All Chapters of Agent Bayangan: Chapter 21 - Chapter 30
108 Chapters
Bab 21
"B-Bukankah ... Bukankah Organisasi YungZo sudah hancur beberapa tahun lalu," tanya Denis penasaran. Dia merasakan jantungnya berdebar kencang seperti ada sambaran petir yang menyambar dirinya.Denis berusaha mencerna kembali ucapan komandan Andri. Seolah percaya tidak percaya dengan informasi yang diberikannya secara tiba-tiba."Tidak Denis! Ternyata selama ini Organisasi YungZo tidak hancur sepenuhnya. Mereka sebenarnya masih ada dan bersembunyi di dunia bawah! Dan sekarang mereka berencana untuk melakukan serangan besar-besaran untuk mengambil alih negara kita!" Komandan Andri menjelaskan."T-Tapi komandan, bukankah YungZo hanya sebuah Organisasi kecil? Apa mereka mempunyai kekuatan untuk menyerang dan mengambil alih Negara?" tanya Denis yang mulai merasa cemas. Seketika hatinya merasa gelisah tidak karuan. Denis sungguh tidak percaya bahwa hal itu akan terjadi! Apa ini benar-benar nyata?Komandan Andri yang mendengar Denis tampak tidak mempercayainya,
Read more
Bab 22
Seketika Denis tersentak dan langsung berdiri. Lagi-lagi dia dikejutkan dengan informasi yang dibicarakan komandannya barusan! Serangan organisasi YungZo akan berawal dari desanya? Itu berarti, desa Western Cily sedang dalam bahaya! Tentu Denis tidak terima dengan semua itu. Bagaimanapun, desa Western Cily adalah desa tempat kelahirannya sendiri. Meskipun desa Western Cily terbilang kampung, Denis tetap bersyukur bisa terlahir di desa yang indah itu. Dia sangat mencintai kampung halamannya setengah mati! “Aku ingin kamu segera mempersiapkan diri di desamu dan mencari tempat perlindungan yang aman agar bisa menghindari kemungkinan terburuk di masa depan, Denis!" perintah komandan Andri. Denis mengepalkan tangannya dengan erat. "Baik komandan! Aku akan segera pulang dan menyiapkan segalanya di sana. Tetapi sebelum itu, izinkan aku untuk berlatih menembak dengan Paman Jake. Setelahnya, aku akan pulang ke desa," tegas Denis bersemangat.
Read more
Bab 23
Meski begitu, lebih baik memberitahu William seorang daripada orang lain tahu masalah ini.   Lagipula, William adalah satu-satunya teman Denis yang paling dekat dengannya saat ini di Universitas Yunzi. William dan teman asramanya tidak seperti para pria lain yang selalu iri dan jengkel pada Denis karena menjadi idola para gadis cantik di sana. Williiam selalu baik dan perhatian pada Denis. Dengan demikian, Denis tidak keberatan untuk memberitahu William soal penyerangan tersebut. “Okey. Aku akan menjawabnya dan menjelaskan semuanya padamu. Tapi sebelum itu, aku ingin kamu berjanji satu hal padaku!" Denis menatap William dengan serius.   “Apa itu?" tanya William. “Aku ingin kamu merahasiakan tentang ini kepada siapapun! Jangan sampai ada orang lain yang tahu mengenai masalah ini. Ini rahasia kita berdua. Mengerti?" “Baik! Aku janji akan merahasiakanya, Denis! Percaya padaku!" William mengangguk
Read more
Bab 24
