All Chapters of Terpesona Gus Tampan, Usai Dicampakkan Mantan: Chapter 11 - Chapter 20
152 Chapters
Usaha Tiada Akhir
Sebagai seorang pengajar di pesantren. Umi Salamah adalah seorang yang memiliki pengetahuan yang cukup luas. Apalagi materi pelajaran yang diberikan oleh Umi, panggilan akrab Umi Salamah adalah matematika. Tentu saja materi yang sulit untuk bisa diajarkan oleh sebagian orang. Umi pun terkenal akan sikap tegas serta cara mengajar yang begitu konsisten. Tidak heran Umi banyak di segani oleh para santri. Pasca kematian dari suaminya, lima tahun yang lalu. Umi hingga kini lebih memilih untuk tetap menjanda. Belum ada sosok yang menurutnya sesuai dengan apa yang di harapkan oleh Umi. Sudah banyak pria yang mengajak Umi untuk ta'aruf. Tetapi Umi tetap menolak ajakan dari para pria tersebut. Mengingat standar tinggi yang di berikan oleh Umi pada setiap pria. Sehingga mereka tidak memenuhi persyaratan yang Umi inginkan. Dua tahun terakhir, perasaan Umi pada Gus Fiment begitu terasa. Umi mulai merasakan hal berbeda pada calon pemimpin pesantren tersebut. Umi Salamah menyukai sikap lembut yan
Read more
Ditekan
Gus Fatur hanya bisa menunduk saat pak Hamzah yang merupakan investor yang bekerjasama dengan dirinya masuk ke dalam ruangan. Gus Fatur udah tidak bisa membayangkan, bagaimana kemarahan dari pak Hamzah pada dirinya. Apalagi Gus Fatur sudah berjanji pada pak Hamzah. Sehingga janji dari Gus Fatur sudah seharusnya di tepati pada pak Hamzah. Pak Hamzah menyalakan rokok terlebih dahulu. Baru setelah itu dia duduk di hadapan Gus Fatur yang terlihat begitu gugup saat bertemu dengan pak Hamzah. Pak Hamzah pun langsung mengirimkan asap tepat ke wajah Gus Fatur. Sontak Gus Fatur langsung batuk oleh asap rokok yang di kirim oleh pak Hamzah. Pak Hamzah tertawa melihat Gus Fatur yang batuk oleh ulah dirinya. Dia merasa Gus Fatur seorang yang begitu lemah. Dia harus batuk oleh asap rokok yang disemburkan padanya. Padahal asap rokok itu hal biasa bagi pak Hamzah. "Saya pikir Gus Fatur itu seorang yang kuat. Ternyata cuman sama asap rokok saja, Gus Fatur sudah batuk-batuk. Lemah banget Gus," ujar
Read more
Salah Jadwal
Dini merasa sudah tidak sabar untuk ikut dalam kajian dari Gus Fiment. Selain ingin mendengar setiap kata bijak dan nasehat yang disampaikan oleh Gus Fiment. Dini juga ingin menyejukkan matanya, dengan melihat wajah tampan dari Gus Fiment. Melihat wajah tampan Gus Fiment, tentu sedikit membuat Dini bisa merasa segar. Apalagi wajah Gus Fiment tidak bosan untuk dilihat. Tidak heran, Dini pun berharap bisa melihat wajah tampan dari Gus Fiment tersebut. Kembali mengenakan jilbab pemberian dari Fachri. Dini sudah tidak sabar untuk berada di dalam mushola. Tempat Gus Fiment memberikan kajian. Ini benar-benar tidak pernah Dini bisa bayangkan, di mana dirinya akan kembali bertemu dengan sosok Gus muda yang begitu mempesona. Tiba di depan gapura pesantren, Dini terlihat bingung. Dia merapikan kembali hijab yang dikenakan. Melihat wajahnya di handphone yang ada digenggaman tangan. Dini tidak ingin terlihat buruk saat bertemu dengan sosok Gus Fiment yang begitu mempesona di matanya. Seorang s
Read more
Bercerita
