Sambil meracik, Sari sengaja menyebutkan nama dan khasiat herba-herba ini.Jelas dia sedang sengaja memamerkan kemampuannya. Dia ingin meredam api arogan Ardika. Pada saat bersamaan, dia juga ingin membuat lawannya itu merasa tertekan.Namun, saat dia tiba-tiba menoleh, dia malah terkejut setengah mati."Ardika, apa yang sedang kamu lakukan? Apa kamu ingin mati?!"Sari bertanya dengan nada bicara tajam.Karena Ardika tidak kelihatan panik seperti yang dia bayangkan, juga tidak meracik penawar, melainkan hanya duduk di sana dengan santai sembari menggunting kuku.Boleh dibilang penampilan Ardika saat ini terlihat sama sekali tidak menganggap serius duel ini, juga tidak menganggap serius racun yang telah masuk ke dalam tubuhnya itu!Dengan ekspresi muram, Sari kembali berkata dengan dingin, "Ardika, kalau kamu ingin mati, aku nggak menghentikannya, jangan sampai menyeretku masuk penjara!""Dengar baik-baik, setiap detik yang kamu buang-buang sekarang, pada akhirnya mungkin akan menjadi a
Read more