  Denis dan William saling memandang. Setelahnya, Denis beralih pada Benyamin dan menjawabnya dengan tenang, “Bukan siapa-siapa. Tidak, keluargaku baik-baik saja." Seketika teman asrama Denis merasa lega. “Baguslah kalau begitu, Denis. Aku kira ada apa." “Iya, Denis," tambah yang lain. “Tidak ada. Kalian tenang saja." Denis tersenyum kecil. Dia merasa tersentuh melihat teman-teman asramanya mengkhawatirkannya. Ketika di desa, Denis tidak punya seorangpun teman laki-laki yang dekat dengannya, mereka selalu menghina dan merendahkan Denis. Hanya Siska dan mantan pacarnya Salma yang dekat dengannya waktu itu. Tetapi, sekarang Salma sudah berpacaran dengan Rio—anak dari keluarga kaya— yang pada akhirnya Salma juga menjauhinya. Denis merasa bahagia dan tidak mau teman-teman asrama menjauinya. Hanya merekalah teman yang Denis miliki saat ini. Ahhh, memikirkan Salma, Denis jadi kepikiran bagaimana kondisi Salma sek
Read more
Bab 25
Blondie memanggil Denis dengan menggunakan mix sehingga semua orang yang ada di kerumunan itu bisa mendengar perkataanya. Saat itu juga, semua orang di sana berbalik dan melihat ke arah Denis yang baru memasuki gerbang. Sontak Denis terkejut. ‘Kenapa mereka menungguku? Ada apa ini?' Denis bergumam keheranan. Seketika Denis merasa canggung karena dilihat oleh semua orang di sana. “Kami tahu kau akan datang jam segini, Denis. Kemarilah, aku akan menunjukan sesuatu," kata Blondie sambil tersenyum jahat pada Denis di atas podium. Denis mengerutkan kening. Dia beralih menatap William, berharap dia tahu sesuatu. Menyadari Denis melirik ke arahnya, William menggelengkan kepala. Tampaknya, William juga tidak mengetahui apa maksud Blondie. ‘Apa yang akan dia lakukan?' Denis membatin. “Denis, cepat naik ke podium. Blondie bilang katanya dia mau menunjukan sesuatu pada kami. Untuk itu kami menunggumu lama dari tadi!"
Read more
Bab 26
Denis menggelengkan kepala, kemudian berbalik menatap Blondie dengan tatapan dingin.Blondie membalas tatapan Denis dan menjawab, “Denis Denis. Kau itu bodoh apa gimana? Apa kau pikir kita bisa mengampunimu setelah kau berpura-pura kaya di hadapan kita? Sungguh tidak tahu malu sekali kau ini!"Blondie memperlihatkan keangkuhannya di hadapan para gadis, berharap mereka akan mengaguminya kembali.“Blondie benar! Tindakanmu selama ini sungguh tidak bisa dimaafkan, Denis!"“Aku tidak menyangka, ternyata dia rela berpura-pura kaya hanya karena ingin kuliah di sini. Kalau aku jadi dia, aku tidak mungkin melakukan itu."Secara mengejutkan, gadis-gadis di sana tiba-tiba menghina dan merendahkan Denis.Denis yang mendengarnya, seketika dia merasa agak sedikit kesal pada Blondie.“Apa yang kau inginkan?" tanya Denis dingin.Blondie kembali tertawa sebelum kemudian menjawab, “Dasar bodoh. Aku heran kenapa kam
Read more
Bab 27
Tetapi, belum sempat Denis melangkah, tiba-tiba dari kerumunan datang seorang gadis cantik berambut pirang kuncir kuda, berpakain mewah, berlari menaiki podium dan berhenti tepat di depan Denis.“Kamu tidak apa-apa Denis?"Wajahnya yang manis, kulitnya yang putih mulus, gadis cantik itu menatap Denis dan bertanya dengan nada yang terdengar cemas. Tasya Zaela.Seorang tuan putri dari salah satu keluarga terkaya nomor tiga di Bandung City, yaitu Keluarga Zela.Tentu semua orang di sana sudah tahu siapa gadis cantik itu. Termasuk Denis.Sebagai tanggapan, Denis hanya mengangguk pelan pada Tasya.Denis terfana melihat kecantikan Tasya dari dekat.Melihat kecantikan gadis itu, entah kenapa, tiba-tiba rasa kesalnya pada Blondie seketika hilang.Tetapi, saat bersamaan, Denis heran. Kenapa Tasya naik ke podium? Jika dilihat dari pertanyaanya barusan, tampaknya Tasya mengkhawatirkan Denis.Setelah melihat kondisi Denis, Tas
