All Chapters of Terjebak Pernikahan Palsu : Chapter 31 - Chapter 40
73 Chapters
31. Kebingungan
"Saya harap Mbak bisa mengerti apa yang saya maksud, jangan seperti saya yang terlalu percaya dengan cinta dan menjadi budak cinta sakit Mbak rasanya.""Maka dari itu saya ingin memberinya pelajaran kepada mereka bagaimana hidup yang sederhana, mereka selalu menghambur-hamburkan uang, berfoya-foya, shopping.""Terima kasih Mbak Arum sudah mengingatkan saya, saya akan melakukan sesuatu yang saya anggap benar.""Baiklah Mbak, mungkin sampai di sini dulu pertemuan kita, tapi saya mohon Mbak bantu saya jangan sampai Mbak memberikan sepeserpun untuknya, karena saya ingin melihatnya hidup dalam kemiskinan.""Baiklah Mbak saya janji, saya tidak akan membantu mereka.""Begini saja Mbak Kiran bisa pura-pura kena tipu, nah di situ Mbak bisa lihat dia mencintai Mbak karena punya alasan sendiri atau hanya memanfaat harta Mbak Kiran saja.""Oh ya Mbak ngomong-ngomong yang membantu Mbak Kiran dalam kesulitan itu adalah ibuku Mbak."Aku mengeluarkan foto ibuku dan aku yang saling memeluk di dalam
Read more
32. Terbongkarnya Status Kiran
"Bagaimana ini, Kiran belum menghubungiku?" tanyaku masih dilanda gusar."Ayo dong Kiran, bantu aku ...!"Mas, kita Shalat di luar saja sekalian aku mau ke tempat Ibu," pintaku pada Mas Lingga."Oke.""Mbok, Arum sama Mas Lingga mau ke rumah Ibu Arum, nanti kalau ada apa-apa hubungi Arum ya." Aku menitipkan pesan untuk Mbok."Beres Neng, jangan khawatir udah sana pergi, hati-hati di jalan ya Neng.""Iya Mbok, Assalamualaikum!""Walaikumsalam."Jelang Magrib kami pun singgah di Masjid untuk menunaikan salat.Aku berdoa semoga yang aku inginkan berjalan dengan lancar tanpa ada halangan.Setelah selesai kami langsung ke rumah Ibu. Di perjalanan kami tak banyak bicara, hanyut dalam pikiran masing-masing.Sampailah kami di rumah ibu dan kami di sambut Ibu dan Raina."Assalamualaikum!""Walaikumsalam!”"Tuh ada tamu yang nungguin dari tadi," ucap Ibu dengan tersenyum."Siapa Bu?""Saya Mbak Arum!""Mbak Kiran!""Loh ...Mbak Kiran ada di sini, saya tadi nungguin teleponnya Mbak loh!" "Mema
Read more
33. Tinggal Kontrakan
"Perkenalkan nama saya Kiranti Mayangsari, sebenarnya saya adalah istri Mas Ariel juga entah yang kedua atau yang ketiga," jawabnya dengan tegas.Semua memandang kearah Kiran, kaget, syok dan tentu saja aku merasa lega karena akhirnya berlabuhnya hati Mas Ariel sudah mentok di dasar jurang, tinggal di lempar saja.""Apa-apain ini Ariel, saya maklum kalau Lira menjadi istrimu karena dia cinta pertamamu, tetapi bukan berarti kamu seenaknya menikah yang ketiga kalinya, benar saja kalau almarhum Pak Sugeng tidak memberikan harta warisan yang susah payah beliau bekerja keras kepada kalian ternyata sifat dan tingkah laku kalian masih belum berubah dari dulu," ucapnya geram.Ibu Sumi, Ibu sebagai orang tuanya mengapa Ibu biarkan anak-anak Ibu terjerumus ke dalamnya, jangan bilang Ibu tidak tau ya, karena saya hafal betul sifat Ibu yang gila harta,” hardik Pak Alex."Jaga omongan Bapak ya," jawab Mamah mertua dengan emosi."Saya nggak terima kalau Bapak menghina Ibu saya, saya bisa tuntut Ba
Read more
34. Ajakan Raina dan Pesan Misterius
