All Chapters of Aku yang dihina Miskin Jadi kaya: Chapter 21 - Chapter 30
45 Chapters
Gugatan Cerai
Gugatan ceraiSetelah selesai mengurus segala keperluan di pengadilan Agama, kurasakan tubuhku lemas dan berkeringat dingin. Mungkin aku sedang terserang demam. Aku hampir lupa jika aku belum sembuh total, dengan sisa tenaga ku berjalan menuju parkiran. Belum juga sampai di mobil, tubuhku sudah ambruk. Lalu aku tak ingat apa apa lagi. "Buk... Buk... Ibuk kenapa? ""Tolong... Tolong... Ada yang pingsan" Di tengah tengan kondisi antara sadar dan tidak, aku mendengar seseorang meminta tolong. Lalu kurasakan tubuhku di angkat oleh beberapa orang. Ketika tersadar, aku melihat keadaan sekitar sudah berbeda. Aku sudah berada di atas ranjang, dan tangan kananku sudah terpasanh infus. "Nur... Kamu sudah bangun nak? " Ibuku, kenapa bisa ada disini. "Bu.. Kenapa kita ada disini? ""Kamu tadi pingsan nak, lalu di bawa kerumah sakit. ""Ibu siapa yang beri tahu? ""Ibu di telpon oleh seo
Read more
Bertemu kembali
Bertemu Mas Andi"Ibu gak mau nanti kamu nyesal Nur, jangan buru buru ambil keputusan""Enggak buk. Ini yang terbaik untuk Nur, Nur udah pikirkan hal ini matang matang, mumpung Nur belum punya anak dari mas Andi, jadi gak ada alasan untuk Nur bertahan""Yasudah kalau itu pilihan kamu Nur, ibu tidak bisa melarang karena rumah tangga kamu ya kamu yang jalani, Ibu hanya bisa berdoa semoga masalah kamu dan Andi cepat selesai"Ada gurat kesedihan di wajah ibu, aku tahu pasti ibu keberatan dengan keputusanku. Selama ini ibu mengenal mas andi sebagai menantu yang baik, tanggung jawab, dan ramah pada siapa saja. Tapi, ibu tidak mengenal bagaimana aslinya mas andi. Dia bisa berubah kapan saja yang ia mau, aku baru sadar ternyata limpahan materi saja tidak cukup untuk membuat mas andi setia padaku. Aku harus ikhlas melepaskan mas andi, meskipun aku belum siap menjanda. Aku harus menerima segala resiko atas keputusanku ini.
Read more
Sidang Perdana
Sidang perceraian perdana . Ku rebahkan tubuh di atas ranjang kamarku, lelah dan capek menghadapi masalah yang datang bertubi tubi. Aku heran, mengapa aku selama ini begitu percaya pada mas Andi. Pantas saja akhir akhir ini ia menghindar dari ku, ku telepon tak pernah diangkat. Ku SMS tak pernah di balas. Apalagi chat melalui whatsapp hanya centang biru, dibaca tapi tak di tanggapi. Rupanya mas Andi selama ini bermain api dibelakangku. Sakit, sakit sekali hatiku dibohongi oleh orang yang paling ku sayang. Ku kira ia akan jadi pendamping hidupku sampai tua. Ternyata aku salah. Aku terlalu percaya pada nya. Dua minggu berlalu, sidang perceraian kami akan segera dimulai. Aku sudah menyewa seorang pengacara untuk membantu menyelesaikan masalah rumah tanggaku di pengadilan. Malas rasanya bertemu dengan mas Andi, yang ada hanya sakit hati jika melihat wajahnya. Aku kembali menyibukkan diri di to
Read more
Sidang kedua
Persidangan kedua. Aku mendapatkan telepon dari pengacaraku, katanya Mas Andi menuntut harta gono gini dari ku. Jika aku tak menyerahkan harta gono gini padanya, maka dia tak akan menceraikan ku. Aku sudah memutuskan tak akan memberikan sepeser pun hartaku kepada mas Andi, seharusnya dia lah yang memberiku uang nafkah selama ini, memberiku segala kebutuhan rumah tangga. Tapi, justru aku lah yang memberikan uang kepadanya. Segala kebutuhan nya aku yang tanggung. Dan sekarang, tanpa malu dia menuntut harta gono gini pada ku. Kurasa urat malu nya sudah putus. "Pak, tolong bapak urus masalah perceraian saya, saya tak akan pernah memberikan harta gono gini pada nya, kalau tak mau menceraikan saya, tak masalah, saya yang bahkan menuntut pashah kepada hakim karena dia telah terbukti selingkuh dan tak bertanggung jawab kepada saya.""Baik buk, akan saya urus masalah ibu sebaik mungkin" Ucap pak pengacara melalui sambungan telepon.
