Setelah sekitar 30 menit duduk bersama si raja neraka dengan hening di dalam mobil. Aku merasakan mobil ini berhenti, tapi aku tidak tau ini dimana. Karena sepanjang jalan aku hanya bergelut dengan gelisahku.Aku memikirkan hutang keluargaku, memikirkan apa yang akan dia lakukan padaku dan bantuan seperti apa yang akan dia berikan. Semua itu hanya bisa kuraba dalam ilusiku.Tiba-tiba asisten pribadi Pak Harvey, bernama Panji yang tadinya duduk di barisan depan dengan tenang, keluar dari mobil, membukakan pintu untukku, mempersilahkanku turun.Begitu aku turun dari mobil dan membalikkan punggungku, “jet pribadi?" Gila, aku baru dadar dan tak percaya, di atas hamparan aspal yang luas di hadapanku, terparkir sebuah jet pribadi milik Adamindo Group. Bukankah ini terlalu membingungkan? Buat apa aku disini?Kita mau menikah di bali, atau bagaimana? Aku bahkan belum siap, siapa walinya, apa maksud dari semua ini?Sontak aku melangkah mundur, tapi seorang pramugari datang dan tersenyum padaku
Baca selengkapnya