Semua Bab Aku Istrimu, bukan Penghasil Uangmu: Bab 21 - Bab 30
32 Bab
Bab 21 Lakukan Apapun supaya Hamil.
"Cher, sudah 6 bulan lebih kita menikah, mama pengen segera menimang cucu," ujar Chandra."Ehm ..., baru enam bulan pernikahan kita, emang harus langsung punya anak gitu? Semua Tuhan yang atur kita dikasih anak atau engga," balas Cherryl."Yah bukan begitu maksudnya, apa kamu ga kepingin cepet punya momongan?" tanya Chandra."Pengen sih ..., cuman yah se-dikasihnya sama Tuhan aja," jawab Cherrryl."Gimana kalau kita cek ke dokter, sekalian kita program hamil, supaya kamu cepat hamil. Kamu ga keberatan kan aku pengen cepet punya momongan?" tanya Chandra."Engga koq, aku juga sebenernya pengen cepet punya anak." uajr Cherryl."Yah sudah nanti sore kita ke dokter yah," ajak Chandra.Sepulang kantor, Cherryl dan Chandra pergi menuju salah satu rumah sakit ibu dan anak di kota Bandung, memilih seorang dokter yang cukup terkenal kepiawaiannya dalam program hamil. Sudah ratusan pasangan suami istri berhasil mendapatkan momongan. Setelah mendaftarkan diri, Cherryl dan Chandra menunggu antria
Baca selengkapnya
Bab 22 Jangan-jangan Kamu Mandul!!
Sudah tiga bulan berlalu. kala Chandra dan Cherryl melakukan program hamil, tetapi belum ada tanda-tanda kehamilan dalam diri Cherryl. Akan tetapi postur tubuh Cherryl mulai terlihat berbeda, kini pipinya terlihat sedikit chubby. Banyak kalangan teman-teman, kwluarga yang sedikit kaget dengan perubahan bentuk tubuh Cherryl dan mengira Cherryl telah berbadan dua."Cher, gimana kamu sudah hamil?" tanya mama Mike."Belum ma," jawab Cherryl."Aduhhhh ... koq susah amat sih kamu punya anaknya?! Jangan-jangan emang kamu mandul yah!!" seru mama Mike."Kata dokter engga koq ma," lirih Cherryl."Buktinya kamu belum hamil-hamil juga sampe sekarang. Kamu usaha lebih keras donk, ganti dokter, atau apa gitu?" cecar mama Mike."Mama jangan gitu dong, kasian Cherryl mama tekan terus nanti tambah stres," ujar Chandra "Yah abis mama greget, lama amat kalian punya momongan. Malu mama sama teman-teman semuanya sudah punya cucu," ujar mama Mike."Jangan bandingin sama orang lain dong, mungkin memang Tuh
Baca selengkapnya
Bab 23 Resign saja.
Apa aku resign aja yah?" ujar Cherryl."Apaaaaa ... resign ...," jawab Chandra kaget."Iya ..., aku sadar kok kalau selama ini kerjaan buat aku stres, mungkin saja hal itu yang buat aku semakin susah untuk punya anak," jelas Cherryl."Yah tapi kan gak perlu sampai resign, kamu masih bisa ambil cuti buat nenangin pikiran kamu," ujar Chandra."Aku sedih disindir mama terus, malah aku di katain mandul. Terlebih mama minta kamu untuk nikah lagi kalau aku gak bisa kasih keturunan. Semuanya makin tambah buat aku pusing, Chan. Jalan satu-satunya lebih baik aku mengalah untuk mengundurkan diri, mungkin dengan aku sudah tidak bekerja lagi aku bisa segera punya anak" ujar Cherryl."Kalau sudah keputusan kamu yah sudah mau bilang apalagi, walaupun sebenarnya aku berat kalau kamu resign, kamu tahu sendiri kan penghasilan aku dari bengkel belum stabil kan. Bagaimana nanti biaya hidup kita? Bagaimana cicilanku," ujar Chandra kecewa."Aku masih ada sedikit tabungan, saat keuangan kita benar-benar ke
Baca selengkapnya
Bab 24 Dasar Pemalas!
