Semua Bab One Night Stand With Brother Nick: Bab 31 - Bab 40
73 Bab
31. Nasehat Dari Sahabat
"Tetaplah di tempatmu, Nick!"Teriakan agak kencang dari Shopia membuat Nick kesal. Shopia benar-benar membuatnya geram malam ini, bukannya acara pertunangannya dan kekasihnya itu membuat bahagia. Tapi justru membuatnya kesal, dia pikir akan tenang acara itu. Tapi justru Shopia mempermalukan Cleo."Untuk apa aku harus di sini? Bukankah aku sudah bilang jangan mengganggu Cleo, tapi kamu malah mempermalukan gadis itu." kata Nick."Nick sayang, aku hanya mau memperkenalkan saudara angkatmu pada semuanya. Dan aku tidak mempermalukan dia, dia sendiri yang mau seperti itu. Apa lagi berurusan denganku." kata Shopia dengan sinis.Nick mendengus kasar, dia sebenarnya sudah muak dengan sikap Shopai itu. Orang-orang menatap Nick yang tampak kesal pada Shopia, bukan malah bahagia.Salah satu klien mendekat pada Nick, laki-laki itu tersenyum pada Nick."Hai tuan Nick, tunanganmu sangat cantik. Putri dari dewan direksi ternyata cantik juga, anda sangat beruntung tuan Nick." kata klien itu menatap S
Baca selengkapnya
32. Mencari Cleo
Sementara itu, Cleo dan Ramon masih berada di klub malam. Ramon bohong pada Nick kalau gadis yang dia bawa pergi berada di hotel dengannya. Dia sengaja membohongi Nick untuk menutupi keberadaan Cleo, dia juga penasaran kenapa Shopia begitu marah pada Cleo. Ada apa antara Cleo dan Nick sampai membuat Shopia marah dan mempermalukan Cleo.Cleo sedang minum, dia ingin melupakan sejenak masalah yang di hadapinya kali ini. Baru kali ini dia pergi ke klub malam dan ingin mabuk sepuasnya, tidak peduli dengan Ramon yang menemaninya saat ini masih setia. Menunggunya bercerita, meski tadi laki-laki itu mendapat telepon dari Nick."Tadi Nick menelepon menanyakanmu." kata Ramon."Apa yang kamu jawab tentangku?" tanya Cleo kembali meneguk minumannya."Kubilang kamu ada di hotel denganku, apa itu membuatmu marah?" tanya Ramon."Heh, biarkanlah dia marah." ucap Cleo lagi."Ada apa sebenarnya denganmu dan Nick, Cleo? Sampai Shopia berani mengatakan itu tentangmu di depan orang banyak." tanya Ramon."J
Baca selengkapnya
33. Aku Merindukanmu, Cleo
Bug! Bug! Bug!Nick memukuk wajah Ramon tiga kali tanpa di duga, tentu saja laki-laki itu kaget dan kesal. Dia membalas pukulan Nick yang memukul tanpa tahu malu. Seharusnya dia menyadari ketika Cleo dan Nick waktu malam itu, mungkin memang dia tidak terlalu pusing atau bahkan tidak peduli dengan sahabatnya. Tapi dia khawatir saat ini pada Cleo, di banding Nick yang jadi tunangan Shopia. Ramon tahu bagaimana Shopia sesungguhnya."Kamu laki-laki brengsek Nick! Jangan membuat gadis itu susah karena ulahmu. Kamu belum tahu bagaimana itu tunanganmu akan berbuat." ucap Ramon."Di mana dia? Katakan padaku?!" ucap Nick tanpa peduli ucapan Ramon.Ramon mendengus kasar, laki-laki itu kesal sekali pada Nick yang bermain api dengan dua perempuan sekaligus. Mestinya dia berpikir lebih dulu sebelum jauh melangkah menyukai Cleo. Pasti akan ada balasan dari Shopia pada Cleo, karena semalam saja dia sudah tahu apa sebenarnya yang di lakukan Shopia."Sudahlah, kamu lepaskan saja Cleo. Biarkan dia per
