All Chapters of Aku (Bukan) Jodohnya: Chapter 21 - Chapter 30
138 Chapters
Bab 15B
Bukan Keysha tidak mau menyahut, tetapi dia terlalu takut untuk mengakuinya apa yang dirasakan Bastian serupa dengan apa yang dirasakannya. Aroma tubuh lelaki yang sangat nyaman, memanjakan indra penciuman. Bahkan, dentuman jantung Bastian tak beraturan terdengar jelas, membuat Keysha sadar bahwasanya dia juga mempunyai perasaan yang sama. Cinta yang sama seperti saat mereka bersama dulu.Serasa ada magnet yang membuatnya terjerat dan tidak ingin melepaskan. Hanya saja, Keysha memaksakan diri untuk menyudahi karena tiba-tiba bayangan Ikbal dan Gita menari di pikiran. Ada rasa bersalah dalam hati kecil, tak sepantasnya dia terlalu larut dengan perasaan."Bas, aku mau pulang." Terdengar suaranya lirih.Bastian mendengarkan tetapi tak menggubriskan. Dengan mata yang masih terpejam, dia terlihat sangat menikmati momen bersama. Dia berharap, bumi berhenti berputar, biarkan peristiwa ini tidak segera berakhir."Bas!" Keysha memanggil dan menarik diri.Kali ini, Bastian melepaskan pelukan. K
Read more
Bab 16A
"Gimana interview tadi, Key?" tanya Ikbal ketika malam tiba di ruang tamu.Keysha yang tengah sibuk dengan ponsel langsung menoleh ke arah pemilik pertanyaan. Dia berbagi pesan dengan Ayu, menceritakan perihal masalah pekerjaan. Sebenarnya dari siang, Keysha sudah menanyakan dan meminta pendapat tetapi belum ada jawaban apa-apa darinya. "Tadi pertanyaan Bu Linda seputar diri pribadi dan pengalaman kerja." Keysha menjawab dan menatap sekilas suaminya."Selamat, ya, Key. Kamu diterima di perusahaan kami." Mata si suami berbinar sambil dilayangkan kecupan tepat di keningnya.Mendapat kata selamat bukan membuat hati Keysha menjadi senang seperti kebanyakan orang yang sudah resmi meninggalkan gelar 'pengangguran'. Hatinya malah masih meragu untuk mengiyakan posisi 'sekretaris' direktur utama. "Lho, kok, kamu sepertinya nggak happy, Key?"Keysha semakin kikuk setelah rona wajahnya kebaca Ikbal. Apa dia harus jujur atau berdusta tentang kejadian tadi siang di ruang Bastian?Lantas, hati ke
Read more
Bab 16B
"Mama baik. Gini kak, barusan aku cek kotak obat mama. Obatnya sudah habis. Kakak tahu, kan, obat diabetes dan tekanan darah itu tidak boleh stop. Harus tetap diminum.""Tadi siang pas aku jemput Gita di rumah, mama nggak ngomong apa-apa.""Iya, Kakak tahulah sifat mama. Dia nggak bakal bicara apa-apa. Nggak pernah minta dan selalu mengusahakan sendiri."Keysha mengangguk setuju dengan pernyataannya. "Ya, sudah, besok kamu ada waktu untuk antar mama konsultasi ke dokter? Kalau kamu nggak sempat, besok kakak aja yang antar mama." Keysha menawarkan diri."Besok aku nggak ada jadwal les, Kak. Aku bisa antar mama, kok. Tapi ...." Elina berhenti berucap."Kenapa, Lin?""Kakak punya uang, nggak? Aku pinjam dulu. Soalnya gajiku udah aku pake untuk keperluan skripsi.""Punya. Nanti kakak transfer, ya, kamu nggak usah balikin. Nggak apa-apa, pake uang kakak aja.""Ok kalo gitu, besok aku kabari kondisi mama setelah aku selesai konsul ke dokter, ya." Mereka mengakhiri panggilan setelah menguc
Read more
Bab 17A
