All Chapters of Salah Sebut Nama Panggilan: Chapter 11 - Chapter 20
68 Chapters
Bertemu Sarah
[Temui aku di taman kota, besok jam 10 pagi. Kita harus bicara. Sarah]Nafas yang sejak tadi ia tahan, ia hembuskan perlahan. Benaknya diliputi tanya, untuk apa perempuan itu mengajaknya bertemu?Nirmala memilih menyimpan kembali ponselnya, sebegitu gilanya kah perempuan itu hingga dia pun berani menghubungi Nirmala dan mengajak bertemu. Dia sengaja nampaknya menyimpan nomor Nirmala.Nirmala kembali merebahkan tubuhnya, ia menutup matanya meresapi semua yang telah terjadi. Ia tak percaya semua terjadi begitu cepat, ia merasa bodoh ya bodoh karena selama itu bisa percaya begitu saja pada suaminya. Dugaannya meleset, Nirmala mengira perempuan itu berhubungan dengan suaminya setahun yang lalu sejak dia mengizinkan suami untuk tak membawa belal dari rumah tapi ternyata, dadanya terlalu sesak mengingat pengakuan Heru tadi. ***"Kamu nggak buatkan aku sarapan?" tanya Heru ketika melihat Nirmala menyuapkan makanan ke mulutnya.Nirmal
Read more
Dilabrak Mama
Nirmala melajukan kendaraannya menuju rumah Kak Nilam, hari ini dia berhasil membuat Heru ketar-ketir ketakutan dan membuat Sarah terpaku dengan kalimat-kalimat sindiran halus yang selalu diucapkan oleh Nirmala.Sesampainya di rumah Kak Nilam, Nirmala sudah disambut hangat oleh Kania. Senyum merekah tersungging di bibir Nirmala, tak ada luka atau pun duka yang terlihat, Kania adalah obat mujarab tatkala Nirmala merasa sedih.Namun kini hati Nirmala merasa miris, bagaimana mungkin Kania setulus ini mendapat perlakuan bia*** dari Papanya. "Mama, Papa mana? Kania kangen," ucap Kania.Nirmala mencoba tetap kuat di hadapan Kania, dia menghela nafas dan mengulas senyuman."Papa kerja ke luar kota sayang, lama sekali. Papa bilang nanti kalau pulang akan bawakan boneka kesayangan Kania. Papa buru-buru jadi nggak sempat pamit sama Kania deh," tutur Nirmala."Selama Papa ke luar kota, Kania tinggal dulu sama Bude ya."Nirmala mengusap lem
Read more
Mimpi Buruk
"Heru, Heru, Heru keluar kamu."Mama Ratih berteriak seraya menggebreg-gebreg pintu pagar. Teriakan memekak telinga itu membuat Sarah yang sedang ditenangkan oleh Heru karena pertemuannya dengan Nirmala yang menyakitkan dirinya membuat keduanya terdiam dan mencoba menerka suara itu.Tanpa ragu dengan penuh penasaran, mereka keluar rumah. Dan, mendadak wajah keduanya pucat pasi melihat Mama Ratih dan Nirmala berdiri di depan pintu pagar, Mama Ratih berdecak pinggang, Nirmala tersenyum sinis menatap keduanya yang dilanda ketakutan yang hebat."Bukaaaaa," teriak Mama Ratih.Dalam keadaan gemetar Heru berjalan menuju gerbang dan membuka pintu gebang. Tanpa alih-alih Mama langsung memukulkan tasnya pada Heru berulang-ulang hingga Heru meringis kesakitan pun tak digubris, Mama terus memukulinya. Lalu Mama maju menghampiri Sarah yang sudah terlihat semakin pucat, gemetar tubuhnya. Tangan Mama mendarat begitu saja di pipi mulus Sarah, segera Heru men
Read more
Dibuat Kere
