkemah di sana, sebelum rombongan yang lain tiba. Salah satunya adalah keluarga Onder de. Dia bersama keluarga dan saudara-saudaranya tengah melakukan persiapan untuk berburu.
Read more
Chapter 7
Onder de mulai memegang dua belati di tangannya dan sisa belati miliknya melayang menyerang salah satu kepala naga. Belatih yang berterbangan menyerang salah satu kepala naga membuat naga kelelahan dan kebingungan. Belati-belati yang terbang dikendalikan Mana Onder de seperti tali berwarna hijau muda keemasan jika terkena sinar bulan di malam hari. Salah satu belatih yang melayang tergigit oleh naga sisanya berusaha berputar kembali berusaha menusuk kepala naga dan Onder de berusaha lari mendekati sayap naga. Kepakan sayap dari naga mengeluarkan hembusan angin besar membuat pergerakan mereka sedikit terhambat. Setelah diam-diam menyusup di belakang naga terlihat dua sayap yang sibuk mengepakkan untuk membuat hembusan angin yang kuat. Belati yang dipegang dengan kedua tangannya dicengkram dengan kuat. Onder de memusatkan kembali Mana kepada semua belati miliknya. Mana yang melapisi belati-belati membuat ukuran mereka 3x lebih besar dari sebelum
Read more
Chapter 8
Setelah Altair membaca buku sejarah berdirinya kekaisaran Rhodes dan bagaimana kerajaan ini muncul. Altair merasa takjub dan terpesona dengan kisah heroik, Altair adalah salah satu keturunan dari lima pahlawan yang sangat berjasa. Dalam buku sejarah yang lain 500 tahun yang lalu setelah keluarga Onder de menyegel Mana karena Mana harus disegel setiap 100 tahun sekali sesuai setelah anak laki-laki keturunan sampai puncak kedewasaan. Mereka akan mengembara dan melakukan tugas tersebut. Keturunan Onder de kembali dari misi penyegelan. Ayahnya yang sebagai penerus mutlak membantu penyegelan di altar khusus yang disaksikan oleh Raja mereka dan beberapa orang lainnya. Setelah selesai penyegelan mereka mendengar bahwa pamannya dihukum gantung oleh pihak istana, karena memiliki tanda-tanda akan melakukan kudeta dengan beberapa pengikutnya. Pemuda tersebut lari menemui pamannya dia tidak tahu masalah yang terjadi selama dia meninggalkan kampung halaman dan apa
Read more
Chapter 9
Setelah melewati banyak tembok, Altair berdiri di pintu masuk hanya terlihat tembok biasa dengan lubang seukuran jari tangan Altair memasukkan jari tangannya namun, tidak ada respon. Altair mencoba cara lain dengan dia mengalirkan Mana yang membalut tubuh dan memusatkan semua di jari tangan. Mana mengalir melewati lubang jari menuju celah-celah dinding batu. Mana biru merambat ke berbagai celah dinding lalu bertemu dan terfokus dalam satu titik di hadapan Altair. Pintu tembok tersebut menghilang perlahan dan terlihat lemari besar dengan rak-rak pembatas, di sana terdapat barang-barang kuno yang sudah ada di zaman awal terbentuknya kerajaan termasuk batu keras milik Onder de kakek ke 1000 tahun. Altair melihat cawan berwarna merah gelap, di sekelilingnya terdapat mata batu berwarna hitam berukuran kecil. Altair bergegas mengambil cawan yang ingin segera keluar sebelum ayahnya kembali masuk kesana yang akan membuatnya terjebak entah sampai berapa lama.
Read more
Chapter 10
Altair berjalan ke ibu kota Rhodes melihat lingkungan di luar mansion terlihat sangat ramai banyak orang yang berkeliaran.  Altair memutuskan untuk keluar dari mansion untuk beberapa hari, setelah mandi Altair bersiap melengkapi barang-barang yang akan dibawa untuk pergi malam itu. Altair memilih untuk keluar kabur dari keluarganya karena jika dia meminta izin terlebih dahulu sangat dipastikan ayahnya tidak akan memberi izin meninggalkan mansion. Altair juga sudah memberikan selembar kertas ke ayahnya jika di akan pergi beberapa hari untuk mengunjungi kota ibunya dulu. Altair berharap jika dirinya terlibat masalah selama diluar ayahnya bisa memakluminya. Meskipun Altair tidak berharap ayahnya tidak dapat membela atau membantunya nanti. Setelah memastikan semua orang tidak terlihat berkeliaran di sekitar mansion Altair pergi melalui jendela di dalam kamarnya. Memakai jubah hitam menutupi wajahnya dan menyandang tas kecil yang berisikan beberapa koin emas
Read more
PREV
123456
...
10
DMCA.com Protection Status