Yukine menatap balita yang masih menggantung di tangannya, wajah kecil itu imut meskipun masih penuh dengan air mata dan ingus. Anak yang mungil itu juga menatap kearah Yukine dengan tatapan polosnya."Anak pintar," puji Yukine kemudian mendudukkan balita itu di sampingnya.Yukine memberikan botol mineralnya pada balita itu, tidak ingin melakukan apapun Yukine hanya menopang wajahnya sambil memperhatikan balita itu bermain-main sendiri dengan botol minuman itu. Memasukkan mulut botol itu ke mulut mungilnya hingga penuh dengan liur kemudian menggigit dengan gigi susunya. Balita itu menganggap jika botol itu mainan barunya."Wajahmu sangat mirip dengan wanita itu," ujar Yukine setelah lama memperhatikan balita itu."Jika dilihat dari usiamu nampaknya aku mati dan kamu baru di buat," ucap Yukine lagi tanpa sedikitpun mengalihkan pandangannya dari adik tirinya itu.Yukine tertawa kecil mengingat saat itu, Yukine yang masih mempercayai hubungan darah diantara ibu dan anak menghubungi wanit
Last Updated : 2025-07-11 Read more