Sudah 6 bulan semenjak Cherryl mengundurkan diri dari pekerjaannya, tetapi Cherryl tak kunjung hamil. Keadaan keuangan Cherryl semakin morat-marit, tabungan Cherryl sudah semakin menipis, beberapa perhiasannya sudah dia jual untuk menutupi kebutuhan hidup dan membayar cicilan rumah karena Chandra tidak dapat memenuhi kewajibannya sebagai seorang suami. Pertengkaran demi pertengkaran mulai terjadi dalam rumah tangga mereka."Chan, gimana sih kamu ini, setiap hari bangun siang jarang ke bengkel, setiap hari kerjaannya main game. Semua kebutuhan rumah pakai uang aku, cicilan rumah pakai uang aku, tabungan aku sudah habis! Gimana hidup kita kedepannya kalau begini terus?!" ujar Cherryl dengan suara meninggi."Kan aku sudah bilang dulu keuangan aku belum stabil, kamu jangan resign dulu. Kenapa kamu sekarang nyalahin aku!! Kamu sendiri bilang masih ada uang tabungan bisa kita pakai dulu," teriak Chandra tak mau kalah."Tapi aku bilang sama kamu cari sampingan la
Baca selengkapnya
Bab 25 Aku Tulang Rusukmu, Bukan Tulang Punggungmu!
Pov CherrylKesal rasanya melihat sikap Chandra seperti ini, berbulan-bulan tidak ada usaha lebih untuk lebih bisa bertanggung jawab terhadap istri. Bangun siang jarang ke bengkel hanya bermain game di rumah seharian. Semakin stres kalau begini ceritanya, maksud hati lepas dari pekerjaan agak tidak stres sehingga aku cepat hamil. Kenyataannya aku bertambah stres di rumah melihat kelakuan suamiku.Berbulan-bulan aku mengikuti program hamil, nyatanya aku tak kunjung hamil. Setiap pertemuan dengan ibu mertuaku, hanya kenyataan pahit yang kuterima, sindiran demi sindiran meluncur dari mulutnya tanpa mempedulikan perasaanku. Hinaan aku yang tak kunjung hamil kerap kali terlontar "aku si mandul". Kenyataannya anaknya sendiri yang membuat aku semakin sulit untuk hamil. Aku yang selalu berpikir sendiri untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga, cicilan setiap bulannya. Tabunganku sudah semakin menipis, tapi suamiku masih saja tidak perduli.Kali ini adalah puncak kemarahanku, aku sudah tidak sab
Baca selengkapnya
Bab 26 Bentuk Nafkah Suami.
Aku masih sedikit terkejut melihat isi di dalam bungkusan tersebut, kangkung, bayam, tempe, tahu, ikan dan bumbu-bumbu masak lainnya seperti bawang merah, bawang putih, dan cabe. "Apa ini??? Maksudnya apa???" tanyaku keheranan.Untuk apa ibu mertuaku mengirimkan bahan masakan seperti ini. Belum selesai rasa penasaranku. Ponselku tiba-tiba berbunyi.[Cher, kamu ini jadi istri kenapa marah-marah saja kerjaannya? Bukan mendukung suami malah marahin Chandra. Mama sudah dengar semuanya, tidak pantas kamu memperlakukan suamimu seperti itu, kualat kamu nanti jadi istri. Ingat surgamu itu ada di suami kamu!] ujar mamaMataku terbelalak membaca pesan yang dikirimkan oleh ibu mertuaku. Rasanya ingin segera kupencet tombol di ponselku untuk segera menelponnya. Tapi aku masih berusaha menghargai beliau sebagai mama mertuaku.[Apa aku salah meminta hakku sebagai seorang istri untuk dinafkahi ma? Aku hanya meminta Chandra lebih bertanggung jawab sebag
Baca selengkapnya
Bab 27 Kenapa Bau Parfum Perempuan?