Read more
Bab 28
“Katakan apa itu?" Denis penasaran.“Kalau kamu ingin aku merahasiakannya, bolehkah kita berteman?" ucap Tasya dengan sedikit malu-malu sambil sedikit menundukan kepala.Seketika Denis tertegun sejenak. ‘Berteman? Bukankah dia sudah mengenalku?'Denis mengangkat alis sambil tertawa kecil dalam hati. Dia kira Tasya mau minta sesuatu apa. Ternyata hanya ingin berteman dengannya. Sungguh wanita yang aneh.“Kamu ini bicara apa. Kita kan sudah berteman. Bukannya kamu sudah mengenalku?"Tasya mengangguk pelan.“Ya, kalau sudah kenal, berarti kita sudah berteman, bukan?"Mendengar perkataan Denis, dengan sigap Tasya berkata, “Bukan itu maksudku, Denis."“Terus?"Sekali lagi Denis mengangkat alis.“Selama ini, aku tidak mempunyai seorang teman yang sangat dekat denganku. Aku selalu dikelilingi orang-orang kaya yang sombong seperti orang-orang di sini. Aku tidak punya teman s
Read more
Bab 29
Di saat yang sama, di dalam ruangan paling mewah di villa itu, seorang pria paruh baya dengan aura karismatik terlihat sedang berbincang-bincang dengan para pembisnis.Dia adalah Tuan Kim, pemilik Safety Mountain Entertaiment, yang membuatnya otomatis menjadi orang terkaya di Bandung City. Beberapa detik kemudian secara mengejutkan, Kim tiba-tiba berlari ke luar ruangan dengan tergesa-gesa tepat setelah dia menutup teleponnya. “Tuan Kim, ada apa?" Rekan-rekannya yang lain bertanya heran. Di ruang depan saat Busty baru akan berjalan menuju kamar yang disewa, tiba-tiba dia terkejut melihat Denis kembali memasuki villa. ‘Mau apa pria penipu itu datang lagi kemari?' pikirnya. Dia lalu menawarkan diri untuk membantu Jane. “Nona Jane, sebaiknya kau segera panggil petugas keamanan. Itu satu-satunya cara untuk menghadapi si kampungan ini." Busty tersenyum sambil
Read more
Bab 30
Pasalnya, Jessica, pemilik asli Safety Mountain Entertainment adalah orang yang berjasa di hidupnya. Karena Jessica-lah dia dapat hidup seperti sekarang. Dan baru saja, pegawainya mengusir adik Jessica, pemilik ke dua tempat ini? Jika Jessica dan Ayahnya Denis tahu, hidupnya akan berubah seperti dulu lagi dalam semalam.Jane kebingungan dan hanya bisa menundukan kepala, tidak berani berkata apa-apa. Sementara Busty masih penasaran. “Tuan Kim, apakah Anda yakin tidak sedang melakukan kesalahan? Bagaimana bisa pria kampungan ini adalah pemilik Parahiangan Asri?”*Plakk ...Kim menampar keras pipi Busty dengan marah. “Brengsek! Apa yang baru saja kau katakan?”“M-Maaf, Tuan Kim! Aku ... aku tidak mengatakan apa-apa.” Busty menutup wajah. Merasakan panas menjalar di pipi kirinya. Meski dia juga berasal dari keluarga terpandang, tapi tentu tidak ada apa-apanya dibanding dengan kekayaan Kim.“Sekuriti! Usir pria
Read more
PREV
123456
...
11
DMCA.com Protection Status