"Key ...."Keysha membalikkan badan dan menangkap pemilik suara yang memanggilnya barusan lalu tersenyum tipis."Lo udah datang?" Lelaki itu berjalan mendekati dan mendapat anggukan dari Key."Hai, Vin. Mejaku di mana?" Keysha langsung ke permasalahannya."Tuh, di sana."Mata Keysha mengikuti arah yang ditunjukkan Kevin dengan gerakan dagu dan matanya."Di dalam?" Keysha menunjuk ke pintu ruang direktur dengan telunjuknya.Kevin, sang general manager menaikkan kedua alis bersamaan mengisyaratkan 'iya'."Enggak, enggak, aku enggak mau kalau di situ." Keysha menolak sambil mengibaskan tangannya. "Mendingan aku pulang dan nggak jadi kerja." Keysha bergegas pergi dari tempat itu."Hei, hei, Key, tenang dulu," Kevin berhasil menarik tangannya dan menenangkan dengan suara pelan, khawatir suaranya kedengaran karyawan lain yang kebetulan lalu lalang daerah situ.Setelah berhasil menahan langkah Keysha, dia kembali bernegosiasi agar wanita tersebut tidak langsung hengkang karena masalah meja k
Read more
Bab 17B
"Apa?" Suara Keysha terdengar lirih.Belum sempat Kevin menyahut pertanyaannya, terdengar suara pintu terbuka dan langkah kaki. Kevin dan Keysha melempar pandang ke arah pintu. "Hei, kamu sudah datang?" Bastian menghampiri meja tempat Kevin dan Keysha membicarakan tentangnya. Wajah itu cerah seperti mentari sedang memancarkan sinar kebahagiaan setelah menangkap kehadiran Keysha di ruangan.Kevin berdiri menyambutnya, "aku udah jelasin semua tugas yang harus dikerjakan selama Key ada di sini. Selanjutnya, jika ada tugas tambahan, mungkin lo sendiri yang harus jelasin ke dia."Bastian menarik bibir ke atas, hatinya sedang kedatangan kupu-kupu berwarna-warni. Dirinya seperti mendapat hadiah undian jackpot milyaran rupiah. Tatapan pun tak lepas dari wanita yang masih duduk di meja yang disediakan khusus untuknya."Bas!" Keysha berdiri dan berucap dengan suara sedikit penekanan. "Aku nggak mau mejaku di sini karena nggak mau satu ruang dengan kamu." Bastian menoleh sebentar ke Kevin,
Read more
Bab 18A
"Bukannya ini hampir jam istirahat?" Keysha masih enggan mengikutinya."Ya, udah, ikutin saja. Sana pergi, cepat!" Kevin mendesaknya.Keysha tergesa-gesa melangkah mengejar Bastian yang sudah jauh mendahuluinya. Beruntung ia berhasil menyusulnya dan bertemu di depan pintu lift yang kebetulan masih tertutup. Ada beberapa karyawan lain yang juga ikut antre untuk menggunakan lift tersebut."Siang, Pak." Terdengar sapaan wanita yang merupakan karyawannya.Bastian menanggapinya dengan anggukan dan tatapannya cuek.Saat pintu lift terbuka, beberapa dari mereka mempersilakan Bastian masuk terlebih dahulu. Namun, si atasan mundur beberapa langkah dan mengalah."Enggak apa-apa, kalian duluan saja." Mereka berbondong masuk bergantian dan menyisahkan Bastian dan Keysha yang masih di luar."Masih muat, Pak. Kalau mau masuk, masih bisa," kata salah satu karyawan yang sudah ada di dalam lift."Ayo, Key." Bastian melirik sedikit dengan ekor mata.Keysha masuk terlebih dahulu, disusul Bastian mengik
Read more
Bab 18B
"Makan." Bastian menjawab tanpa menoleh, pandangan masih fokus ke depan."Aku kira ada urusan kantor, makanya aku diajak keluar." "Iya, kalau ada acara di luar, kamu harus ikut aku. Kevin belum kasih tahu?" Sesekali dia menoleh ke Keysha lalu kembali fokus ke jalan."Udah kok. Contohnya kayak agenda meeting di luar dengan klien, kan?" Bastian mengangguk membenarkan, "iya, terus ....""Itu aja, sih.""Wah, si Kevin minta dipecat, kerjanya gak becus. Masa, info penting yang aku kasih tahu, nggak disampaikan lengkap ke kamu."Keysha menautkan alis dan tak tahu info penting lainnya yang dimaksud."Kamu, tuh, selama jam kerja harus ikuti aku. Mau meeting di luar, mau makan di luar, mau ada acara peresmian atau undangan klien." Bastian terlihat santai mengucapkan maksudnya.Mata Keysha berkedip beberapa kali, sedikit kaget dengan kerjaan baru yang ditugaskan Bastian. Dia mencoba mencerna kalimat yang baru dilontarkan kemudian mengeluarkan ponselnya. Dia menekan aplikasi yang berlogo G dan