Read more
kedatangan Kakak ipar
Part 27Kedatangan mas Andi dan Mba Ati. Akhir akhir ini pikiran dan tenaga ku banyak terkuras, apalagi proses sidang yang belum selesai. Membuat kepalaku pusing sekali. Aku memutuskan untuk pulang ke rumah ibu. Aku ingin curhat dan berkeluh kesah padanya. Mungkin dengan bercerita pada ibu, aku merasa sedikit lebih tenang. Pukul 10.00 pagi, aku sudah bersiap siap menuju kerumah ibu. Toko sengaja ku tutup karena berhubung hari minggu. Tak lupa ku bawa sedikit buah tangan buat ibu dirumah, martabak telor makanan kesukaan ibu. Meskipun ku bawa makanan yang lebih enak dan lebih mahal, ibu tetap minta martabak telor. Aku bergegas menuju kediaman ibu, tak butuh waktu lama, tiga puluh menit mengendarai mobil, akhirnya aku sampai dirumah ibu. Sesampainya di halaman rumah ibu, aku melihat ada beberapa kendaraan sedang terparkir disana. Sepertinya aku tidak asing dengan kendaraan roda dua ini, oh aku ingat, in
Read more
Akhirnya sah menjadi janda
Akhirnya sah menjadi jandaBerbulan bulan lamanya, aku mengikuti proses persidangan perceraian di pengadilan agama. Ku kira masalah akan cepat selesai, namun semakin lama masalah semakin berbelit belit. Mulai dari mas Andi yang tak mau bercerai denganku, setelah ku perlihatkan bukti perselingkuhan nya dia pun tak dapat mengelak. Meski beberapa kali mediasi aku tetap tak mau rujuk dengannya, apalagi ucapannya telah mengeluarkan kata 'duda' yang dalam hukum Islam berati dia sudah menjatuhkan talak satu terhadapku. Dia tak dapat mengelak, hakim yang mengatakan sendiri bahwa ucapan seorang laki laki yang masih beristri tapi mengaku duda, maka jatuh lah talak satu terhadap istrinya. Karena sudah terlanjur berucap dan talak satu telah jatuh, maka dia minta rujuk, tapinaku rak mau rujuk lagi dengannya. Mas Andi pun tak berhenti disitu saja. Dia meminta harta gono gini dariku. Dan sayangnya aku tak akan pernah memberikan
Read more
kedatangan teman lama
Setelah lima tahun jatuh bangun mengarungi bahtera rumah tangga, akhirnya aku menyerah dan gagal mempertahankan keutuhan rumah tangga ku bersama mas Andi. Banyak cerita yang telah ku ukir bersamanya, tak bisa ku pungkiri, meski sekarang aku telah berpisah dengan Mas Andi, aku belum bisa melupakan kenangan indah saat bersama dengannya dulu. Dulu, ketika aku belum menikah dengan Mas Andi, dia begitu gencar mendekatiku meski berkali kali aku menolak cintanya. orang tuaku bahkan sempat melarang ku menikah dengan Mas Andi, bodohnya aku tidak mendengar kata mereka. Sekarang aku sudah menjadi janda, entah aku siap atau tidak dengan komentar negatif orang orang. Aku tidak boleh larut dalam kesedihan, aku juga tak boleh menangisi perpisahan ku dengan Mas Andi, ini sudah keputusan ku aku tak boleh menyesalinya. Aku juga dari dulu sering dihina dan di cemooh oleh keluarganya karena aku berasal dari keluarga miskin, karena cinta lah aku bertahan sampai