Baca selengkapnya
34. Siapa Mereka?
Pertemuan yang penuh rasa rindu itu membuat keduanya hanyut dalam perasaan masing-masing. Nick terus memaksa Cleo untuk mencumbunya, dan gadis itu tidak bisa menolaknya. Mereka pun akhirnya bercumbu dalam gairah yang sejak lama di pendam, tidak ada pikiran lain selain menuangkan rasa rindu dalam dada.Waktu terus berjalan, keduanya masih hanyut dalam kegiatan panas penuh dengan cinta dan kerinduan. Cleo ingin sekali melepas semuanya, tapi nyatanya hatinya enggan lepas dari Nick. Begitu juga dengan Nick, dia benar-benar merindukan gadis yang sudah menguasai hatinya."Aku mencintaimu, Cleo. Sungguh." ucap Nick di sela kegiatan menyentuh gadis itu.Cleo hanya memejamkan matanya ketika ungkapan Nick di sela permainannya itu. Dia tidak tahu, apakah akan senang dan bahagia. Atau harus kecewa karena Nick mengucapkannya dalam keadaan mereka bercinta. Lama mereka melakukan kegiatan percintaan yang panas, hingga keduanya pun mendapatkan puncak nikmatnya dan akhirnya terkulai lemas.Cleo merubah
Baca selengkapnya
35. Foto-Foto Di Hotel
Supir taksi melajukan mobilnya dengan kencang, mencari jalan untuk menghindar dari kejaran mobil hitam di belakangnya. Cleo sendiri bingung, siapa yang mengejar mobil taksi yang dia tumpangi itu."Apa nona ada musuh atau teman yang tidak menyukaimu?" tanya supir taksi pada penumpangnya."Setahu saya tidak punya pak, tapi mungkinkah itu dia ...""Dia siapa nona? Karena sejak saya jadi supir taksi, baru kali ini saya di kejar dan di buat susah untuk melajukan mobil karena mau di tabrak terus." ucap sang supir taksi lagi."Saya kurang yakin pak supir, tapi mungkin itu adalah suruhan putri anak konglomerat tuan Robert Alfonso." jawab Cleo menebak."Anak tuan Robert Alfonso? Apa dia musuh anda, nona?" tanya sang supir lagi."Bukan musuh sebenarnya, tapi entah dia menganggap saya begitu. Sebaiknya bawa saya ke stasiun kereta bawah tanah saja pak supir, biar saya pergi ke kota Queens dengan naik kereta saja." kata Cleo lagi."Ya baiklah, kebetulan sebelah kanan jalur menuju statsiun kereta.
Baca selengkapnya
35. Teror Dari Shopia
Emily dan Cleo hanya diam saja, apa lagi gadis itu terlihat sangat syok melihat foto-foto dirinya di kamar hotel bahkan sedang berciuman panas dengan Nick. Tidak bisa mengelak dengan godaan serta ajakan Nick untuk bercinta pagi itu, dan benar-benar dia tidak tahu kalau semuanya di selidiki oleh Shopia.Cleo menyimpan foto-foto itu, rasanya malu sekali jika itu terus di lihat. Bahkan di lihat oleh Emliy, pasti gadis itu berpikir dia masih melayani Nick yang hanya memikirkan dirinya sendiri saja. Emily menarik napas panjang, dia tahu Cleo sangat malu dan menyesal."Kenapa nona masih bertemu dengan tuan Nick lagi? Bahkan di kamar hotel? Apa nona sangat mencintai tuan Nick?" tanya Emily."Kupikir pagi tadi adalah yang terakhir, Emily. Dia memaksaku dan aku tidak bisa menolaknya. Aku, memang benar sangat mencintainya. Tapi aku sadar tidak akan bisa memilikinya, Emily. Maka dari itu, pagi tadi dengannya adalah yang terakhir kali. Aku akan mengundurkan diri dari perusahaan itu dan aku akan c
Baca selengkapnya
37. Mengancam Nick
Esok harinya, Cleo datang ke kantor perusahaan Nick. Dia sudah menyiapkan surat pengunduran diri dari perusahaan besar tersebut. Dia sudah bertekad akan menghadapi semuanya jika memang Shopia kembali mengancamnya. Rasa cinta pada Nick dia kesampingkan dan singkirkan dari hatinya, mencoba untuk mengabaikan apa pun yang akan di minta Nick jika menemuinya.Cleo sudah masuk ke dalam lift, hatinya gelisah dan cemas. Apakah di kantornya nanti banyak yang mencibir atas foto-fotonya yang di pampang di mading pengunguman. Sampai detik ini, belum ada yang menatapnya aneh atau sinis. Apakah memang mereka tahu semuanya atau hanya sebagian di bagian kantornya saja?"Sepertinya tidak mengetahui tentang foto-foto itu." gumam Cleo.Pintu lift terbuka, dia melangkah keluar dengan perlahan. Memegangi tas selempangnya, melangkah dengan menunduk karena takut ada yang menyapanya dengan sinis.Saat sedang berjalan sambil menunduk, Cleo tidak tahu jika tepat di depannya berdiri perempuan dengan tatapan tida
