Semua Bab DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU: Bab 31 - Bab 40
102 Bab
Bab 31. Kesalahan terbesar Salma
DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 31PoV NADYAAku keluar dari kantor dengan hati gundah. Sikap Intan yang dingin hingga berhari hari ini membuatku gelisah dan tak tenang. Meski ada Tiur dan karyawan lain yang mencoba menghibur, juga Aryan yang rutin mengirim pesan WA, mereka tidak sama. Hatiku terasa hampa, seakan ada lubang besar menganga disana.Aku berhenti ketika mendengar suara langkah kakinya di belakangku. Dan ketika berbalik, aku mendapati Intan tengah berjalan dengan kepala tertunduk. Kupegang bahunya sebelum dia sempat menghindar."Bagaimanapun kau menjauh In, aku tak peduli. Kau tetap sahabatku."Intan diam saja. Dia sama sekali tak mau menatapku."Terserah kau mau berbuat apa, aku akan tetap berada di sampingmu."Kali ini Intan mengangkat kepalanya. Matanya yang sendu itu membalas tatapanku."Nadya, aku mohon berhentilah. Persahabatan kita tak akan pernah sama lagi.""Tapi kenapa?""Suatu saat kau akan tahu." Dia lalu berlari menghampiri motornya. Menghidupkannya dengan
Baca selengkapnya
Bab 32. Prasangka
DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 32"Kau serius mau berangkat ke kantor?" Tanya Aryan. Pagi pagi sekali dia sudah datang, membawa tiga porsi bubur ayam yang dikemas dalam styrofoam untuk kami bertiga sarapan. Katanya kasihan jika aku harus memasak sementara kepalaku masih pusing. Aku hanya tertawa. Padahal kepalaku baik baik saja, tapi perban besar yang menutupi luka kecil itu memang terlihat agak mengerikan. Belum lagi perban yang membalut ujung kakiku sehingga aku terpaksa memakai selop terbuka sebagai pengganti sepatu. Perban yang menutupi luka bohongan sebagai sandiwaraku demi membantu Salma yang berada dalam tekanan Mas Haris."Serius dong. Aku kan nggak sakit." Ujarku sambil memakai safety belt. Mobil toyota rush hitam yang kemarin menabrak pohon dan hancur bemper depannya kini ada di bengkel. Sebagai gantinya, Aryan membawa Vellfire putih yang pertama kali kunaiki saat dia jadi sopir taksi online."Jangan lupa kau harus berjalan sedikit pincang." Ujar Aryan sambil memutar kun
Baca selengkapnya
Bab 33. Ibu, Intan, atau Riswan sanjaya?
DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 33PoV HARISSuara derum kasar mobil Jeep-ku yang berhenti di halaman luas rumah Ibu rupanya terdengar oleh Ibu. Wanita berusia lima puluh sembilan tahun itu tergopoh-gopoh keluar. Wajahnya yang sembab tampak tersenyum bahagia melihatku datang. Ya. Seperti itulah Ibu. Sebesar apapun kesalahanku padanya, seperti apapun perlakuanku padanya, Ibu akan menyambut kepulanganku dengan senyum yang mengembang."Haris, anak Ibu. Ibu tahu kau pasti pulang."Sesaat, aku terenyuh menatapnya. Dia telah banyak berkorban untukku, meninggalkan kuliahnya di tengah jalan demi merawatku sendiri sejak bayi. Apalagi setelah Ibu menyadari bahwa aku berbeda, tak seorangpun boleh menyentuhku. Semua keperluanku disiapkan oleh tangannya sendiri. Bahkan, Ibu siap menjadi tameng akan murka Bapak.Aku menghela nafas, masuk ke dalam rumah dan duduk di sofa ruang tengah. Kuhidupkan televisi layar datar dengan ukuran raksasa yang menempel di satu sisi tembok. Dari sini dapat kulihat I
Baca selengkapnya
Bab 34. Belum usai
DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 34Aku menatap Intan tak percaya, sementara Aryan ikut terpana menatap anak angkat tantenya itu."Kau tidak main-main kan In? Kau sungguh-sungguh melakukannya? Kau tahu? Tindak kejahatan yang kau lakukan ini sangat serius." Aku mengguncang bahunya. Meski dia berkata telah membunuh seseorang, bagiku Intan sama sekali tidak seperti pembunuh. Dia gemetar, pucat dan ketakutan. Dia adalah gadis paling penyayang yang pernah kukenal. Kami selalu meledeknya bagaimana dia kerap datang ke kantor sambil membawa kucing jalanan, memberinya sepiring whiskas yang memang sengaja dia simpan di bawah mejanya. Ya, dia sepenyayang itu bahkan pada hewan terlantar. Bagaimana mungkin dia bisa membunuh manusia?"Aku… aku bermaksud membunuhnya. Aku yang memukul kepalanya sampai dia pingsan, lalu… lalu… lelaki itu datang dan mencegahku."Aku dan Aryan saling tatap. Cerita Intan yang dia ucapkan dengan gugup sungguh jauh berbeda dengan cerita yang pertama kali dia katakan, yan
Baca selengkapnya
Bab 35. Sahabat tersayang
DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 35Tidak ada yang lebih menyesakkan dada, selain melihat dua orang yang lama terpisahkan oleh keadaan kembali bertemu. Di kantor polisi pusat bagian reserse kriminal, Intan dan Riswan Sanjaya akhirnya dipertemukan. Sejak saat Ayahnya dikeluarkan dari tahanan dengan kawalan polisi, air mata Intan langsung merebak. Dia lahir tanpa belaian seorang Ayah lalu menghabiskan tahun tahun penuh derita bersama ibunya. Selama dua puluh enam tahun lamanya, tak ada lelaki yang bisa dia panggil Ayah. Dan kini, ketika akhirnya mereka bisa bertemu kembali, keadaan telah menjadi begitu mengkhawatirkan.Aku menatap lelaki itu, yang tengah memandangi putrinya dengan mata berkaca-kaca, lalu teringat janjinya pada malam yang telah lewat bahwa dia, akan melakukan hal terbaik untuk Intan. Ya. Dia telah melakukannya. Hal terbaik yang bisa dilakukan seorang Ayah adalah melindungi putrinya yang rapuh."Intan, kenapa kau kesini Nak?" Tanya Riswan Sanjaya begitu polisi meninggal
Baca selengkapnya
Bab 36. Penyangkalan Ibu
DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 36PoV HARIS"Ibu nggak membunuh Jenny Haris!"Tiba-tiba saja, suara Ibu berteriak histeris dari dalam rumah terdengar. Aku terkejut dan berlari masuk. Derap langkah dua polisi itu mengikuti kami. Di dalam kudapati Ibu berdiri gemetar seperti tadi. Dia menatapku dan tiba-tiba menjatuhkan diri begitu aku menghampirinya. Ibu ternyata lebih takut padaku daripada Polisi.Aku terdiam, sesaat bingung hendak melakukan apa. Namun kemudian, ku angkat tubuh Ibu, memeluknya."Buktikan kalau Ibu tidak membunuh Jenny, jika Ibu mau kuampuni." Bisikku di telinganya. Tubuh Ibu menegang dalam pelukanku. Sesaat kemudian, aku meregangkan tubuh Ibu dan memegang tangannya. Di hadapan polisi, aku tak boleh bertindak gegabah. Aku adalah seorang doktor lulusan universitas luar negeri. Aku akan menunjukkan pada polisi bahwa aku taat hukum."Kami akan ikut ke kantor polisi, tapi kami menolak di borgol. Dan saya akan menelepon pengacara saya lebih dulu."Tanpa menunggu jawaban
Baca selengkapnya
Bab 37. kepingan puzzle
DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 37PoV HARISAku memegang kepalaku yang terasa pusing, menatap Salma yang berdiri disisi tempat tidur sambil memegang sebuah piring yang menguarkan aroma makanan. Sial, apa dia tak tahu aku paling tak suka ada orang yang membawa makanan ke dalam kamar? Aroma segar pewangi kamar akan teracuni oleh aroma makanan."Kenapa sepagi ini kau sudah ada disini? Dan kenapa kau berani sekali membawa makanan ke dalam kamarku?"Perempuan bertubuh mungil dan berkacamata itu beringsut sedikit, menjauhkan piring dari pandangan mataku."Semalam, katamu aku boleh membangunkanmu dengan caraku. Kau meninggalkan kunci rumah di bawah pot supaya aku bisa masuk. Apa kau lupa?"Ah, aku benar-benar lupa. Kuremas rambutku, mencoba mengurangi rasa mencucuk cucuk di ubun ubun kepala. Salma memperhatikan segala gerakanku."Apa kau sakit?" Tanyanya."Ya. Ambilkan obat dalam botol bening di laci itu Salma." Perintahku. Salma tampak sedikit mencebik melihatku memberinya perintah. Oh,