Nirmala sudah berdiri di balik pintu bersiap menyambut sepasang manusia yang tak berhati itu masuk, ia nampak sudah biasa melihat kemesraan antara Sarah dan Heru. Heru membuka rumah dengan kunci yang dia miliki, lalu menggandeng Sarah. Heru menyalakan lampu dan keduanya terkejut melihat Nirmala berdiri di dekat mereka. Tatapan Nirmala fokus ke depan, ia tak sedikit pun menatap atau melirik mereka berdua karena itu bisa melukai jiwanya kembali."Wah, wah ada yang sudah berani pamer kemesraan nih. Memang ya kalau cinta itu kadang bisa bikin buta, sudah di labrak sama orang tua sendiri masih belum mempan. Hadeuh, kalau itu kayaknya sih bukan buta lagi tapi sudah bebal."Nirmala melenggang pergi, teriakan Heru tak ia gubris, Nirmala membanting pintu kamar. Heru hendak mengejarnya, Sarah melarangnya."Jangan sekarang Mas, dia lagi emosi. Aku sudah bilang ini bukan keputusan yang tepat, Mas." Heru menghela nafasnya, ia memang terlalu memaksa
Read more
Digrebeg Warga
"Ini pasti ulah Nirmala," gerutu Heru."Ini ulah kita mas, kita yang penyebabnya. Wajar Nirmala marah dan melakukan ini semua ini. Sudah aku bilang tinggalkan aku mas, kamu temui Nirmala dan sudahi semua ini." ucap Sarah."Kamu mau ninggalin aku iya? Setelah aku tak bekerja kamu mau kita berpisah, iya?" tekan Heru."Bukan begitu mas, aku merasa bersalah dengan semua ini. Ini salahku mas."Sarah tertunduk dan terduduk lemas di atas sofa, melihat itu Heru langsung mendekati istrinya yang mudah sedih itu. Heru meraih tangannya dan mengangkat wajah Sarah, Heru melempar senyum pada Sarah."Aku rela kehilangan semuanya asal tetap bersama kamu, sayang." ucap Heru."Termasuk kehilangan Nirmala dan Kania?" tanya Sarah.Seketika Heru terdiam, ia baru menyadari ada Kania yang sudah lama beberapa hari ini tak ia temui. Ia terlupa pada anak kecil mungil yang selalu mengingatnya itu. "Kamu tak akan mungkin mau kehilangan mereka berdua
Read more
Peringatan Mama
Heru keluar dan langsung mendapat sorakan dari warga, Sarah tak lepas menggenggam tangan suaminya, tubuhnya bergetar, jantungnya berdetak hebat. "Tenang-tenang." Seseorang yang berdiri paling depan memberikan instruksi agar warganya tenang. Mereka pun terdiam."Ada apa ini pak?" tanya Heru. "Jangan pura-pura kamu, kalian kumpul kebo kan?" ujar salah satu warga."huhhh" sorak warga lainnya."Tenang-tenang." ujar Pak RT, warga pun terdiam kembali."Begini Bu Sarah, bisa saya dan beberapa warga masuk?" tanya Pak RT pada Sarah selalu pemilik rumah."Silahkan Pak RT.Sarah dan Heru pun masuk lebih dulu diikuti Pak RT dan beberapa warga yang lainnya menunggu di luar."Begini Bu Sarah, sebelumnya kami mohon maaf jika kedatangan kami mengganggu. Kami bermaksud untuk menanyakan sesuatu sama Bu Sarah." ucap Pak RT."Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Sarah."Jika boleh kami tahu bapak ini s
Read more
Taktik Nirmala
"Jangan hubungi Nirmala, sebelum kamu memutuskan untuk meninggalkan perempuan itu. Satu hal lagi, jangan minta bantuan Mama untuk melunasi hutangmu."Mama Ratih menutup panggilan itu dan memberikan ponselnya kembali pada Nirmala. Di seberang sana Heru terperangah mendengar ucapan Mamanya, ia menggenggam erat ponselnya meninjukan kepalan tangannya."Shittt..." geramnya.Kini Heru harus menanggung semua akibatnya sendiri, dipecat, dijauhkan dari anak, diambil semua fasilitas