“Sah.”Kata itu menggema di dalam ruangan, mengalun penuh kekuatan dan keteguhan. Sejenak semua terasa hening, seperti waktu berhenti untuk memberi ruang bagi makna dari serangkaian kalimat yang mengikat dua anak manusia dalam pernikahan.Cinta menunduk, matanya berkaca-kaca. Pelan, penuh hormat, ia meraih tangan Rama dan mencium punggungnya. Gerakan itu sederhana, tapi mengandung ribuan rasa.Dalam sentuhan bibirnya yang lembut, ada kepasrahan, ada syukur, ada cinta yang tak terucapkan. Lalu, dengan polosnya, Chiara mengikuti gerakan itu. Ia menggenggam tangan Rama, menunduk, dan mencium dengan bibir mungilnya, membuat semua orang tersenyum haru.Rama tak bisa berkata-kata. Tenggorokannya tercekat. Ia hanya menatap dua perempuan yang kini sah menjadi bagian dari hidupnya, dan dalam diam ia berjanji akan menjaga mereka sepenuh jiwa.Ustaz yang menikahkan mereka menatap dengan mata hangat. Wajahnya penuh rasa syukur, seolah kelegaan juga merambat padanya. Ia mengangkat kedua tangannya,
Terakhir Diperbarui : 2025-05-04 Baca selengkapnya