Fiona berdiri di depan pintu ruangan Denzel, tubuhnya sedikit gemetar. Ia melihat Aksa mengetuk pintu lalu mendengar pembicaraan mereka sampai suara tegas Denzel terdengar olehnya.“Suruh dia masuk,” perintah Denzel dari dalam, suaranya terdengar berat dan tegas.Fiona melangkah masuk, kakinya terasa berat. Ruangan Denzel yang biasanya terasa megah, kini terasa menegangkan, dipenuhi aura dingin sang CEO.Denzel sudah duduk di kursinya, tangannya terlipat di depan dada. Tatapan matanya tajam, tidak ramah sama sekali.“Duduk,” perintah Denzel, menunjuk kursi di depannya.Fiona hanya mengangguk, lalu duduk di depan Denzel, mencoba terlihat sekaku mungkin."Fiona," Denzel memulai, suaranya rendah dan mengancam. "Kamu datang ke perusahaan bersama Audrey pagi ini? Jawab aku dengan jujur. Jangan coba menyembunyikan apa pun!" kata-kata itu jelas peringatan tegas. Fiona menelan ludah. "I-iya, Pak Denzel. Kami datang bersama.""Jam berapa Audrey datang ke tempatmu?" tuntut Denzel."S
Last Updated : 2025-11-06 Read more