kendaraannya, dia benar-benar hanya bermodalkan pakaian yang ia kenakan dan ia punya di rumah Sarah. Heru berpikir mencoba mencari cara agar bisa menemui Nirmala dan membujuknya, perempuan itu ternyata bisa tegas juga pada dirinya. Heru salah mengira soal Nirmala, Nirmala memang istri lugi dan baik, sejak awal menikah Heru meminta Nirmala untuk tidak menyentuh barang-barang pribadinya termasuk ponsel dan Nirmala menurutinya, Heru meminta Nirmala untuk tak membahas masa lalunya dan
Read more
Ancamam Sarah
Mama Ratih melepas kepergian anak, menantu dan cucunya itu, atas saran Mama Ratih mereka pergi menggunakan mobil Papa Sudibyo agar Heru tak bisa seenaknya untuk memakai, motor Sarah ditinggal di rumah Mama Ratih.  [Kamu harus bisa membuat Heru nggak ketemu perempuan itu] Nirmala membaca pesan itu dari Mama Ratih, sejenak Nirmala terdiam dan memikirkan cara yang tepat untuk melakukan itu. Di perjalanan Kania terus berceloteh dengan Papanya, hati Nirmala semakin teraduk-aduk, lamunanya menerka dimensi waktu yang akan datang jika Heru memang tak lagi bersama mereka dan semua itu membuat Nirmala menggidigkan tubuhnya. Ada perasaan berbeda ketika Nirmala memasuki rumah, bagaimana tidak sejak Heru membawa perempuan itu ke rumahnya rasanya Nirmala tak ingin menginjakannya lagi, bayangan mereka berdua di rumah ini membuat Nirmala selalu lemah.  "Nirmala, maafkan ak
Read more
Dendam Yang Terbalaskan
Sarah bukannya menyerah dan menyadari kesalahannya, ia justru semakin meradang, pemandangan di depan matanya membuat matanya memanas, pipinya memerah padam, ia kepalkan tangannya, amarahnya sudah bergejolak namun ia menahannya.  Melihat Heru yang hanya berdua dengan Kania tak Sarah sia-siakan dia berjalan menghampiri Heru dan Kania yang sedang menunggu obat. Ia tak memikirkan apa pun selain akan menemui Heru dan menumpahkan segala rindu pada lelaki itu.  Langkah Sarah terhenti ketika tangannya ada yang menariknya.  "Mau apa kamu haha?" tanya Nirmala. Sarah melepaskan cengkraman tangan Nirmala, menajamkam tatapan pada Nirmala yang sudah menghancurkan rencananya. Sarah nyaris menghampiri Heru dan Kania, langkahnya nyaris mendekat namun beruntung Nirmala melihatnya sepulang dari toilet,  "Tidak akan aku biarkan kamu merus
Read more
Hukuman Tuhan
Heru memboyong Sarah yang sudah terjatuh pingsan, dia berusaha keluar dari rumahnya yang sudah terbakar, tetiba ia ingat di belakang rumah ada gazebo yang cukup jauh dari rumah ini, bergegas ia menuju ke belakang karena tak mungkin untuk keluar api semakin menjalar masuk.  Dibaringkannya tubuh Sarah, Heru sebisa mungkin terus membangunkan Sarah namun nihil tak ada hasilnya, tak ada ponsel yang ia bawa, mereka berdua terjebak di rumah yang sudah terbakar. Setelah sekitar satu jam Sarah perlahan menggeliat, Heru langsung meraih tubuhnya. "Syukurlah sayang kamu sudah sadar," ucap Heru "Mas, rumahku mas."  Sarah meratapi rumahnya yang sedang dilalap si jago merah, perlahan meredup karena mobil pemadam kebakaran sudah datang hingga api mulai mengecil, tim pemadam kebakaran mengevakuasi Sarah dan Heru, mereka dibawa keluar rumah. Hamp
Read more
PREV
1234567
DMCA.com Protection Status