Baca selengkapnya
Bab 38. pertarungan dua serigala
DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 38Di dapur, sosok itu tengah asyik mengupas kentang, sementara suara berdesis daging yang berada di atas kompor memenuhi ruangan. Aromanya yang menerbitkan selera seharusnya membuat perutku bergejolak karena lapar. Namun yang terjadi adalah, aku mual membayangkan wanita si hadapan ini menghabisi kekasihku dengan cara yang keji. Terbayang bagaimana Jenny megap megap mencari udara saat tisu menyumbat jalan nafasnya. Selain Salma, sahabat Nadya bernama Intan itu tentu juga punya andil besar.Aku akan mengurusnya nanti. Yang sekarang harus kulakukan adalah, menghukum perempuan laknat di depanku ini. "Sayang?"Salma rupanya menyadari kehadiranku. Dia berbalik dan menatapku sambil tersenyum. Aku heran menatap wajah mungilnya yang polos bagai tanpa dosa itu. Bagaimana dia bisa membunuh orang? Sementara mata coklat di balik kacamata berbingkai ungu yang menghiasi wajahnya mengerjap menatapku."Kau sudah lapar sekali rupanya hingga menyusul ke dapur." Dia te
Baca selengkapnya
Bab 39. The wedding day
DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 39Pov NADYABagai adegan film, semua yang kusaksikan di layar televisi membuatku merinding. Rumah Mas Haris yang mewah, hangus di bagian dapurnya. Disana, Haris Pradana ditemukan dalam keadaan sekarat, dengan separuh tubuh nyaris dilalap api. Albert, sang pengacara yang menemukan tubuh itu pertama kali. Dia datang bersama serombongan polisi setelah mendapat video call bahwa Haris Pradana dalam percobaan pembunuhan.Dan yang lebih mengerikan dari semua itu adalah, pelakunya, sekaligus pelaku pembunuhan Jenny, adalah seorang wanita mungil dan cantik, yang pernah menangis ketakutan di dalam mobilku. Salma. Sungguh, ini sulit dipercaya.Aku mengusap wajah berkali kali. Jantungku masih berdebar kencang tiada henti. Apalagi mengetahui bahwa Salma, aktor utama semua peristiwa mengerikan ini berhasil kabur dan meloloskan diri. Meski secara pribadi aku tak punya masalah dengannya, tetap saja, aku mempunyai hubungan dengan kasus ini."Kau tidak perlu takut Nak
Baca selengkapnya
Bab 40
DELAPAN HARI SAJA MENJADI ISTRIMU 40PoV SALMADua bulan yang lalu"Kenapa wajahmu?" Tanyaku pada Jenny, yang baru mau masuk apartemen dengan wajah tertekuk. Meski aku tahu dengan pasti apa yang membuatnya marah, tentu saja di hadapan semua orang, aku tak bisa menampilkan wajah asliku yang sebenarnya."Kau tahu apa yang terjadi denganku Salma. Jangan banyak basa basi!" Bentaknya.Aku menggeram dalam hati. Dasar perempuan sombong. Padahal kehancuran hidup telah menanti di depan matamu. Aku menyaksikan sendiri dia didemo mahasiswa di kampus dan dilarang menginjakkan kaki di dalamnya. Dan bahkan surat pemecatannya baru saja keluar tadi siang."Hey tenanglah Jen. Tak ada masalah yang tak bisa diatasi." Aku tersenyum, mengeluarkan sebotol anggur dari dalam kantung kertas yang memang sudah kusiapkan. "Kita minum dulu. Kalau kau sudah tenang, kau akan tahu bahwa masalah ini tidaklah begitu besar."Jenny mendengus, menyibak rambut hitam sebahunya yang indah lalu melangkah masuk dan membiarkan
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
11
DMCA.com Protection Status