Tiba di rumah bi Sanih, Dini pun langsung menghampiri Deni yang sedang bermain game online di handphone. Dini yang terlihat begitu gembira, langsung menarik perhatian dari Deni. Ia tidak menyangka, Dini akan bisa bahagia secepat ini. Hal yang tidak di duga oleh Deni akan Dini. "Kamu bahagia habis bertemu dengan Fachri?" tanya Deni tetap bermain game. "Bukan. Aku tidak bertemu dengan dia hari ini," jawab Dini. Bi Sanih datang membawa sepiring pisang goreng. Juga segelas kopi yang di minta oleh Deni. Bi Sanih dengan rasa penasaran, juga bertanya orang yang membuat Dini terlihat begitu gembira di hari ini. "Jika bukan Fachri. Lantas siapa yang membuat seorang Dini bisa tersenyum sumringah seperti ini?" Dini memperbaiki posisi duduknya. Dia terlihat mulai merapikan sofa tempat dia duduk. Sebelum dia mulai bercerita bagaimana dirinya bertemu dengan Gus Fiment. Sosok pria yang menurut Dini begitu sempurna. Kedewasaan serta tutur kata dari Gus Fiment yang begitu indah. Semakin membuat D
Read more
Rencana Jahat
Gus Fatur langsung melempar berkas yang dibawa ke atas meja. Dia terlihat begitu kecewa akan dirinya yang gagal dalam melakukan lobi terhadap kiayi Musthofa dan kedua adiknya. Padahal jika Gus Fatur sukses melakukan lobi pada ketiganya. Gus Fatur pun bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar. Aisyah, perempuan yang lebih tua dari Gus Fatur. Menjadi sosok yang membuat Gus Fatur tunduk. Gus Fatur mencintai sosok Aisyah yang sebenarnya memiliki umur lebih tua dari dirinya. Sehingga Gus Fatur pun menikahi Aisyah. Tetapi Aisyah yang memiliki sifat yang materialistis. Kerap memaksa hal yang tidak baik pada Gus Fatur. Dia meminta banyak hal yang sebenarnya tidak mampu untuk di penuhi oleh Gus Fatur. Tetapi Aisyah kerap memaksa Gus Fatur untuk melakukan itu semua. Sehingga tidak jarang Gus Fatur melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak mampu untuk di lakukan oleh dirinya sendiri. Proyek vila di belakang pesantren, sebenarnya proyek yang di sukai oleh Aisyah. Dia melihat banyak uang yang
Read more
Pindahan
Menyelesaikan semua pembayaran, begitu juga dengan surat-surat yang harus segera di selesaikan. Saat itu rumah yang akan di tempati oleh Dini pun sudah siap. Sebagai tanda akhir dari kesepakatan yang ada. Deni sebagai perwakilan dari Dini, menjabat tangan pemilik sebelumnya. Di mana secara resmi, rumah itu kini menjadi milik Dini. Dini pun bisa segera berpindah dari rumah bi Sanih, menuju rumah barunya tersebut. Senang rasanya bisa bekerjasama dengan Mas Deni. Semoga adik Mas bisa betah tinggal di rumah ini," ucap pemilik rumah sebelumnya. "Semoga saja Pak. Saya pun senang, akhirnya kita bisa mencapai kesepakatan ini. Saya harap, adik saya akan senang tinggal di rumah ini. Apalagi dia akan tinggal dalam waktu yang cukup lama di sini," ucap Deni dengan penuh kebahagiaan. Setelah semuanya selesai, Deni pun segera mengabarkan pada Dini akan rumah yang akan di tempati oleh Dini sudah selesai. Kini Dini bisa segera pindah ke rumah yang baru. Meninggalkan rumah bi Sanih yang kerap dimono
Read more
Tidak Terima
Fitri terlihat kurang nyaman saat berada di salah satu salon. Dia tidak biasa pergi ke salon. Apalagi Fitri menggunakan hijab, sehingga rambutnya tidak terlihat. Fitri pun bukan tipikal perempuan yang gemar bersolek. Bagi Fitri, menjadi dirinya sendiri. Sudah jauh cantik, tidak harus bersolek secara berlebihan. Itu justru akan membuat Fitri terlihat sedikit aneh. Gerah dengan suasana salon yang tidak memiliki pendingin ruangan. Fitri segera keluar dari dalam salon. Dia mencari udara segar, dengan duduk di depan salon. Mungkin Fitri bisa bertemu dengan banyak orang baru di depan salon. Mulai bosan, Fitri segera merogoh kantong celana. Di mana ia menyimpan dengan baik handphone mahal yang dibelikan oleh ibunya. Fitri pun siap berselancar di internet dalam mencari hiburan. Sehingga dia tidak akan bosan menunggu temannya yang sedang perawatan di dalam salon. Beberapa aplikasi sudah dibuka oleh Fitri. Tetapi rasa bosannya tetap ada. Sehingga Fitri pun mulai berpikir untuk meninggalkan t
