Paviliun rumah kaca hari itu cukup tenang. Raja Ditrian dan tunangannya, Lady Evelina masih berpakaian rapi, bekas menyambut Putra Mahkota Kekaisaran Revendel, Pangeran Alfons tadi pagi. Mereka duduk berhadapan di meja bundar di gazebo putih paviliun rumah kaca. Teh hangat dan camilan ada di sana."Bagaimana Ditrian?" tanya Evelina. Ditrian tersentak."Ah. Oh. Ya ... itu bagus," gumam Ditrian asal. Dia bahkan tidak tahu apa yang gadis itu bicarakan. Evelina murung. Wajahnya cemberut."Kau tidak menyimak, apa kau memikirkan hal lain?" tanya Evelina setengah merajuk.Ya. Sebenarnya pikiran Ditrian sedang melayang. Menerka-nerka apa yang terjadi dengan Sheira. Ramuan apa itu tadi? Dan ... apa yang sedang ia bicarakan dengan Pangeran Alfons sekarang ini. Alih-alih dia mencari tahu, dia malah tertahan di sini dengan tunangan barunya. Membicarakan hal-hal remeh dan tidak penting baginya. Seperti membicarakan perhiasan, penata rambut di kota, butik yang baru buka, dan lainnya."Ah ... ya. Mun
Last Updated : 2022-01-04 Read more