"Ups..." Naya kaget, minuman itu tumpah di atas lantai. Pecahan kaca gelas itu berserakan, ditambah genangan air minuman itu. "Duh, lantai marmernya jadi kotor. Marmer itu harus dibersihkan gak sih? Soalnya marmer itu ma-hal," ucap Sarah dengan nada merendahkan. Naya kebingungan. Ia berdiri, hendak kembali ke ruangannya, mengambil sesuatu. "Permisi, Nona!" "Eits!" tegur Sarah. Naya berhenti. Berbalik. "Kamu mau kemana?" "Saya, mau ambil kain lap, Non!" "Ow, very bad! Marmer ini harus langsung dibersihin. Gak boleh berlama-lama. Harganya bisa jadi murah." "Maaf, Non!" "Hahaha..." Sarah tertawa kecil. "Saya nggak butuh minta maaf, Cantik. Yang saya mau adalah marmer ini bersih. Sekarang!" "Tap-tapi sa-" "Pakai ini dong!" tunjuk Sarah ke keningnya, menyindir. "Katanya ada kemampuan." Naya masih kebingungan. "Ck, pakai baju kamu, bego!" Naya tersentak. "Tap-tapi, Non..." "Se-ka-rang!" Naya tak punya pilihan. Sarah tersenyum puas. Tangan Naya sibuk meng
Last Updated : 2025-04-27 Read more