Read more
Pasar
Berjarak5 kilometer dari rumah barunya. Dini terlihat begitu bersemangat untuk bisa pergi ke pasar. Apalagi Dini harus segera bisa memenuhi kebutuhan pokok yang harus dibeli oleh dirinya. Dini yang pergi bersama dengan bi Sanih. Terlihat begitu antusias saat menumpang pada angkutan umum. Di mana ini adalah kali pertama bagi Dini untuk bisa pergi ke pasar tradisional. Tempat ia mendapatkan banyak bahan pokok untuk keperluan masaknya. Tiba di pasar, Dini dan bi Sanih langsung pergi ke tempat ikan segar. Dini begitu menyukai menyantap makanan dari ikan. Tidak heran, Dini pun langsung mengajak bi Sanih untuk pergi ke tempat ikan. Tiba di tempat penjual ikan, Dini bertemu dengan Khadijah. Di mana terlihat sedang memilih ikan mas. Ikan kesukaan dari Gus Fiment. Khadijah terlihat begitu telaten dalam memilih ikan mas yang akan dibeli oleh dirinya. Tidak heran, ia pun begitu menikmati suasana tempat yang bising oleh para pedagang dan pembeli dalam menjajakan barang dagangan mereka. Bi Sani
Read more
Ikan Mas Bakar, Buatan Dini
"Alhamdulillah," ucap Dini sembari menutup wadah berisi ikan bakar dan nasi hangat. Bi Sanih terlihat begitu gembira akan Dini yang sudah mulai terbiasa dengan kata-kata islami. Tidak heran, bi Sanih pun terlihat gembira dengan apa yang disampaikan oleh Dini. Apalagi Dini dari dulu, bukan seorang yang dikenal islami. Mendengar Dini mengucapkan kata-kata islami, tentu menjadi satu hal yang berbeda dirasakan oleh bi Sanih. "Bibi do'akan, semoga Gus Fiment suka sama masakan kamu," ucap bi Sanih. "Aamiin Bi. Dini juga berharap begitu. Jika Gus Fiment suka dengan masakan Dini. Dini akan semakin semangat lagi untuk belajar masak. Sehingga Dini bisa masak menu yang lain untuk Gus Fiment," terang Dini. Waktu jam makan siang hampir tiba. Dini harus segera rapi-rapi untuk mengantarkan menu ikan mas bakar yang telah dibuatnya. Dini merasa ini adalah hari yang paling indah. Di mana ia akan memberikan menu makan siang untuk Gus Fiment. Bi Sanih memberikan beberapa koleksi hijab miliknya pada
Read more
S2
Fachri terlihat begitu gugup saat berhadapan dengan ayah serta kakeknya. Hari ini adalah keputusan berat yang akan diambil oleh Fachri. Antara melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, atau memilih untuk menjadi pengajar di pondok pesantren. Gus Fiment berharap Fachri akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi. Dia ingin Fachri yang melanjutkan cita-cita dari Gus Fiment untuk mendapatkan gelar doktor yang sempat tertunda. Tidak berbeda dengan Gus Fiment, hal yang sama dirasakan oleh kiayi Musthofa. Di mana beliau berharap Fachri akan melakukan pendidikannya di Mesir. Sama seperti yang diharapkan oleh Gus Fiment, kiayi Musthofa juga berharap Fachri akan mendapatkan gelar doktor. "Bagaimana Fachri, apa kamu akan melanjutkan pendidikan kamu ke magister. Kakek berharap kamu akan melanjutkan pendidikan S2 kamu," ucap kiayi Musthofa. "Abi juga berharap demikian Fachri. Abi ingin kamu melanjutkan pendidikan magister kamu. Bahkan Abi berharap kamu akan mendap
Read more
PREV
123456
...
16
DMCA.com Protection Status