Read more
Linda terlilit hutang
Kata kata Linda terhenti, seolah dia berat sekali untuk cerita, aku penasaran ujian apa yang sedang dia hadapi. "Kenapa Lind? Apa ada masalah? Cerita lah sama aku. Seperti aku yang udah ceritain masalah ku padamu, tak usah sungkan, apa gunanya teman kalau bukan untuk saling berbagi"Aku mencoba membujuk Linda agar bersedia berbagi masalahnya denganku, aku bisa melihat raut wajah sedih nya. "Nur... Aku sedang punya masalah besar Nur""Masalah apa Lind? bilang saja sama aku, aku kan teman kamu Lind""Suamiku Nur, dia meminjam uang di bank jumlahnya puluhan juta""Benarkah? Tapi kan, bukannya suami kamu itu pengusaha kan Lind? "Setahun aku, suami Linda adalah pengusaha di bidang budidaya ikan, sudah lama aku tidak berjumpa dengannya dan aku tidak mengetahui bagaimana kehidupan Linda sekarang. "Dulu sih iya Nur, tapi disaat pandemi melanda, omset kami menurun, pembeli semakin berkurang, bahkan ban
Read more
Mengajak ibu tinggal di Ruko
Part 31. "Baiklah, aku mau Nur, aku juga lagi perlu uang untuk membayar hutang suamiku dibank" Syukurlah Linda bersedia kerja di Toko ku, sekarang aku dapat tambahan satu karyawan lagi. "Jadi, kapan aku mulai kerja Nur? ""Bagaimana kalau besok? ""Aku bilang sama suami ku dulu ya Nur, semoga saja dia gak keberatan""Kamu kerja juga buat bantuin dia kan, aku yakin pasti dia setuju. Lagian kamu kerja sama aku aku jamin kamu pasti betah, disamping dapat gaji, kamu juga bisa makan kue sesuka kamu, asalkan semua kerjaan beres""Wah.. Kesukaan ku itu Nur, aku lihat kue kue kamu cantik cantik dan kayak nya enak Nur""Ya pasti lah Lind, kalau gak enak mana mungkin aku jual, ya kan? ""Iya sih Nur, oiya Nur aku pamit dulu ya, sekalian mau minta ijin sama suamiku""Oh iya sebanyat Lind, aku ambil uang dulu ya""Makasih ya Nur, kamu memang teman ku yang paling baik""Ah kam
Read more
Bertemu mantan Mertua
Part 32Bertemu mantan mertuaAku mengajak ibuk tinggal di ruko agar ada yang menemaniku disini, dirumah juga ibuk tinggal sendiri. Sesekali ibuk akan ada kawan jika ada keponakan ibuk yang menginap dirumah. "Bagaimana buk? Ibuk suka tinggal disini? ""Suka nak, suka sekali, apalagi ibu bisa makan kue tiap hari, bisa bisa ibu makin gemuk""Biar gemuk ibuk tetap cantik kok""Bukan masalah cantik Nur, tapi ibuk gak mau terkena diabetes, kue kan banyak ngandung gula, ibuk takut kalau makan yang manis manis""Yaudah, besok kita buat kue yang gak manis bu""Kalau gak manis, ya gak enak lah Nur? ""Enak kok bu, asal kita pakai gula rendah kalori""Oh gitu, emang gula rendah kalori itu gimana Nur""Ya sama aja kayak gula umumnya bu, tapi tekstur nya lebih halus, kayak tepung gitu""Oh gitu.. ""Oiya bu, ibuk udah pernah cek gula darah? ""Udah lama ibuk gak cek Nur"
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status