Kantor Rigen. Selena datang dengan langkah cepat dan sepatu hak tinggi yang memantul pelan di marmer lobi. Penampilannya seperti biasa: sempurna, elegan, dan menuntut perhatian. Tapi kali ini, ia tak datang membawa senyum kemenangan. Wajahnya cemas, dan matanya gelisah.Ia langsung menuju lantai paling atas, tempat kantor Rigen berada, tanpa membuat janji.“Maaf, Nona Selena,” cegah salah satu staf, “Tuan Rigen sedang tidak menerima tamu—”“Aku bukan tamu,” potong Selena tajam. “Aku tunangannya.”"Tapi... ""Siapa kamu berani menghalangi jalanku? Aku bisa membuat dirimu tak bisa bekerja seumur hidup dengan kuasa papaku. Jadi, masih berani?" potong Selena, sinis. Staff yang ketakutan itu hanya menundukkan kepala dan mundur perlahan, sedangkan Selena masuk kantor Rigen dengan kepala tegak, seakan ini kantor miliknya sendiri. Ia terus melangkah tanpa menoleh. Sesampainya di depan pintu kantor Rigen, ia langsung membukanya tanpa mengetuk.Rigen sedang berdiri di depan jendela, punggung
Last Updated : 2025-05-22 Read more