Read more
Bab 18C
Bagai tersayat sembilu tepat di jantung Keysha tatkala mendengar suara hati lelaki yang pernah dicintainya. "Aku masih di dunia ini, melihatmu dari jauh bersama dia. Walau pasti ku terbakar cemburu, tapi janganlah kau kemana-mana." Bastian masih melanjutkan liriknya bahkan sampai lagu itu selesai."Bas, bisa nggak, tolong jangan bahas ini." Keysha tak mau menoleh, mendadak merasa tak nyaman jika pria itu terus mengingat kenangan masa lalu yang seharusnya sudah dikubur dalam dan tak diungkit kembali."Oke." Bastian menghela napas panjang, pun tidak ingin membuat mood Keysha memburuk.*** Suasana menjadi hening. Lantunan lagu lain dan suara empuk penyiar radio terdengar samar-samar. Mereka diam dan bergelut di pikirannya masing-masing."Udah sampe, turun!" titah Bastian setelah memakirkan mobil di depan sebuah ruko.Keysha membuka sabuk pengaman dan turun dari mobil kemudian mengikuti langkah pria yang berjalan di depannya, memasuki sebuah restoran. Mereka duduk di sudut ruangan sesua
Read more
Bab 19A
Mata Keysha mendadak melotot nyaris organ tersebut keluar dari tempatnya. Saking terkejut kala ia menyadari panggilan 'sayang' dari Bastian dan sahutan yang cepat. Hal itu membuat ia semakin aneh dengan perasaannya sendiri. Entah bagaimana mendeskripsikan rasa canggung dan malu yang sudah mencapai tingkat dewa tersebut. Tubuh Keysha yang tadi tampak santai, kini mendadak terasa kaku dan menegang.Berbeda dengan Bastian. Pria yang duduk bersandar nan santai, malah melengkungkan bibir seperti bulan sabit. Sungguh menawan sekali. Terpatri rasa puas di hatinya tatkala mendengar sahutan dan tingkah menggemaskan wanita di depan yang sedang menundukkan kepala. Menyadari sorot mata Bastian jatuh kepadanya, Keysha pun melempar pandang ke sembarang tempat untuk menyimpan rasa canggung yang cukup mengganggunya.Dulu, mereka memang terbiasa memanggil dan mendengar kata sapaan 'sayang'. Namun, keadaan yang tidak memungkinkan mereka menggunakannya kembali."Cumi tadi enak, nggak? Kamu suka?" Basti
Read more
Bab 19A
Keysha menghalangi saat wanita bergincu merah hendak masuk ke ruang Bastian. Dandanannya memang terlihat mencolok, tetapi enak dipandang.Tidak langsung menjawab, wanita tersebut memandang remeh penampilan Keysha dari atas sampai bawah. Entah apa yang ada di benaknya, mungkin sedang menilai pakaian Keysha yang berkesan kuno atau dandanannya yang biasa-biasa aja."Kamu karyawan baru? Pantas saja belum kenal siapa aku?" Wanita yang bernama Amelia itu menyahut dengan ketus."Saya memang baru di sini. Tapi kalau Ibu mau bertemu dengan Pak Bastian, beliau tak ada di tempat. Silakan Ibu menunggu di sini." Tangan Keysha sopan menunjuk sofa hitam tersebut.Amelia menoleh sedikit ke arah sofa kemudian kembali memandang sinis ke arah Keysha."Aku tunggu di dalam aja." Amelia pun melangkah maju menuju pintu."Maaf, Ibu. Mohon Ibu menunggu di luar saja, ini perintah dari pak Bas. Siapapun tidak boleh masuk ke ruangan tanpa seizinnya. Mohon pengertiannya, Bu." Keysha masih bersikap sabar dan sopan
Read more
PREV
123456
...
14
DMCA.com Protection Status