Sedangkan Lira, kembali meratapi nasibnya, dia menangis kesegukan mungkin karena hartanya di butik itu sudah hilang, padahal baru hitungan bulan saja bangunan kokoh itu berdiri."Apakah ini kuasa-Mu Ya Allah, engkau Maha Adil, engkau Maha Mengetahui segalanya, Ya Robbi."Setelah dua jam berlalu, dan melihat mereka sudah tenang, akhirnya aku bersuara kembali, namun tak ada balasan dari mereka, hanya keheningan dalam diam, mereka pun pergi meninggalkan rumah ini, ada rasa kasihan kepada mereka tetapi biarlah ini sebagai pelajaran, mudah-mudahan saja dengan kejadian ini perilaku mereka juga berubah baik.Setelah kepergian mereka aku kembali tenang, semua sudah kembali seperti semula, tetapi ada ruang hati yang kosong, hampa, sakit yang teramat dalam.Walau bagaimanapun juga Mas Ariel dulu telah mengisi hidupku yang kosong, kini kembali kosong dan apa yang di katakan Mas Ariel aku tak pernah disentuh apa mungkin?Pantas saja setiap ingin melakukan itu, Mamah selalu memintaku untuk minum t
Read more
35. Pesan Misterius 2
"Duh, biasa aja kali, udah di makan ngomong terus dari tadi," jawabku dengan cemberut."Ini orang sengaja panas-panasi atau memang nggak peka sih, kalau sudah punya cewek jangan diomongin dong bikin panas hati saja," gerutuku dalam hati.Tiba-tiba aku tak sengaja melihat Dion duduk bersama wanita lain, ada apa lagi ini? bukannya pacar Dion adalah Lira mengapa bukan Lira yang di sana, aduh tambah pusing aku jadinya."Mas ... Mas ... ada Dion di sini," ucapku sedikit berbisik tetapi entah kenapa tanganku memegang tangan Mas Lingga yang putih bersih."Mas ... Mas ... jawab dong, Dion sama wanita lain bukan Lira, aneh banget ini, atau mereka sedang merencanakan sesuatu ya?" pikirku.Mas Lingga hanya menatapku dalam, tajam penuh misteri di dalam matanya, kami jadi saling berpandangan.""Kenapa Mas, ada apa?" ternyata aku baru sadar kalau aku sudah memegang tangan Mas Lingga segera aku lepaskan dan beristigfar cepat-cepat dalam hatl.Mas Lingga menatapku dan tersenyum kembali."Maaf Mas,
Read more
36. Kecurigaan Arum
{Apa kamu bingung siapa aku, tunggulah aku akan memberi sebuah kejutan} Aku tak menanggapi pesan itu, mungkin salah sambung, tetapi nomor pengirimnya di sembunyikan, sudah dua kali aku menerima pesan yang mengancamku.Akhirnya aku putuskan untuk menghubungi Mas Lingga malam-malam. Sebenarnya aku enggan tapi ini sepertinya bukan salah sasaran sepertinya pesan ini memang untukku.Terpaksa aku tekan nomor ponsel Mas Lingga berharap dia belum tidur.Tut! Tut! Tut!"Alhamdulillah nada sambung," lirihku.{Halo Mas, Assalamualaikum}{Walaikumsalam, ada apa}{Mas, ada yang neror aku, tapi nggak tau siapa, dia dua kali sudah mengirim pesan kepadaku, Mas}{Emmm....}{Mas, kamu ...keeerr ...keerr terdengar suara dengkuran}"Ya elah Mas, mau curhat eh malah orangnya tidur, ya sudahlah."Aku mematikan sambungan teleponku, dan berusaha untuk tidur walau mata ini tetap ingin terbuka.Namun sampai jam tiga subuh mata ini tetap terjaga, daripada aku melamun segera kuambil air wudu dan salat sunnat ta
Read more
37. Dalang Ini Semua Shakira
"Mah ... Mamah kok melamun, mikiyin apa cih Mah?" "Ah nggak Sayang, sana main aja dulu, nanti kalau udah jam makan siang, Mamah panggil ya ... Mamah mau telepon Om Lingga dulu," jawabku.Raina pun kembali bermain di dalam kamar bersama Mbok Darmi."Uhuh ... sudah jam sebelas siang nih Bu, tapi Mas Lingga belum juga nongol orangnya," gerutuku."Kemarin katanya pingin diundang, eh giliran sudah diundang nggak datang orangnya, di SMS nggak dibalas, ditelepon nggak diangkat, apa sih maunya itu orang?" ucapku dengan kesal.Setelah menunggu satu jam tepatnya jam 12 siang, akhirnya aku menerima sebuah pesan dari aplikasi berlogo hijau itu, dan kulihat memang dari Mas Lingga .Dia mengatakan akan datang setelah salat zuhur, katanya nanggung mau ke rumahku.Tak lama azan berkumandang dan lagi-lagi aku terhanyut dengan suara itu. Ya nggak salah lagi itu suara Mas Ariel yang syahdu."Sabar Arum, sabar kamu harus move on dari Mas Ariel," batinku.Segera kutunaikan salat dan setelahnya tak lama
