Mendengar ucapan itu, Yuvi pun berhenti memberontak dan masuk ke kursi penumpang di sebelah pengemudi mobil sport Ferrari.Andreas kembali ke sisi pengemudi. Dia bertanya dengan ekspresi muram, "Yuvi, kamu begitu penasaran sama Vincent?"Tadi, Yuvi tidak mau naik mobilnya. Namun karena Vincent, dia langsung masuk tanpa ragu.Yuvi menatap ke arah Andreas, "Andreas, kamu sadar nggak kalau sikapmu ini aneh banget?"Andreas sedikit terkejut."Aku sudah rela membiarkan kamu dan Stella. Sekarang, pacar kamu itu Stella. Dia punya badan bagus, pinggang ramping, dan jago nari. Bukankah itu tipe wanita yang kamu suka? Kamu seharusnya sibuk lengket sama dia, bukannya malah datang menggangguku terus."Andreas menggenggam erat setirnya. "Aku ....""Andreas, jangan bilang kalau kamu tiba-tiba naksir aku."Melihat ekspresi sinis dan tatapan mengejek dari mata Yuvi, Andreas jadi makin kesal. Dia tertawa dingin sebelum berujar, "Nuka, jangan terlalu percaya diri. Nggak mungkin aku suka sama kamu.""Bag
Read more