Pagi hari menunjukkan pukul 7 pagi, Cherryl terbangun dengan kaget karena semalam ia tertidur di sofa karena kelelahan menunggu sang suami pulang. Cherryl bergegas menuju kamar tidurnya di lantai 2, melihat apakah Chandra sudah pulang ke rumah. Ternyata tenpat tidur mereka masih tampak rapih oertanda Chandra masih belum pulang ke rumah. Cherryl merasa keheranan mengapa Chandra tak kunjung pulang. Cherryl meraih ponselnya mencoba menghubungi Chandra, tapi ternyata ponselnya tidak aktif. Rasa hati ingin menghubungi mama mertuanya menanyakan keberadaan Chandra. Akan tetapi dia urungkan niatnya, karena pasti yang ada sindiran terhadap dirinya sehingga suami pergi dari rumah dan tidak pulang semalam.Cherryl memutuskan untuk mandi, menyegarkan diri dan menenangkan hati dan pikirannya yang sedang panas. "Kamu dimana sih?" gerutu Cherryl dalam hati.Setelah selesai mandi, Cherryl mulai mengerjakan aktivitas hariannya untuk membersihkan rumah, mencuci, menyapu, mengepel hingga memasak. Tapi
Baca selengkapnya
Bab 28 Menyesal, Seandainya
Tring ... Tring ... Tring ..."Iya halo ma," jawab Cherryl."Kamu apa kabar? Sudah lama kamu gak pernah ke rumah, kamu baik-baik saja kan?" tanya mama Yanti."Baik ma, iya maaf soalnya sekarang banyak di rumah, capek habis beres-beres rumah karena tidak ada pembantu di sini." jawab Cherryl menutupi keadaan rumah tangganya."Kamu lagi ada masalah sayang?" tanya mama."E-engga kok ma," jawb Cherryl gugup."Syukur kalau kamu baik-baik saja," ujar mama."Kenapa ma telepon ada sesuatu?" tanya Cherryl."Selain mama kangen sama kamu, ada yang mau mama tanyain sama kamu. Perihal uang yang kalian pinjam waktu menikah dulu, apa sudah bisa kalian kembalikan? Karena mama ada kepentingan," tanya mama."Huff .... coba aku tanya sama Chandra dulu yah ma, nanti aku kabarin lagi ke mama," ujar Cherryl."Yah sudah kalau begitu, jaga diri baik-baik yah nak. Perasaan mama sudah tidak enak akhir-akhir ini, semoga kamu baik-baik yah. Tapi mama lega sudah dengan suara kamu. Ya sudah kalau begitu mama tutup
Baca selengkapnya
Bab 29 Aku Dapet Proyek
"Yanggggg ..., alhamdulilah aku dapetttt proyekkk join sama temen," teriak Chandra kala memasuki rumah.Chandra setengah berlari mencari istrinya, kemudian memeluknya karena kegirangan. Chandra mendapatkan kesempatan menjalankan sebuah proyek dengan temannya semasa kuliahnya."Yang, aku senang banget. Hendrik temanku waktu kuliah dulu kasih aku proyek" ujar Chandra."Proyek apa?" tanya Cherryl."Ekspor sawit," jelas Chandra."Ekspor sawit??" ujar Cherryl tampak kebingungan."Iya ... Hendrik kan asli orang malaysia. Om nya Hendrik usaha di bidang ekspor cangkang sawit. Selama ini omnya ngejalanin bisnis seputaran Malaysia, karena permintaannya meningkat dia mau cari cangkang sawit dari Indonesia. Jadi Hendrik minta tolong aku untuk bantu cari. Kalau aku terima komisi dari penjualan itu. Kebayangkan uang yang bakal aku dapatin?!" tutur Chandra."Tapi kamu kan gak nguasain bidang itu. Hati-hati loh resikonya. Terus duit darimana buat ongkos perjalanan kamu?" ujar Cherryl mengingatkan."S
Baca selengkapnya
Bab 30 Aku Pinjam dulu Cincin Kamu Yah
"Yank ... kamu lihat kemeja aku gak yang warna biru?" teriakku."Ada ditumpukan baju kamu di lemari," ujar Cherryl.Aku berencana hari ini akan bertemu dengan salah satu temanku untuk membantuku mencari cangkang sawit. Aku bertekad untuk menjalankan usaha ini walaupun tampaknya Cherryl kurang setuju. Tapi demi kehidupan aku yang lebih baik, aku harus berusaha. Aku sendiri lelah dengan keadaan seperti ini, tidak dapat hang out dengan teman-temanku lagi karena keadaan keuangan lagi kurang baik. Walaupun terkadang mereka suka mentraktirku, tapi kali ini aku sedikit engga daripada harus ribut dengan Cherryl.Aku sedari tadi mencari kemeja kesayanganku berwarna biru. Kala sedang mencari di lemari, aku tak sengaja menjatuhkan sebuah kotak. Entah kotak apa itu, tapi sepertinya kotak cincin. Rasa penasaranku semakin besar, tanganku mengambil kotak tersebut kemudian membukanya. Aku sedikit takjub kala membuka kotak tersebut, sebuah cincin dengan hiasan batu blue safir dengan untaian berlian di
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234
DMCA.com Protection Status