Read more
38. Perasaan Mas Lingga
"Cape ya Mas, kasihan makanya harus terlatih dari sekarang menghadapi anak yang aktif kaya mereka," ucapku yang menyindir Mas Lingga."Mbak, aku ke toilet sebentar ya," ucap Kiran."Oh ya, Ibu antar sekalian mau ke dapur, ayuk!" ajak Ibu dan Kiran mengikutinya dari belakang.Tinggallah kami berdua di taman belakang rumah ini, udaranya sejuk dan adem."Mengapa kamu Rum, apa kamu tidak nyaman dengan kehadiran Kiran di sini?" tanya Mas Lingga saat aku duduk menikmati udara yang sejuk dengan santai."Ya nggak lah Mas, buat apa aku merasa tidak nyaman, dia itu juga teman aku Mas," jawabku tanpa menatap wajahnya."Apa kamu nggak cemburu jika aku berteman dengan seorang wanita?" "Mas, ini kenapa kok nanya begitu, hallo ada apa sih? katanya mau nikah sama Mbak Kiran kok sekarang tanya aku cemburulah, aneh!"Saat aku hendak berdiri tiba-tiba mata kami beradu pandang. Wajah Mas Lingga yang rupawan hampir saja membuat hatiku bergejolak namun segera menghindar darinya, karena takut tidak bisa me
Read more
39. Pertemuan Arum dan Ariel Yang Terakhir
{Untuk itu sengaja aku ambil foto Ariel dan Lira pada saat mereka bersama dalam keadaan ... ya seperti dalam foto itu}{Seperti kamu lihat akhirnya rumah tangganya berantakan, tetapi aku belum puas karena dia masih bisa hidup dengan tenang karena dia masih memegang perusahaan itu, aku akan membuatnya bangkrut kembali}@Dion{Apa Lira tahu semua ini dan kebakaran itu untuk apa kamu menyuruhku untuk membakar butik itu}@Shakira{Itu supaya Lira tidak balik lagi ke Solo, karena aku tahu satu-satunya harta yang paling berharga adalah butik itu dan aku sudah mengasuransikan butik itu dengan nilai yang fantastis}{Hanya dengan meniru tanda tangan Lira yang bodoh itu, aku bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat, bahkan penjualan tiap bulan Lira tidak tahu kalau omzetnya sangat besar, aku hanya memberi seperempat hasil omzet di butik itu}{Aku hanya memanfaatkan Lira agar aku mempunyai banyak harta, sangat bodoh memang Lira, dia pikir dengan berhubungan dengan kamu Dion, uang semua lancar,
Read more
40. Pertemuan Terakhir
"Aku .... augh! ... aku hanya ingin menemui anakku Raina, Rum," jawabnya sambil menahan sakit di area vitalnya."Makanya jangan kaya maling ngendap-ngendap gitu, sakit toh, sebelum nikah sama kamu, dulu Arum ini sering berkelahi dengan preman jadi nggak salah dong untuk membela diri sama orang yang nggak waras kaya kamu!" jawab Ibu dengan sewot."Terus kenapa mau ketemu Raina malam-malam, masih ada waktu lain bisa pagi atau siang, lagian juga kenapa baru sekarang nggak dari dulu ?" tanyaku kesal."Aku tahu Mas, niatmu ke sini bukan mencari Raina anakmu, karena kamu tidak menyayanginya, katakan sebenarnya apa maumu Mas?" tanyaku lagi dengan tatapan nyalang."Sebenarnya aku hanya ingin melihatmu Rum, tak ada lagikah rasa sayangmu, apakah kamu tidak mencintaiku lagi, apa karena kamu sudah dekat dengan si Lingga itu?" "Apa pedulimu Mas, kita sudah nggak punya ikatan apa pun, terserah aku mau dekat dengan siapa pun, itu bukan urusan kamu lagi," jawabku lantang."Ada Rum, ada urusannya den
Read more
PREV
1234568
DMCA.com Protection Status