Baca selengkapnya
38. Kabar Emily Kecelakaan
Cleo merasa lega setelah dia sudah menyerahkan surat pengunduran diri dari perusahaan Nick, dia tidak peduli lagi jika Nick masih saja mengejarnya. Dia akan menolaknya, tidak mau lagi berurusan dengan Shopia. Biar saja dia akan menatap lagi hidupnya setelah lepas dari Nick."Terkadang untuk melepaskan orang yang di sayang sangat sulit, apa lagi dia terus saja memaksa agar bisa selalu menerimanya. Dia sangat egois, sedangkan diriku harus tersiksa karena di teror kekasihnya." gumam Cleo.Cleo langsung keluar dari gedung kantor perusahaan Nick. Dia menyetop taksi yang kebetulan lewat di depan kantor, mengatakan dengan tujuan ke kota Queens. Cleo memejamkan matanya ketika mobil sudah melaju cepat menembus jalanan kota New York. Beberapa menit, mobil taksi yang di tumpangi Cleo tiba-tiba seperti ada yang menabraknya dari belakang. Baik Cleo atau sang supir kaget dengan tabrakan cukup keras dari belakang.Cleo menoleh ke belakang, ada mobil sedan hitam tepat di belakang mobil taksi yang di
Baca selengkapnya
39. Selembar Cek
Perempuan berambut pirang sebahu itu tersenyum penuh misterius, dia berbalik dan keluar dari dalam kamar inap Emily. Cleo hanya terpaku memandangi amplop di genggaman tangannya, tiba-tiba tangannya lemas. Hingga amplop di tangannya pun terjatuh, dia menarik napas panjang kemudian berjongkok mengambil amplop di lantai.Dokter yang menangani Cleo pun selesai, dia mendekat pada Cleo."Lukanya tidak berat, hanya ada sobekan di siku lengannya saja. Dia syok jadi pingsan, nona bisa menemaninya dan kalau sudah lebih baik boleh pulang." kata dokter."Iya dokter." ucap Cleo.Dokter hanya tersenyum saja, dia melangkah pergi keluar dari kamar inap Emily. Cleo pun mendekat pada Emily yang berbaring masih memejamkan mata. Dia duduk di sisi bangsal, menatap wajah Emily yang pucat."Kenapa jadi begini, dia mengincar Emily juga? Apa dia seorang psikopat?" gumam Cleo masih menatap Emily.Mata Emily bergerak-gerak, perlahan membuka matanya. Menatap sekeliling, semuanya terlihat putih. Dia pun menoleh k
Baca selengkapnya
40. Hamil?
Sore hari, Emily di perbolehkan pulang dari rumah sakit. Dia dan Cleo pulang naik taksi, kepala Cleo rasanya pusing dan perutnya sedikit mual. Mulutnya dia bungkam dengan tangannya, membuat Emily heran dengan sikapnya itu."Nona kenapa?" tanya Emily."Aku tidak tahu, Emily. Perutku mual dan kepala pusing, tadi aku pingsan karena pusing kepala dan lemas tubuhku." kata Cleo menyenderkan kepalanya di jok mobil.Emily memegangi kening Cleo, tidak panas."Apa nona sudah makan?" tanya Emily."Iya, sejak pagi aku belum sempat sarapan. Di kantor juga aku belum sempat sarapan dan langsung pulang, tapi di kejar juga sama orang suruhan Shopia." kata Cleo."Apa kita mampir saja ke restoran? Anda harus makan, nona." kata Emily."Nanti saja di apartemen, Emily." kata Cleo.Emily diam, dia masih menatap Cleo yang terlihat lemah. Sesekali mualnya datang dan tangannya membungkam mulutnya, Emily mengelus punggung Cleo agar bisa tenang dan rasa mual hilang. Entah itu benar atau tidak, tapi Cleo merasa l
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1234568
DMCA.com Protection Status